Kesehatan Mental di Indonesia dan Jenis Gangguannya, Perlu Dipahami

Merdeka.com - Kesehatan mental di Indonesia perlu mendapatkan perhatian dengan saksama dan sungguh-sungguh. Meski seringkali dipandang sebelah mata, kini kesehatan mental di Indonesia tak boleh disisihkan sebagai permasalahan ringan.

Isu kesehatan mental di Indonesia pun masih dianggap tabu untuk dibicarakan di ruang-ruang publik. Akibatnya, para penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia pun kurang mendapatkan penanganan yang layak dan baik untuk kembali pulih.

Kesehatan mental di Indonesia perlu mendapatkan penanganan dan dukungan yang tepat dari seluruh pihak. Hal itu dapat diwujudkan dengan memahami terlebih dahulu apa yang disebut dengan kesehatan mental.

Selain itu, kita juga dapat mengetahui berbagai jenis gangguan kesehatan mental yang dialami oleh penderitanya. Setelah memahami pengertian kesehatan mental beserta jenis gangguannya, kita dapat memberikan dukungan yang tepat jika menemui penderitanya di sekitar kita.

Lalu, apa sebenarnya yang disebut dengan kesehatan mental tersebut? Dan apa saja jenis-jenis gangguan kesehatan mental yang dapat dialami oleh seseorang? Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.

Kesehatan Mental

Melansir dari laman UI, kesehatan mental di Indonesia masih cukup baru untuk didengar pada beberapa lapisan masyarakat. Sementara itu, terdapat kondisi yang sebenarnya tidak bisa diabaikan yang menyangkut kesehatan mental di Indonesia.

©2020 Merdeka.com/Pixabay.com

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Ri memaparkan, setidaknya hingga kini masih terdapat 450.000 keluarga yang mengalami kecenderungan gangguan jiwa berupa skizofrenia. Hal ini tentu bukan perkara yang dapat dikesampingkan dengan mata tertutup.

Sementara itu, menurut Undang-Undang Nomor 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa, kesehatan mental sendiri merupakan istilah yang merujuk pada kondisi seseorang atau individu yang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial.

©Pexels/Ivan Samkov

Dengan begitu, seseorang tersebut dapat menyadari kemampuannya sendiri, mengatasi tekanan, bekerja secara produktif, hingga memberikan kontribusi bagi orang lain ataupun komunitasnya. Sehingga, kesehatan mental secara langsung dapat mempengaruhi produktivitas hingga kualitas kesehatan secara fisik dari seseorang.

Jenis Gangguan Kesehatan Mental

Gangguan kesehatan mental di Indonesia sangat beragam jenisnya. Hal tersebut dapat diakibatkan dari berbagai faktor. Beberapa jenis gangguan kesehatan mental di Indonesia tersebut antara lain sebagai berikut,

1. Anxiety Disorder

Jenis gangguan kesehatan mental yang pertama adalah anxiety disorder atau yang lebih dikenal dengan sebutan gangguan kecemasan secara umum. Biasanya, penderita dari gangguan mental yang satu ini akan lebih merasa cemas, gelisah, dan ketakutan terhadap pemicunya.

Akibatnya, muncul tanda-tanda fisik yang dapat mempengaruhi fisik seperti jantung berdegup kencang, sesak dada, keringat dingin, muntah, dan lain sebagainya. Gangguan kecemasan ini terbagi lagi menjadi beberapa jenis.

©Pexels/Karolina Grabowska

2. Obsessive Compulsive Disorder

Jenis gangguan kesehatan mental yang berikutnya adalah obsessive compulsive disorder. Biasanya, penderita dari gangguan mental ini memiliki ketakutan atau obsesi berlebihan terhadap sesuatu kondisi.

Saat itu, kondisi tertentu akan dianggapnya sebagai sesuatu hal yang ideal. Hal ini dapat membuat penderitanya cenderung melakukan berbagai hal demi mencapai kondisi ideal yang diharapkannya.

3. Post Traumatic Stress Disorder

Post traumatic stress disorder atau PTSD merupakan gangguan mental yang seringkali terjadi. Hal ini disebabkan karena banyak faktor.

Faktor utamanya yakni pengalaman pahit di masa lalu yang membuat penderita cenderung mengalami trauma berkepanjangan. Akibatnya, penderita sulit untuk merasakan emosi, kurang peka, hingga mati rasa.

4. Sexual And Gender Disorder

Salah satu jenis gangguan mental yang berikutnya adalah sexual and gender disorder. Hal ini secara langsung melibatkan keinginan dan dorongan seksual yang dialami oleh seseorang.

©2018 Merdeka.com/Pexels

Gangguan ini dapat mempengaruhi penderitanya seperti dalam berpikir hingga bersikap. Umumnya, gangguan ini dapat terjadi berupa paraphilias, disfungsi seksual, hingga gangguan identitas gender.

5. Somatic Symptom Disorder

Jenis gangguan mental yang berikutnya adalah somatic symptom disorder. Gangguan ini melibatkan sugesti atau pemikiran yang belum tentu terjadi pada seseorang atau penderita.

Kondisi tersebut terus berlanjut hingga menyebabkan rasa nyeri hingga tidak nyaman pada bagian tubuh tertentu. Hal itu pun akan kembali dirasakan sebagai situasi yang mampu membebani pikiran hingga penderita merasakan stres dan depresi berlebihan.

Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia

Indonesia masih memiliki pekerjaan panjang mengenai permasalahan kesehatan mental. Beberapa tantangan kesehatan mental di Indonesia yang wajib mendapatkan perhatian bersama yakni sebagai berikut,

1. Stigma Negatif Terhadap Kesehatan Mental

Di Indonesia, pembahasan mengenai kesehatan mental masih jarang dilakukan hingga mendapatkan stigma yang negatif dari berbagai pihak. Padahal, kesehatan mental tak selalu berakar pada penderitanya saja. Hal ini lah yang membuat kesehatan mental jarang menjadi bahan diskusi bersama.

©2018 Merdeka.com/Pexels

2. Masih Rendahnya Pengetahuan Tentang Kesehatan Mental

Sementara itu, tantangan kesehatan mental di Indonesia yang selanjutnya adalah memperluas akses pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan mental. Rendahnya pengetahuan akan hal ini cenderung membuat banyak orang tidak tahu untuk bertindak tatkala menemui kondisi yang tak ideal mengenai kesehatan mental.

3. Terjadi Diskriminasi Pada Penderita Gangguan Mental

Tantangan selanjutnya adalah untuk menghapus diskriminasi terhadap para penderita gangguan kesehatan mental. Diskriminasi membuat jurang pemisah yang tebal antara para penderita dengan orang pada umumnya.

©Thinkstock photos/Getty Images

4. Akses Kesehatan Mental Belum Merata

Tantangan yang harus dipecahkan berikutnya adalah pemerataan akses fasilitas kesehatan mental di Indonesia. Saat ini, masih belum banyak ditemui ahli hingga dokter yang mampu menampung penderita untuk berkonsultasi mengenai masalah kejiwaan. (mdk/mta)