Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Gajah Mada & Pasukan Bhayangkara Selamatkan Raja Majapahit dari Pemberontak

Kisah Gajah Mada & Pasukan Bhayangkara Selamatkan Raja Majapahit dari Pemberontak Gajah Mada. ©blogspot.com

Merdeka.com - Jiwa nasionalisme Mahapatih Gajah Mada kepada Majapahit menjadi bagian dari kisahnya di masa lalu. Kesaktian dan kecerdikannya dalam peperangan membuat Majapahit menjadi salah satu alasan berjayanya kerajaan ini.

Gajah Mada merupakan komandan pasukan elite Majapahit bernama Bhayangkara. Sebagai pimpinan pasukan tersebut, ia dan pasukannya bertugas untuk mengawal raja dari segala ancaman.

Meski dikenal kuat, Majapahit beberapa kali mengalami pemberontakan dari para pejabatnya. Terlebih semasa Raja Jayanegara memimpin karena dinilai sangat lemah dari berbagai sisi.

Mengutip buku 'Kisah Cinta Gajah Mada: Kontroversi Kehidupan sang Mahapatih' karya penulis Gesta Bayuadhy, terbitan DIPTA tahun 2015, berikut kisah perjuangan Gajah Mada saat melawan pemberontak Majapahit dan menyelamatkan Raja Jayanegara.

Pemberontakan Ra Kuti Melawan Jayanegara

Cerita pemberontakan Ra Kuti terhadap kepemimpinan Raja Jayanegara tak lepas dari perjuangan seorang Gajah Mada dalam menjaga tahta raja kedua Majapahit itu.

Raja Jayanegara dikenal lemah dari berbagai sisi sehingga tak mampu mendeteksi adanya upaya orang dalam untuk melakukan pemberontakan. Sosok Ra Kuti atau Rakryan Kuti merupakan punggawa keluarga istana Majapahit.

Bak musuh dalam selimut, Ra Kuti berhasil mempengaruhi punggawa sekaligus senapati Majapahit hingga berhasil mengepung istana Majapahit dan siap mengambil kekuasaan dari Jayanegara.

Gajah Mada kala itu menunjukkan sikap ksatria dengan menyelamatkan Raja Jayanegara dan membawa lari dari kepungan para pemberontak.

Raja Jayanegara konon dibawa hingga ke Desa Bedander yang jaraknya sangat jauh dari ibu kota Kerajaan Majapahit.

Nasionalisme Gajah Mada, Pimpin Pasukan Elite Bhayangkara

Gajah Mada saat itu berpangkat bekel dan merupakan pimpinan pasukan elit pengawal raja yaitu Bhayangkara.

Keberhasilan Gajah Mada dalam menyelamatkan raja terbilang unik karena kala itu banyak prajurit yang juga memihak kepada Kuti sehingga situasinya sangat kacau. Bahkan raja tak mampu membedakan mana prajurit yang memberontak dan mana yang setia.

Gajah Mada tak memikirkan situasi kala itu karena baginya keselamatan Jayanegara adalah hal yang penting. Untuk sementara waktu raja diungsikan di Desa Bedander sembari dirinya menyusun kekuatan merebut kembali tahta dari Ra Kuti.

Sikap ksatria seorang Gajah Mada menjadi bentuk kesetiaanya kepada negara. Diperkirakan Gajah Mada sudah menjadi prajurit Majapahit sejak kepemimpinan raja pertama yaitu Raden Wijaya.

Tak mengherankan jika Gajah Mada memegang prinsip utama sebagai seorang prajurit untuk membela negara serta rajanya dengan segenap jiwa dan raga.

Korbankan Anak Buah Demi Keselamatan Raja

Raja Jayanegara disembunyikan di Desa Bendander sampai situasinya meredam dan bertekad kembali merebut tahta dari tangan Ra Kuti.

Beragam tindakan dilakukan Gajah Mada demi raja termasuk membunuh anak buahnya yang disinyalir akan berkhianat.

Kala itu anak buah Gajah Mada meminta izin untuk meninggalkan Desa Bedander dengan alasan pribadi. Karena tak ingin keberadaan Jayanegara diketahui, Gajah Mada tidak menoleransi siapapun yang berpotensi menjadi pengkhianat.

Gajah Mada memilih untuk mengorbankan prajuritnya yang berpotensi berkhianat daripada persembunyian Jayanegara diketahui musuh.

Serangan Balik Gajah Mada Kalahkan Ra Kuti

Keputusan Gajah Mada membawa Jayanegara sembunyi di Bedander membawa dampak positif baginya untuk mengambil langkah selanjutnya.

Gajah Mada mencoba mencari tahu seberapa besar dukungan untuk Jayanegara atau malah mendukung Kuti kaum pemberontak. Gajah Mada sempat memberikan pernyataan kepada pejabat dan rakyat Majapahit bahwa Jayanegara telah tewas.

