8 Tujuan Menikah Menurut Islam & Alquran, Calon Pengantin Wajib Tahu
Tujuan menikah rasanya patut untuk diketahui setiap manusia, terlebih bagi mereka yang hendak mengikatkan janji suci dalam sebuah ikatan pernikahan.
Tujuan menikah patut untuk diketahui setiap manusia, terlebih bagi mereka yang hendak mengikatkan janji suci dalam sebuah ikatan pernikahan.
8 Tujuan Menikah Menurut Islam & Alquran, Calon Pengantin Wajib Tahu
Tujuan menikah patut untuk diketahui setiap manusia, terlebih bagi mereka yang hendak mengikatkan janji suci dalam sebuah ikatan pernikahan. Dalam Agama Islam, tujuan menikah tercantum dalam sejumlah ayat suci hingga hadist riwayat. Hal tersebut lantaran pernikahan merupakan salah satu tahap kehidupan manusia yang turut disebut ibadah. Maka, tak jarang pernikahan disebutkan dalam ayat suci sebagai sesuatu ibadah yang sakral dan penting untuk dilakukan.
Sudah sepantasnya kita sebagai umat manusia tidak boleh menyepelekan pernikahan dengan senantiasa bercerai untuk menikah kembali. Dalam Islam, istilah pernikahan disebut juga dengan 'mitsaqan ghalizha' yang berarti perjanjian kuat dan kokoh.
Ada begitu banyak tujuan mengapa seorang muslim sewajarnya menunaikan ibadah dengan menikah.
Selain memenuhi perintah Allah SWT, ada berbagai berkah dan pahala di dalamnya yang dapat diperoleh setiap pasangan suami istri.
Lantas, apa sebenarnya tujuan menikah menurut Islam dan Alquran itu?
Melansir dari berbagai sumber, Rabu (4/10), berikut merdeka.com ulas mengenai 8 tujuan menikah menurut Islam yang disebutkan di dalam Alquran dan hadist.
-
Apa makna utama pernikahan menurut Al-Quran? Perkawinan adalah ikatan suci yang dijalani oleh dua individu dengan tujuan untuk saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam kehidupan ini dan di akhirat.
-
Kenapa pernikahan penting dalam Islam? Pertama, pernikahan bertujuan untuk menghindarkan umat Islam dari perbuatan maksiat dan dosa. Dengan menikah, maka pasangan suami istri dapat saling memenuhi kebutuhan biologis dan memberi kasih sayang satu sama lain dalam berbagai hal.
-
Kenapa menikah penting? 'Saya percaya pada pernikahan. Saya percaya pernikahan adalah institusi yang sangat penting, ini adalah salah satu institusi terpenting yang kita miliki.' - Theresa May
-
Kenapa menikah dalam Islam dianggap sunnah? Dilansir dari laman NU Online, hukum menikah bagi seorang muslim adalah sunah bagi mereka yang mampu dan dalam kondisi khusus, hukum menikah bisa menjadi berbeda.
-
Apa saja rukun nikah dalam Islam? Menurut kesepakatan para ulama, berikut beberapa rukun nikah dalam Islam, antara lain: • Terdapat calon pengantin laki-laki dan perempuan yang tidak terhalang secara syar’i untuk menikah. • Calon pengantin perempuan harus memiliki wali nikah. • Pernikahan dihadiri dua orang saksi laki-laki sah tidaknya pernikahan. • Diucapkannya ijab dari pihak wali pengantin perempuan atau yang mewakilinya. • Diucapkannya kabul dari pengantin laki-laki atau yang mewakilinya.
-
Bagaimana cara memahami arti nikah menurut Islam? Pengertian nikah menurut Islam tersebut sebagaimana yang dinyatakan dalam beberapa ayat suci Alquran.
1. Taat Terhadap Perintah Allah SWT
Tujuan menikah yang pertama adalah untuk taat terhadap salah satu perintah Allah SWT. Dalam sebuah ayat suci, Allah memberi gambaran mengenai pernikahan antara seorang laki-laki dan perempuan.
