Cegah Corona, Ini Kronologi Lengkap Ratusan Jemaah Diisolasi di Masjid Tamansari
Merdeka.com - Mencegah penyebaran virus corona seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Dibutuhkannya kedisiplinan dan ketegasan untuk menerapkan jaga jarak atau social distancing.
Namun, masih ada saja masyarakat menyepelekan anjuran tersebut. Hingga baru-baru ini terjadi pada ratusan orang yang harus diisolasi di sebuah masjid kawasan Tamansari, Jakarta Barat. Berikut kronologi lengkapnya.
3 Orang Positif Corona
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Kejadian bermula dari ditemukannya tiga orang positif Covid-19 dari 300 jemaah tabligh yang sebagian besar berasal dari luar negeri.
Tepat di Masjid Kebon Jeruk, Tamansari, Jakarta Barat dilakukan pemeriksaan serta isolasi terhadap ratusan jamaah lain.
Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengadakan test cepat atau rapid test pada Kamis (26/3/2020) kemarin.
297 Jemaah Masuk Daftar ODP
Sebagian besar Jemaah yang belum dikabarkan hasilnya, masih menunggu keterangan lebih lanjut. Sebgaian lagi yang telah dinyatakan negatif dapat pulang ke asalnya.
"297 itu karena negatif nah karena belum ada keputusan. Nah, ada mereka ada yang pulang. Lokal. Ada yang ke Cirebon, Tangerang, ada yang ke Bekasi. Nah, 150 orang kurang lebih dikarantina," ujar Risan Mustar selaku Camat Tamansari.
Banyak Warga Negara Asing
Terdapat 73 orang dari 300 jemaah tersebut berstatus Warga Negara Asing. Mereka dikarantina sejak Kamis kemarin hingga 14 hari ke depan.
Dianggap hal yang biasa, banyak pengunjung dari mancanegara untuk melakukan ibadah maupun ziarah. Mengingat bahwa masjid tersebut termasuk cagar budaya. Sebagian besar berasal dari Thailand, Malaysia, Bangladesh, India dan Pakistan.
183 Orang Diisolasi
Kabar terbaru mengatakan, bahwa masih ada 183 orang yang diisolasi. Harapannya semua memberi hasil yang negatif corona atau Covid-19.
Diisolasi sementara, tidak boleh keluar sampai ada langkah selanjutnya, kita urus makannya. Jumlah 183 orang," ujar Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (28/3).
Tabligh Keliling Sejak 2007
Kegiatan tabligh keliling di masjid ini sudah dilakukan sejak lama, bahkan pada saat Risan Mustar menjabat Camat Sari pada tahun 2007, sudah dilakukan hingga 2010.
Anwar Abbas, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menceritakan bahwa ratusan Jemaah, memang kerap melakukan khuruj (keluar) atau menjadwalkan waktu untuk berdakwah ke daerah lain.
"Misalnya saya di Ciputat ya lalu saya ke masjid di Bogor, ke masjid di Australia itu khuruj namanya, ujar Abbas saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (28/3).
MUI Minta Masyarakat Membantu yang Diisolasi
Para jemaah kini masih bertahan di dalam masjid guna isolasi selama 14 hari ke depan. Dibutuhkannya bantuan dari berbagai pihak guna mencukupi kebutuhan logistik mereka.
Jelas lah kita harus membantu mereka yang sedang dikarantina, mereka kan enggak bisa keluar, ujar Abbas. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaMenjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya melarang warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk melakukan kegiatan takbiran keliling atau di jalan raya.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaJemaah Indonesia Diminta Tidak Keluar Kota Mekkah Jelang Puncak Haji, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaKetua RT 01 Sunardi mengatakan bahwa kejadian tersebut hanya salah paham dalam hal penyampaian saja.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJemaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz.
Baca SelengkapnyaVirus ini sudah menyebar di Indonesia, namun belum terdeteksi menyebar di Kota Yogyakarta
Baca SelengkapnyaPenggunaan masker di angkutan umum DKI Jakarta kini mulai ditiadakan. Namun jika tengah dalam kondisi kesehatan menurun, maka disarankan tetap tetap menggunakan masker.
Baca Selengkapnya