Jauh dari Keramaian, Satu Keluarga Tinggal di Tengah Hutan Sendirian Puluhan Tahun
Merdeka.com - Tinggal di tempat yang jauh dari keramaian adalah cita-cita sebagian orang yang mencari ketenangan dalam hidup. Biasanya mereka akan membangun rumah di tengah hutan dan hidup dengan cara bertani dan beternak.
Hal tersebut dilakukan oleh seorang pasangan suami istri di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Mereka membangun rumah di tengah hutan tanpa ada tetangga satu orang pun.
Seperti apa kehidupan pasangan suami istri tersebut dan bagaimana keseharian mereka selama tinggal di rumah hutan? Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Bagaimana warga Kampung Sunda di Kalimantan Barat hidup? Warga di sana rata-rata bekerja sebagai petani hingga pedagang dan pekerja perkebunan.
-
Bagaimana cara petani Pangandaran memasak di hutan? Mereka pun akan berburu sayur dan tanaman yang layak konsumsi. Memasak nasi di saung Jam makan mereka sendiri akan dilaksanakan setelah beraktivitas di lahan mereka.
-
Di mana keluarga ini tinggal? Kondisi rumah Muhanah di Kampung Sampai Kidul, Desa Sukadana, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, amat memprihatinkan.
-
Siapa yang hidup mandiri di hutan? Dengan sedikit jumlah dan jarangnya predator, kungkang tidak perlu mengandalkan perlindungan dari kawanan atau kelompok lainnya.
Tinggal di Tengah Hutan selama 50 Tahun
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
Sebuah video yang diunggah oleh channel Youtube Jejak Bang Ibra memperlihatkan seorang pasangan suami istri yang tinggal di sebuah rumah di tengah hutan, jauh dari keramaian.Pasangan Ibu Seneng dan Bapak Minto tersebut memilih untuk tinggal jauh dari pusat kota karena menginginkan ketenangan.
Jarak dari jalan raya menuju ke rumah keluarga Pak Minto itu sekitar 500 meter dan tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor.
Ibu Seneng mengaku bahwa dirinya dan sang suami sudah tinggal di tempat tersebut selama kurang lebih 50 tahun.
Bekerja sebagai Petani
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
Jauh dari keramaian tidak membuat Ibu Seneng dan Pak Minto melupakan pekerjaannya. Mereka berdua menggantungkan hidupnya dengan menjadi seorang petani.
Ibu Seneng mengatakan bahwa dirinya menanam berbagai macam tanaman seperti singkong, jamu tumpang sari, dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk kebutuhan airnya, keluarga ini masih menggunakan air sumur dengan bantuan timba dan tali.
“Tani, nanam singkong, nanam jamu. (Air ambil) di sumur (pakai) timba,” ujar ibu Seneng.
Jarang ke Pasar dan Menganyam
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
Ibu Seneng mengaku bahwa dirinya jarang pergi ke pasar. Kalaupun perlu berbelanja, ia hanya datang ke warung kecil setiap 10 hari sekali.
“10 hari sekali ke pasar itu. Nggak pasti. Di warung-warung,” terang Ibu Seneng.
Selain itu, Ibu Seneng juga melakukan aktivitas lainnya selain bertani, yaitu menganyam dan mengambil rumput untuk hewan ternaknya.
“Ya kalau nggak nganyam juga di ladang, ambil rumput (untuk kambing),” lanjut Ibu Seneng.
Ladang dan Hewan Ternak di Belakang Rumah
©2023 Merdeka.com/youtube.com/jejakbangibra
Kondisi rumah ibu Seneng dan bapak Minto di tengah hutan cukup otentik. Pasalnya, mereka tinggal dengan fasilitas rumah yang seadanya. Di belakang rumah mereka terdapat sebuah sumur dan ladang untuk bertani.
Halaman belakang rumah ibu Seneng dan Pak Minto sangatlah luas. Di belakang rumah terdapat kamar mandi dan toilet. Tepat di sampingnya, ada sebuah kandang kambing untuk hewan ternak mereka.
Ibu Seneng juga melakukan aktivitas memasak masih menggunakan kayu bakar yang ditumpuk di belakang rumah mereka. (mdk/mff)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya pernah memiliki peran hingga kini tak bisa dipandang sebelah mata. Seperti apa sosok hingga kisahnya?
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaHingga usianya yang senja, dia memilih untuk menetap di tengah hutan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walaupun tinggal di tengah hutan, mereka mengaku sudah biasa merasakan kondisi seperti itu.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, rumah sederhana ini bisa dihuni puluhan keluarga.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Situbondo memiliki dua istri yang tinggal di satu atap rumah sederhana terbuat dari kayu.
Baca SelengkapnyaDi malam kejadian Pegi dan sesame kuli bangunan lainnya sedang bekerja di Bandung.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut milik Pak Wirjo, seorang pria yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya