8 Ciri-ciri Anak Autis yang Dapat Diamati, Pahami dan Deteksi Lebih Dini
Merdeka.com - Ciri-ciri anak autis sebenarnya dapat dideteksi melalui perilaku hingga kebiasaan yang ditunjukkan dalam kegiatan sehari-hari. Dalam dunia medis, istilah autisme lebih merujuk pada gangguan spectrum autisme yang dikenal sebagai autism spectrum disorder (ASD).
Pada umumnya, autisme tersebut lebih sering dialami oleh anak-anak di dalam masa pertumbuhan. Autisme tersebut terjadi lantaran adanya gangguan perkembangan pada otak hingga mempengaruhi kemampuannya untuk berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain.
Hal ini seringkali membuat anak-anak yang mengidap autisme terlihat sedikit mencolok dibandingkan dengan yang lainnya. Sebab, perilaku yang ditunjukkan oleh pengidap autisme cukup berbeda dan lebih unik daripada orang biasa.
-
Apa ciri khas Autisme? Beberapa ciri umum autisme meliputi kesulitan dalam berinteraksi sosial, komunikasi non-verbal, serta kecenderungan untuk memiliki minat yang sangat fokus dan rutinitas yang konsisten.
-
Apa tanda autisme pada anak? Salah satu ciri khas autisme adalah variasi dalam perilaku anak-anak yang terpengaruh. Siapa sangka, tanda autisme pada anak ini ternyata bisa ditandai dengan perilaku sederhana seperti kebiasaan berjalan.
-
Siapa yang bisa mengalami gejala autisme? Ada berbagai tanda dan gejala yang muncul pada orang-orang dengan autism spectrum disorder (ASD) atau gangguan autisme.
-
Bagaimana autis memengaruhi interaksi sosial? Orang yang mengalami kondisi ini biasanya akan kesulitan untuk bersosialisasi dan berinteraksi seperti orang pada umumnya.
-
Apa itu gangguan autis? Autis adalah suatu kondisi terkait perkembangan otak yang berdampak pada cara seseorang mempersepsikan dan bersosialisasi dengan orang lain. Sehingga kondisi ini sering kali menimbulkan permasalahan dalam interaksi sosial dan komunikasi.
-
Apa penyebab autis pada anak? Sejauh ini, autisme diketahui disebabkan oleh adanya masalah atau gangguan perilaku pada anak yang disebabkan banyak faktor, salah satunya faktor genetik.
Hal tersebut dapat diamati dari beberapa ciri-ciri autisme yang sebaiknya Anda ketahui. Dengan begitu, maka jenis gangguan tersebut akan lebih mudah untuk terdeteksi lebih dini. Berikut 8 ciri-ciri anak autis yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.
Mengulangi Perkataan dan Perilaku
©healthsciencetechnology.wikispaces.com
Salah satu ciri-ciri anak autis yang dapat dikenali adalah sikap mengulangi saat dirinya menyukai ataupun fokus pada satu hal tertentu. Hal ini membuat penderita seolah memiliki dunia sendiri.
Biasanya, mereka akan mengulangi suatu perilaku yang baru pertama kali ia lihat dan dengar. Selain itu, mereka juga akan membawa berbagai barang yang sama lantaran penderita menganggap bahwa hal itu merupakan sesuatu yang berharga baginya sehingga orang lain pun tak diizinkan untuk menyentuh atau merebutnya.
Sering Berkomunikasi Sendiri
Selain sering mengulangi perilaku hingga perkataan yang baru baginya, penderita autisme juga kerap berkomunikasi sendiri. Hal ini juga merupakan ciri-ciri anak autis yang merasa bahwa dirinya memiliki dunianya sendiri. Tak jarang pula, ciri ini seringkali dilakukan meski sang penderita berada di situasi yang cukup mengancam.
Memiliki Ketertarikan Pada Suatu Objek
©iStockPhoto
Ciri-ciri anak autis yang berikutnya adalah memiliki ketertarikan tertentu terhadap suatu objek. Saat penderita telah mengalami gejala yang satu ini, maka biasanya mereka justru menjadi cukup piawai dan ahli pada suatu objek tersebut.
Saat merasa tertarik terhadap sesuatu, maka penderita biasanya akan mengulangi ataupun bermain dengan hal tersebut secara terus-menerus tanpa mengenal waktu. Maka dari itu, tak jarang pula anak-anak autis tersebut justru cukup pintar saat mereka telah memiliki ketertarikan terhadap suatu hal tertentu.
Sulit Berkomunikasi
Salah satu ciri-ciri anak autis yang paling banyak ditemui adalah kesulitan mereka saat berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini tentu saja membuat interaksi dengan anak yang menderita autisme menjadi sulit terbangun.
Hal tersebut biasanya datang saat anak merasa sulit untuk memahami suatu pembicaraan, menulis, membaca, hingga berbicara. Saat mereka merasakan hal tersebut, biasanya mereka akan kesulitan untuk mengekspresikan tubuh seperti menunjuk, melambai, dan lain sebagainya.
Kurang Peka Terhadap Suara
Shutterstock/ChameleonsEye
Ciri-ciri anak autis selanjutnya adalah kurangnya sensitivitas pendengaran terhadap suatu bunyi atau suara. Berbeda dengan yang lainnya, anak autis yang mendengar suatu bunyi aatu suara biasanya akan memberikan reaksi yang berbeda yakni dengan menjerit, berlari, atau melompat.
Kedua, respon yang dapat dilakukan anak pengidap autisme adalah dengan justru mengabaikannya. Hal ini membuat mereka seolah sama sekali tidak mendengar suatu bunyi atau suara apapun di sekitarnya.
Kerap Merasa Emosional
Selain memiliki gangguan terhadap sensitivitas suara, ciri-ciri anak autis selanjutnya adalah kerap merasa marah saat merasa terancam. Pada umumnya, anak autis tersebut akan menjadi sulit untuk ditenangkan meski dirinya sebenarnya berada di situasi yang cukup aman.
Rasa emosional tersebut dapat ditunjukkan dengan berteriak atau menangis dengan suara yang cukup tinggi. Hal ini jelas membuat perasaan dan pikiran anak penderita autisme menjadi cukup kacau.
Tidak Memiliki Empati
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Zurijeta
Ciri-ciri anak autis selanjutnya adalah tidak memiliki empati sehingga sulit untuk berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Hal ini lantaran anak penderita autisme memiliki kecenderungan yang sulit untuk mengekspresikan diri dan perasaannya.
Kurangnya empati tersebut tentu dapat mempengaruhi kemampuan sosialnya dengan orang lain, termasuk dengan orang tuanya sekalipun. Hal ini membuat anak autis menjadi individu yang memiliki keterampilan sosial rendah dibandingkan dengan yang lainnya.
Kurang Menyukai Kontak Fisik
Ciri-ciri anak autis yang terakhir adalah kurangnya minat untuk melakukan kontak fisik dengan orang lain di sekitarnya. Apabila anak penderita autisme tersebut merasa tersentuh, mereka pun seketika akan memberikan respon yang cukup emosional.
Tak jarang, mereka seringkali marah hingga meledak-ledak saat tersentuh oleh orang lain. Hal ini lantaran mereka merasa berada di sebuah situasi yang mengancam dan membahayakan dirinya sendiri.
Hal ini pun membutuhkan banyak pengertian dan perawatan yang lebih dari orang tua agar membiasakan anak autis menjadi lebih tenang dan tak merasa emosional secara berlebihan. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adanya gangguan autisme pada bayi dan balita merupakan hal yang perlu dikenali oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaAutis adalah kondisi yang dipengaruhi genetik hingga keturunan.
Baca SelengkapnyaAutisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!
Baca SelengkapnyaADHD dan autisme merupakan dua kondisi berbeda yang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaTumbuh kembang merupakan proses yang kompleks dan penting pada anak, orangtua perlu segera menyadari jika terjadi gangguan.
Baca SelengkapnyaBerjalan jinjit pada anak ternyata bisa menjadi salah satu tanda dari terjadinya autisme.
Baca SelengkapnyaAnak jenius bisa menunjukkan tanda dan kebiasaan khusus yang bisa tampak mulai usia 5 tahun.
Baca SelengkapnyaMunculnya ADHD pada bayi dan anak bisa ditunjukkan oleh berbagai hal berikut.
Baca SelengkapnyaSpeech Delay merupakan alah satu tanda anak menglami ADHD. Perlu perhatian dari orangtua untuk mengetahui kondisi anak terlebih jika anak mulai terlambat bicara
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang kerap dilakukan banyak orang adalah mengetahui autisme dari fitur wajah seseorang. Benarkah hal ini bisa dilakukan?
Baca SelengkapnyaKeterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca Selengkapnya