Sebab, Allah telah menjanjikan pahala dan berkah yang berkali lipat bagi siapa saja yang mau dan mampu untuk menjalankan ikatan pernikahan. Adapun bunyi ayatnya yakni sebagai berikut.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. An-Nur Ayat 32)
2. Menyempurnakan Agama
Selain itu, tujuan menikah selanjutnya adalah untuk menyempurnakan agama. Manusia sejatinya diperintah Allah untuk beribadah melalui salat.
Namun, separuh agama dan ibadah pun dapat sempurna apabila kita mampu menjalankan ikatan pernikahan dengan pasangan.
Maka, akan terasa lebih indah bila menjalani kebahagiaan dunia dan akhirat bersama pasangan yang tepat. Berikut bunyi hadisnya.
"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah SWT dalam memelihara yang sebagian sisanya." (HR. Thabrani dan Hakim).
3. Melaksanakan Sunnah Rasul
Tujuan menikah yang ketiga adalah untuk melaksanakan sunnah Rasul dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Rasulullah SAW mengajarkan kepada umat Islam agar mampu meniru dan mencontoh apa yang selama ini dijalani beliau sebagai perantara Allah dan manusia, termasuk sebuah pernikahan yang dilakukan Rasulullah.
Adapun bunyinya yakni sebagai berikut.
"Menikah adalah sunnahku, barangsiapa yang tidak mengamalkan sunnahku, bukan bagian dariku. Maka menikahlah kalian, karena aku bangga dengan banyaknya umatku (di hari kiamat)." (HR. Ibnu Majah no. 1846, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 2383).
2023 merdeka.com
4. Memperkuat Keimanan dan Ibadah
Tujuan menikah yang keempat adalah untuk mempertebal keimanan dan ibadah manusia kepada Allah SWT. Ikatan suci melalui pernikahan dapat bermanfaat dalam menjaga kehormatan diri.
Bahkan, pernikahan dapat menghindarkan manusia dari hal-hal yang dilarang agama.
Adapun bunyi hadisnya yakni sebagai berikut.
"Wahai para pemuda, jika kalian telah mampu, maka menikahlah. Sungguh menikah itu lebih menentramkan pandangan dan kelamin. Bagi yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa bisa menjadi tameng baginya." (HR. Bukhari No. 4779).
5. Memperoleh Keturunan sebagai Generasi Penerus
Selanjutnya, tujuan menikah yakni untuk memperoleh keturunan sebagai generasi penerus. Hal ini pun diketahui merupakan salah satu jalan investasi setiap pasangan suami istri bila di akhirat kelak.
Maka, sudah sepantasnya setiap pasangan dapat mendidik putra-putrinya menjadi sosok manusia yang salih/salihah.
Adapun bunyi ayat sucinya yakni sebagai berikut.
"Allah menjadikan kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezeki yang baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?." (QS. An-Nahl ayat 72).
6. Penyenang Hati dalam Beribadah
Selanjutnya, tujuan menikah adalah untuk penyenang hati dalam beribadah. Pernikahan mampu memicu rasa kasih dan menciptakan insan yang takwa.
Bersama pasangan, seseorang dapat memperjuangkan nilai-nilai kebaikan dan bermanfaat bagi orang lain.
Adapun bunyi ayatnya yakni sebagai berikut.
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon ayat 74).
7. Mendapatkan Ketenangan
Tujuan menikah yang ketujuh adalah untuk memperoleh ketenangan hidup. Perasaan tenang dan tentram atau sakinah, akan hadir seusai menikah.
Bukan sekedar untuk melampiaskan syahwat atau perasaan biologis saja, karena hal ini bisa mengurangi ketenangan tersebut. Adapun bunyi ayatnya yakni sebagai berikut.
"Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia ciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS al-Rum: 21).
8. Menciptakan Generasi Beriman
Tujuan menikah yang terakhir adalah untuk menciptakan generasi beriman. Bertanggung jawab terhadap anak, mendidik, mengasuh, dan merawat hingga cukup usia.
Menciptakan generasi beriman tentu bukan perkara mudah. Namun, tentu ada balasannya kepada siapa saja yang mampu menahan kesabaran dan mampu mendidik putra-putrinya dengan tujuan mulia. Adapun bunyi ayat yang mengandung tujuan tersebut yakni sebagai berikut.
"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (QS. At-Thur ayat 21).