Ingat AKBP Untung Sangaji, Polisi yang Tembak Teroris Sarinah? Begini Nasibnya Kini
Merdeka.com - Aksi terorisme yang terjadi di Starbucks dan Pospol Sarinah, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016) lalu menjadi salah satu catatan kelam bagi Indonesia.
Akibat serangan teror itu, delapan orang tewas dan 27 lainnya luka. Empat dari delapan jenazah itu merupakan pelaku teror.
Pelaku tewas setelah melakukan bom bunuh diri dan tertembak polisi. Sementara empat korban tewas akibat terkena ledakan dan tembakan pelaku teror.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
Adalah AKBP Untung Sangaji yang menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah saat peristiwa brutal itu terjadi. Dengan gagah berani dia meladeni para teroris duel tembak menembak.
Dia pun berhasil menembak pelaku hingga tewas. Tujuh tahun berlalu. Bagaimana nasib AKBP Untung Sangaji Kini? Simak selengkapnya.
Riwayat Jabatan AKBP Untung Sangaji Pasca Tragedi Bom Sarinah
Saat aksi terorisme di Sarinah terjadi, AKBP Untung Sangaji menjabat sebagai Pamen Pusdikpolair Lemdiklat Polri.
Pasca peristiwa itu, AKBP Untung Sangaji mendapat promosi menjabat sebagai Kapolres Aceh Utara. Kemudian pada 2018, dia menjabat sebagai Wadirpolair Polda Sumut.
Pada 2019, AKBP Untung Sangaji menjabat sebagai Kasubbagjiansisops Bagjiansis Rojianstra Sops Polri. Dia kembali menjabat sebagai Kapolres pada tahun 2020.
Kali ini dia diangkat menjadi Kapolres Merauke. Kemudian pada 2022, AKBP Untung Sangaji diangkat menjadi Kabagada Rolog Polda Papua.
6 Juni 2023 Pensiun
©2023 Merdeka.com
Rupanya Senin 5 Juni 2023 kemarin adalah hari terakhir AKBP Untung Sangaji menjadi polisi aktif. Sebab, hari ini Selasa 6 Juni 2023, dia resmi pensiun dari Polri.
"Tanggal 6 bulan Juni ini saya pensiun dari seluruh kegiatan saya," katanya dalam video di akun Tiktok @untung_sangaji dikutip merdeka.com.
Dia pun mengenang dari awal dia dibentuk dan dilatih menjadi seorang polisi. Dia pun mengaku bangga atas semua yang telah didapatnya.
"Banyak sekali pelajaran dan kenangan yang beta dapatkan selama mengabdi, dari yang sangat mencekam hingga yang menyenangkan, semuanya sangat berharga," tulisnya dalam keterangan video.
"Selama mengabdi saya pun selalu menyempatkan waktu untuk memberikan ilmu kerajinan kepada masyarakat dan ini akan terus berlanjut. terima kasih semuanya. sampai jumpa di langkah selanjutnya".
Aksi AKBP Untung Sangaji saat Teror Sarinah
©2016 merdeka.com/al amin
AKBP Untung Sangaji merupakan Perwira Menengah Pusat Pendidikan Polisi Air Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri jadi polisi pertama yang melumpuhkan aksi teror bom di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, pada 14 Januari 2016 silam.
Lewat akun twitternya, Untung pernah menceritakan peristiwa yang dialaminya itu. Pada hari kejadian, Untung bersama tim stand by di sekitaran Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Bertugas mengamankan situasi di luar ring Istana Presiden, dia bersama tim saat itu tengah menyeruput kopi Walnut Bakery & Café sambil melihat aktivitas masyarakat.
Terjadi Ledakan
©istimewa
Tiba-tiba suara ledakan terdengar dari arah pos polisi penjagaan lalu lintas di Depan Mal Sarinah. Beberapa saat kemudian ledakan kedua kembali terdengar.
