Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amerika Serikat Ternyata Gagal Bunuh Komandan Pasukan Khusus Iran

Amerika Serikat Ternyata Gagal Bunuh Komandan Pasukan Khusus Iran Donald Trump. ©2019 AFP Photo

Merdeka.com - Tak banyak yang tahu, Amerika Serikat rupanya gagal membunuh komandan pasukan khusus Iran. Abdul Reza Shahlai, diketahui sebagai pejabat militer Iran terkuat kedua setelah Jenderal Soleimani.

Serangan yang dilakukan bersaman dengan terbunuhnya Jendral Soleimani ini gagal menjalankan misinya. Amerika Serikat diketahui menargetkan beberapa pejabat tinggi Iran termasuk Jenderal Soleimani dan Abdul Reza Shahlai.

Langsung saja simak ulasan informasi yang dihimpun dari The New York Times berikut ini.

Petinggi Militer Iran yang Gagal Dibunuh AS

Rupanya, di balik terbunuhnya Soleimani, ada kegagalan yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat. Dikutip dari The New York Times, Minggu (12/1), serangan udara yang gagal di Yaman rupanya ditujukan pada Abdul Reza Shahlai, seorang pejabat dengan Pasukan Quds Iran. Selain itu, Abdul Reza Shahlai juga diketahui sebagai pengelola pembiayaan milisi regional yang didukung oleh Iran.

amerika dan irak

AFP PHOTO/AHMAD AL-RUBAYE

"Militer Amerika tidak berhasil mencoba membunuh seorang pejabat senior militer Iran di Yaman," kata pejabat Amerika Serikat seperti yang dikutip dari The New York Times, Rabu (12/1).

Abdul Reza Shahlai Jadi Target Pembunuhan Sebelum Soleimani

Tak banyak yang tahu, Shahlai dan Soleimani menjadi dua dari beberapa pejabat Iran yang ditargetkan pemerintah Amerika Serikat. Bukan tanpa alasan, pemerintah menargetkan mereka sebagai upaya menghentikan serangan di situs-situs Amerika yang didukung oleh Iran. Tak hanya itu, penargetan tersebut juga sebagai upaya untuk mencegah Iran dalam meningkatkan agresi di wilayah tertentu.Bahkan, Amerika Serikat sendiri telah menawarkan hadiah USD15 juta atau Rp206 miliar untuk informasi mengenai Abdul Reza Shahlai. Dilansir dari The New York Times, Shahlai bermarkas di Yaman, tempat Iran mendukung pemberontak Houthi yang berperang melawan koalisi Arab Saudi. Di mana koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi ini mendapatkan bantuan logistik, senjata dan intelijen dari militer Amerika Serikat.

Serangan Dilakukan di Hari yang Sama dengan Soleimani

Rupanya, serangan pada Abdul Reza Shahlai dilakukan di hari yang sama dengan Soleimani. Dikutip dari The New York Times, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyetujui serangan terhadap Abdul Reza Shahlai pada periode yang sama dengan serangan pada Jenderal Soleimani. Kendati begitu, masih belum jelas apakah serangan di Yaman itu berlangsung di waktu yang bersamaan.qassem soleimani

AFP

Seperti dikatakan sebelumnya, Abdul Reza Shahlai merupakan salah satu pejabat tinggi Iran yang ditargetkan oleh pasukan Amerika Serikat. Lantaran, Abdul Reza Shahlai merupakan seorang pejabat dengan Pasukan Quds Iran, sebuah organisasi militer yang kuat yang dipimpin oleh Jenderal Soleimani.

Sering Menargetkan Serangan Kepada Pasukan AS

Donald Trump diketahui memperluas deskripsi mengenai ancaman dari Iran yang katanya mendorong penyerangan pada Jenderal Soleimani. Menurut Presiden Amerika Serikat saat ini, Iran telah merencanakan melakukan penyerangan di beberapa kedutaan besar di Timur Tengah, termasuk Kedutaan Besar Amerika di Baghdad."Saya dapat mengungkapkan bahwa saya yakin itu mungkin empat kedutaan," kata Trump kepada Laura Ingraham dari Fox News seperti dikutip The New York Times.Kendati begitu, Donald Trump tidak memberikan informasi dan penjelasan tambahan mengenai ancaman dari Iran tersebut. Tak ayal, Christopher S. Murphy dari Conncticut yang bertugas di Komite Hubungan Luar Negeri menuliskan jika ada bukti serangan pada empat kedutaan besar tersebut, maka Administrasi akan mengatakannya di briefing pada hari Rabu.

Soleimani Telah Merencanakan Serangan Besar

Lebih lanjut, Michael Richard Pompeo, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ke-70 mengatakan Jenderal Soleimani telah merencanakan serangan pada orang Amerika. Tidak tanggung-tanggung, ancaman serang tersebut dikatakan termasuk ke kedutaan Amerika Serikat. qassem soleimani

AFP

"Kami tidak tahu persis pada hari mana itu akan dieksekusi, tetapi sangat jelas: Qassim Soleimani sendiri merencanakan serangan besar-besaran terhadap kepentingan Amerika, dan serangan-serangan itu sudah dekat." kata Michael Richard Pompeo.

