Dihina Kalapas Waingapu saat Apel, Para Pegawai Protes Keras 'Kita Punya Otak Untuk Berpikir'
Berikut momen para pegawai Kelas IIA Waingapu protes keras ke Kalapas usai dihina saat apel.
Sebuah video yang memperlihatkan para petugas Lapas melakukan aksi protes keras, viral di media sosial. Protes tersebut bukan diperuntukan bagi Kepala Lapasnya.
Rupanya hal ini karena Kalapas sering kali mengatakan kalimat kurang pantas untuk para petugasnya. Tidak tanggung-tanggung, kalimat yang dilontarkan merujuk pada penghinaan dan merendahkan martabat mereka.
Sikap Kalapas ini pun sontak dinilai kurang pantas. Alhasil para petugas Lapas langsung melakukan aksi protes kerasnya. Lantas bagaimana momen para pegawai Kelas IIA Waingapu protes keras ke Kalapas usai dihina saat apel?
Melansir dari akun TikTok feedgramindo3, Jumat (22/11), simak ulasan informasinya berikut ini.
Aksi Protes Keras Pegawai Lapas Waingapu
Pemilik akun TikTok feedgramindo3 membagikan sebuah video yang memperlihatkan para pegawai Lapas Kelas IIA Waingapu melakukan aksi protes. Protes keras ini diberikan untuk Kepala Lapas (Kalapas) Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Revanda Bangun.
Terlihat di awal video, salah seorang petugas yang mengenakan jaket berwarna hitam mengutarakan protesnya kepada Revanda.
"Jangan begitu bapak. Saya ini sudah tua di sini, 33 tahun saya bekerja di sini bapak. Jangan begitu bapak, jangan enak sendiri bapak. Kami penjagaan semua dicap bodoh, tidak tahu pekerjaan segala macam, jangan begitu bapak," ujar salah satu petugas Lapas yang di depan Revanda Bangun.
Akan tetapi, Revanda justru tampak bersikap santai berdiri di depannya. Bahkan, Ia masih begitu santai merokok di saat pegawainya tengah mengutarakan sikap protesnya.
Para Pegawai Protes Keras 'Kita Punya Otak Untuk Berpikir'
Bukan hanya petugas itu saja, para pegawai lainnya juga turut melakukan aksi protes. Mereka sepertinya melakukan aksi protes di halaman depan Lapas.
Sejumlah pegawai berseragam Lapas berdiri dan protes atas sikap Revanda selama ini. Mereka tampak kompak mengutarakan semua unek-unek atas sikap sang kepala.
"Kita nih bagian otak ada juga, Tuhan kasih kita juga. Kami kerja di sini bersih pak, bersih. Mau periksa silahkan, bersih kami pak," ujar petugas lain yang juga sudah bertahun-tahun kerja di sana.
"Tidak ada saya minta setoran, ada saya minta setoran?," ujar petugas lain.
"Benar, kita tidak minta setoran bapak. Kita ini punya otak untuk berpikir bapak, buat apa itu," timpa petugas sebelumnya.
Sayangnya, Revanda tetap menunjukkan sikap santai di depan para pegawai yang sedang protes. Dengan berdiri santai, Ia bahkan masih terus menghisap rokoknya.
Ungkap Kecurangan Kalapas
Belum berhenti di sana, salah satu pegawai mengungkapkan dugaan kecurangan yang dilakukan oleh Revanda. Ia diduga memanfaatkan jabatannya sebagai seorang kepala atau pimpinan. Di mana dikatakan Revanda mengalirkan arus listrik Lapas Waingapu ke rumahnya.
"Bapak listrik dari kantor sampai ke rumah bapak itu benar tidak secara aturan? Bapak makan uang negara itu bapak. Itu yang pertama, yang kedua, minyak yang di dalam itu Bapak bawa ke rumah dinas Bapak, itu benar tidak? Itu kan diperuntukan untuk warga binaan," ungkap petugas lain yang juga turut protes.
"Kami jadi pegawai tidak ditarik 'masuk kau jadi pegawai'. Kami benar-benar (melalui) tahap Pak, proses Pak, baru kami jadi pegawai Pak. Bertahun-tahun kami kerja juga Pak, bukan baru hari ini kami kerja Pak. Bagaimana kami dianggap seperti ini, bagaimana Pak? Mau kerja bagaimana kami Pak?," ungkap pegawai Lapas.
"Bapak pemimpin yang harus mengayomi kami sebenarnya Pak, ada yang kurang, bapak bagaimana," ujar petugas ini langsung disela oleh pembelaan dari Revanda.
Sering Hina Pegawai
Melalui caption dalam video, dijelaskan awal mula aksi protes ini dilakukan. Revanda sering kali dan bahkan selalu mengatakan kalimat kurang pantas ke para pegawainya.
Tidak tanggung-tanggung, kalimat yang dilontarkan merujuk pada penghinaan dan merendahkan martabat mereka. Seperti bodoh, t*ol dan gobl*k.
Mirisnya, kalimat-kalimat penghinaan tersebut tak segan-segan dikeluarkan ketika dalam rapat maupun saat ada tamu.
"Aksi protes ini dilakukan karena sering terjadi dalam arahannya, kalapas Revanda Bangun selalu mengatakan kata-kata atau kalimat kurang pantas yang menghina dan merendahkan martabat para petugasnya dengan kata-kata Bodoh, T*ol dan Gobl*k. bahkan perkataan yang sama juga dilontarkan oleh kalapas Revanda saat ada tamu maupun dalam rapat-rapat yang dilakukan," jelasnya.