Mengenakan kemeja putih dan celana tactical abu-abu, Untung yang bertanggung jawab mengawasi area tersebut pun segera mengeceknya seusai meminta persetujuan dari atasan.
"Di situlah beta langsung ambil magasin sambil telepon atasan beta, dan beliau perintahkan untuk laksanakan tugas dengan keahlian yang dimiliki sambil tunggu pasukan lain datang," tururnya.
Di pos penjagaan lalu lintas Thamrin yang menjadi titik ledakan ternyata sudah ada korban anggota Polantas yang menjadi korban.
Pria kelahiran 6 Juni 1965 lulusan Sepa 1995 itu pun bersama tim segera menolong korban dengan segera mengevakuasi ke mobil.
Dekati Pelaku
©twitter.com/untung_sangaji
Tiba-tiba ada tembakan dari sang peneror yang menyasar dua anggota polisi dan satu warga hingga jatuh. Untung lantas segera meminta rekannya untuk melanjutkan evakuasi.
Dia kemudian segera mengambil posisi menyisir pelaku penembakan. Saat itu dia membawa senjata handgun tua Special Infinity 1911 dengan tujuh magasin, satu terpasang, enam tersimpan di pinggang untuk reload.
Pelan-pelan dia mendekat dengan penuh hati-hati. Dia kemudian melihat pelaku yang ternyata masih memegang bom dan bersiap untuk melempar.
"Saat itu ada petugas lain di pos mereka pakai body face anti peluru, helm anti peluru dan senjata panjang," katanya.
Baku Tembak dengan Pelaku Teror
©2016 Xinhua/Bacroft Media/Denny Ajd
Untung yang sudah berhadapan dengan para pelaku teror ini pun melangsungkan baku tembak yang tak lama terjadi.Namun situasi genting itu sangat mempertaruhkan nyawa karena yang dihadapinya sosok terlatih.
"Dia santai bawa bom di tasnya. pelaku satunya juga bawa tapi yang kecil-kecil untuk dilemparkan. Mobil Karo Ops juga sempat kena sasaran. Saat kena bom, keangkat itu mobil beberapa centimeter, terus jatuh lagi," tambah dia.
Jarak dirinya dengan pelaku tak jauh sekira 20 meter. Dia kemudian melepaskan tembakan yang menembus dua body mobil tempat berlindung sang teroris. Alhasil lutut sang teroris terkena timah panasnya.
Bom Meledak di Lahan Parkir
© YouTube/Dian Megawati
Bom yang dibawa pelaku pun jatuh. Untung kemudian langsung menembak bomnya sebelum dilempar. Alhasil bom langsung meledak di lahan kosong parkiran.
Serpihan ledakan bom itu kemudian mengenai si peneror kedua. Karena sudah tersungkur, Untung segera menyergap memukul kepala dan dada peneror dalam rangka melumpuhkan.
Tas yang dibawa si peneror ternyata menyimpan bom berukuran besar. Setelah dicek Tim Gegana, bom tersebut berukuran diameter 20 cm dan panjang 40 cm. Kalau meledak radius serpihanya bisa ratusan meter dan mungkin nyawa Untung bisa tak selamat.
"Yang bikin saya geleng-geleng. banyak orang nonton. kayak film koboi saja. Mereka nonton kita baku hantam. Kayak ada atraksi apa gitu. Padahal sudah ada korban di Starbucks maupun pos polisi," jelasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAKP Ryanto Ulil Anshar ditembak di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar, menyerahkan diri usai menembak rekannya sendiri, Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari.
Baca SelengkapnyaMabes Polri tetap sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus polisi tembak polisi itu ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaSidang etik itu berkenaan kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar di mana dirinya sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaKontak tembak TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi di pos tower Tigamajigi, Sugapa, Intan Jaya
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaKabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar melepaskan tembakan terhadap Kasat Reskrim AKP Ulil Riyanto Anshari dari jarak dekat.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Riyanto Anshari hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAdapun kronologi penembakan dua perwira ini diduga akibat proyek tambang ilegal
Baca Selengkapnya