Soleimani Berencana Membentuk Pasukan

Salah seorang pejabat senior administrasi mengatakan, para intelijen menunjukkan jika Soleimani berencana membentuk pasukan untuk melakukan serangan di wilayah tersebut. Nantinya, serangan itu mampu mengakibatkan banyak orang Amerika menjadi korban. Serangan besar-besaran itu dimaksudkan untuk membuat pasukan militer Amerika Serikat menarik diri dari Irak.Tak hanya itu, beberapa pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri juga mengatakan Amerika Serikat sadar bila Jenderal Soleimani selalu mampu melakukan serangan mematikan pada Amerika.

Soleimani dan Pasukan Quds

Para pejabat administrasi juga mengatakan Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds yang bertanggung jawab atas kematian ratusan orang Amerika. Pasukan Quds sendiri merupakan lengan Korps Pengawal Revolusi Islam. Dari sekian banyak korban, kebanyakan dari mereka adalah prajurit yang bertempur di Irak pada pertengahan 2000an.qassem soleimani

AFP

Kala itu, Pasukan Quds memberikan teknologi serta pelatihan pada milisi Syiah Irak untuk membuat bahan peledak kuat yang mampu menembus kendaraan lapis baja militer Amerika Serikat. Diketahui bahan peledak tersebut adalah jenis bom pinggir jalan paling mematikan yang pernah ditemukan oleh orang Amerika dalam perang, seperti dilansir dari The New York Times.

(mdk/tan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bocoran Laporan : Militer Israel Akui Rudal AS Gagal Lindungi Negaranya dari Serangan Iran
Bocoran Laporan : Militer Israel Akui Rudal AS Gagal Lindungi Negaranya dari Serangan Iran

Iran menyerang Israel bulan lalu, menembakkan ratusan rudal dan drone.

Baca Selengkapnya
Iran Bentuk Komisi Khusus Selidiki Penyebab Jatuhnya Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
Iran Bentuk Komisi Khusus Selidiki Penyebab Jatuhnya Helikopter Presiden Ebrahim Raisi

Helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongan merupakan helikopter BELL 212 buatan AS berusia 45 tahun.

Baca Selengkapnya
AS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu
AS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu

AS Minta Iran Izinkan Israel Balas Serangan Secara Simbolis Agar Tel Aviv Tidak Malu

Baca Selengkapnya
95 Orang Tewas Karena Dua Serangan Bom di Makam Qassim Sulaimani, Iran Sebut Israel Pelakunya
95 Orang Tewas Karena Dua Serangan Bom di Makam Qassim Sulaimani, Iran Sebut Israel Pelakunya

Serangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.

Baca Selengkapnya
Mossad Dituding Berada di Balik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Pejabat Israel: Bukan Kami Pelakunya
Mossad Dituding Berada di Balik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Pejabat Israel: Bukan Kami Pelakunya

Bulan lalu, Iran menyerang Israel dengan ratusan rudal, sebagai aksi balasan atas penyerangan konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya
Iran Eksekusi Empat Mata-Mata Israel, Terungkap Sedang Rencanakan Pembunuhan Pejabat
Iran Eksekusi Empat Mata-Mata Israel, Terungkap Sedang Rencanakan Pembunuhan Pejabat

Eksekusi dilakukan hanya beberapa hari setelah Israel membunuh komandan Garda Revolusi Iran di Damaskus, Suriah.

Baca Selengkapnya
Berada di Helikopter Ketiga, Kepala Staf Kepresidenan Ungkap Detik-Detik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Ada Penumpang yang Masih Hidup
Berada di Helikopter Ketiga, Kepala Staf Kepresidenan Ungkap Detik-Detik Jatuhnya Helikopter Presiden Iran, Ada Penumpang yang Masih Hidup

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5).

Baca Selengkapnya
Media Israel Akui Serangan Houthi Yaman sebagai Kegagalan Besar Negaranya Meski Punya Sistem Pertahanan Paling Canggih
Media Israel Akui Serangan Houthi Yaman sebagai Kegagalan Besar Negaranya Meski Punya Sistem Pertahanan Paling Canggih

Saat Houthi meluncurkan dronenya ke Tel Aviv, sistem pertahanan Israel tidak membunyikan alarm.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Iran Dipastikan Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter, Nasib Nahas Jenazah
VIDEO: Presiden Iran Dipastikan Tewas Dalam Kecelakaan Helikopter, Nasib Nahas Jenazah

Sempat terkendala cuaca buruk dan kabut tebal, tim SAR akhirnya berhasil menemukan lokasi jatuhnya helikopter tersebut.

Baca Selengkapnya
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat

Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat

Baca Selengkapnya
FOTO: Hancur Lebur, Begini Kondisi Bangunan Diduga Markas Mata-Mata Israel di Irak yang Dibombardir Iran
FOTO: Hancur Lebur, Begini Kondisi Bangunan Diduga Markas Mata-Mata Israel di Irak yang Dibombardir Iran

Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkapkan serangan ke markas mata-mata Israel merupakan balasan atas kematian komandan mereka, Sayyed Razi Mousavi.

Baca Selengkapnya
Spesifikasi Helikopter Ditumpangi Presiden Iran, Sudah Dimodifikasi dan Suku Cadang Sulit Didapat
Spesifikasi Helikopter Ditumpangi Presiden Iran, Sudah Dimodifikasi dan Suku Cadang Sulit Didapat

Helikopter ini biasanya terbang dengan kecepatan 118 mil per jam (190 kilometer), tetapi bisa mencapai hingga 137 mil per jam dalam penerbangan tempur.

Baca Selengkapnya