Kabar tersebut membuat Majapahit gempar dan penuh reaksi sedih dari masyarakat. Gajah Mada yang melihat reaksi tersebut menganggap dukungan kepada Jayanegara masih amat sangat besar sehingga ia menganulir pernyataanya dan mengatakan bahwa Jayanegara masih hidup dan kini disembunyikan di tempat rahasia.

Melihat situasi yang tepat untuk melakukan serangan balik, Gajah Mada berhasil menguasai kembali ibu kota Majapahit dan menangkap Ra Kuti untuk dihukum mati. Jayanegara pada akhirnya kembali memperoleh tahtanya. (mdk/thw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Cuma Gajah Mada, Majapahit juga Punya Jenderal Perang di Laut Sangat Ditakuti Musuh
Tak Cuma Gajah Mada, Majapahit juga Punya Jenderal Perang di Laut Sangat Ditakuti Musuh

Di balik kehebatan Majapahit, ada pemimpin militer hebat yang memimpin pasukan hebat. Di era Raja Hayam Wuruk, ada dua jenderal perang sakti dan ditakuti.

Baca Selengkapnya
Transformasi Polri dari Masa ke Masa, Bermula dari Pasukan Pelindung Raja dan Kerajaan Zaman Majapahit
Transformasi Polri dari Masa ke Masa, Bermula dari Pasukan Pelindung Raja dan Kerajaan Zaman Majapahit

Cikal bakal Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ternyata sudah ada sejak zaman Majapahit. Begini kerjaan mereka dulu.

Baca Selengkapnya
Saktinya Pasukan Elite Majapahit, 1 Prajurit Bhayangkara Bisa Hadapi 40 Prajurit Biasa
Saktinya Pasukan Elite Majapahit, 1 Prajurit Bhayangkara Bisa Hadapi 40 Prajurit Biasa

Bhayangkara adalah pasukan elit Kerajaan Majapahit. Pasukan ini bahkan yang berada di garda terdepan saat terjadi peperangan. Sejak awal pertama kali terbentuk, pasukan ini hanya terdiri 15 orang dan dikepalai oleh Patih Gajah Mada.

Baca Selengkapnya
Menilik Kehidupan Gayatri Rajapatni, Perempuan yang Nasihatnya Didengar Raja
Menilik Kehidupan Gayatri Rajapatni, Perempuan yang Nasihatnya Didengar Raja

ia adalah wanita terhormat, bijak, cerdas, dan berpendirian teguh

Baca Selengkapnya
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara

Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.

Baca Selengkapnya
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media
6 Tokoh Pahlawan Nasional dari Jateng Beserta Jasanya bagi Indonesia, dari Tokoh Militer hingga Pendiri Media

Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur
Potret Wilayah Penting Kerajaan Majapahit Sejak Pemerintahan Raja Pertama, Warga Hidup Makmur

Sejak puluhan abad silam, daerah ini sudah jadi wilayah penting bagi kehidupan masyarakat.

Baca Selengkapnya
18 Februari: Kelahiran Singsingamangaraja XII, Sosok Raja di Negeri Toba yang Getol Melawan Belanda
18 Februari: Kelahiran Singsingamangaraja XII, Sosok Raja di Negeri Toba yang Getol Melawan Belanda

Sisingamangaraja XII juga dikenal sebagai Raja Tuan Marhajan Siregar, adalah seorang pahlawan dari Tanah Batak.

Baca Selengkapnya
21 Juli Wafatnya Teuku Nyak Makam, Panglima Perang Asal Aceh yang Gigih dan Berani
21 Juli Wafatnya Teuku Nyak Makam, Panglima Perang Asal Aceh yang Gigih dan Berani

Hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Balamati Pasukan Elite Kerajaan Pajajaran, Tangguh & Sulit Dikalahkan
Balamati Pasukan Elite Kerajaan Pajajaran, Tangguh & Sulit Dikalahkan

Mereka dipilih dari para petarung terbaik. Siap mati melindungi Tatar Sunda.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Polri: Sang Abdi Utama bagi Nusa Bangsa
Fakta Unik Polri: Sang Abdi Utama bagi Nusa Bangsa

Dikenal sebagai abdi utama bagi nusa bangsa, ternyata ada beberapa fakta menarik tentang polri, apa saja?

Baca Selengkapnya
Cerita Tentang Keajaiban Doa Sunan Prapen, yang Memunculkan Ribuan Tawon dan Membuat Pasukan Majapahit Panik
Cerita Tentang Keajaiban Doa Sunan Prapen, yang Memunculkan Ribuan Tawon dan Membuat Pasukan Majapahit Panik

Sunan Prapen merupakan keturunan Sunan Giri yang diyakini merupakan waliyullah yang memiliki karomah

Baca Selengkapnya