Kudeta di Myanmar, Ini Potret Ibu Kota Bentukan Junta Militer Bernama Naypydaw
Merdeka.com - Pasukan keamanan Myanmar beberapa waktu lalu menangkap sejumlah pemimpin politik terpilih. Tak hanya itu, militer juga menangkap para kepala menteri beserta aktivis di ibu kota negara Naypydaw dan di seluruh negara. Kudeta ini menandai berakhirnya demokrasi umur pendek di Myanmar.
Sunyi menyelimuti Naypydaw, Myanmar. Ibu kota bentukan junta militer ini memperlihatkan tak ada geliat kehidupan layaknya ibu kota negara lainnya. Lantas bagaimana potret ibu kota bentukan junta militer Naypydaw Myanmar?
Simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa itu Mujair Nyat-Nyat? Salah satu kuliner yang wajib Anda cicipi saat berkunjung ke Pulau Bali ialah Mujair Nyat-Nyat. Kuliner khas Kintamani ini bisa ditemui di sekitar kawasan Danau Batur Kabupaten Bangli.
-
Apa itu Ngubyag? Dalam bahasa Sunda, Ngubyag sendiri merupakan tradisi menangkap ikan secara tradisional di sungai maupun kolam yang dilakukan beramai-ramai dan tanpa bantuan alat pancing.
-
Di mana Kodam Jaya berlokasi? Kodam Jaya (Komando Daerah Militer Jaya) adalah salah satu komando militer di Indonesia yang terletak di wilayah provinsi DKI Jakarta.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Dimana letak Balai Kota Padang? Balai kota ini berada di Jalan Mohammad Yamin, No.57, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang.
-
Ibu kota negara mana yang mirip dengan Jakarta? Ibu kota negaranya mirip banget dengan Jakarta, ketiga, transportasi umumnya juga mirip banget seperti Trans Jakarta. Nama ibu kota tersebut sama dengan nama negaranya, hanya ditambahkan kata 'city' di belakangnya.
Naypydaw Ibu Kota Bentukan Junta Militer
Hilir mudik manusia serasa bisa dihitung oleh jari. Hamparan luas ladang hijau pun seakan siap menunggu giliran untuk dijamah. Hanya sesekali kendaraan terlihat tengah melintas. Naypydaw, ibu kota bentukan junta militer ini berada di 320 kilometer di sebelah utara Yangon.
©2021 Merdeka.com/didi syafirdi
Keputusan pemindahan ibu kota pada tahun 2005 memang cukup mengejutkan dunia. Dulu, lahan seluas kurang lebih 7.000 kilometer persegi ini dikenal sebagai kota bekas para penebang kayu. Ladang-ladangnya tampak 'bergandengan' dengan pegunungan Boga Yoma dan Shan Yoma. Pegawai negeri pun menjadi yang paling pertama dipindahkan.
Pertama Kali Diperlihatkan Dunia
Naypydaw bisa juga disebut dengan Nay Pyi Taw yang memiliki makna dan arti 'tempat tinggal para raja'. Nama resmi ibu Kota negara ini diumumkan saat Hari Angkatan Militer (Armed Forces Day) pada Maret 2006, silam. Di bawah kepemimpinan Jenderal Than Shwe, kompleks dibuat seperti benteng. Lokasi tersebut dipilih untuk menghindari serangan asing serta jauh dari hingar bingar demonstran anti-junta.
©2021 Merdeka.com/didi syafirdi
Kemudian pada tahun 2007, Myanmar memperlihatkan Ibu Kotanya ke dunia untuk pertama kali. Sekitar 12.000 tentara berbasis di kota yang terletak di Desa Kyatpyae, Kota Pyinmana itu. Pembangunan pun dimulai secara perlahan. Kini sudah berdiri kokoh kantor pemerintahan, stasiun, bandara, terminal, sekolah, hotel, pusat perbelanjaan, tempat tinggal dan kebun binatang.
Pembangunan Terus Berjalan
Untuk tempat peribadatan, sudah ada Pagoda Uppatasanti yang dibangun pada tahun 2006-2009. Selain itu, toga patung raja berkuasa di Myanmar yakni Anawrahta, Bayinnaung dan Alaungpaya berdiri tegak di sebuah lapangan parade militer. Agar lebih tertata tak seperti Yangon, junta membaginya dalam masing-masing zona.
©2021 Merdeka.com/didi syafirdi
Sekitar 900.000 orang hidup di sana. Untuk bertahan hidup, berbagai macam pekerjaan dilakoni oleh masyarakat. Sementara itu, Naypydaw terus berbenah. Pembangunan Ibu Kota itu diprediksi telah menghabiskan dana sebesar Rp2,85 triliun ini akan menjadi terbesar ketiga setelah Yangon dan Mandalay.
Kudeta Militer Myanmar 2021
Subuh pada tanggal 1 Februari 2021, pasukan keamanan Myanmar menangkap sejumlah pemimpin politik terpilih, para kepala menteri, dan aktivis di ibu kota negara, Naypydaw, dan di seluruh negeri. Di antara mereka yang ditangkap yakni Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint. Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) menang telak dalam pemilu November 2020. Militer juga menargetkan anggota Generasi 88, gerakan pro demokrasi yang selama bertahun-tahun mengalami persekusi setelah unjuk rasa mahasiswa pada 1988 yang secara kejam dihancurkan junta militer.Pada Senin, Myawaddy TV yang dikelola oleh militer mengambil alih sejumlah lembaga politik negara tersebut. Wakil Presiden Pertama U Myint Swe yang saat itu menjabat sebagai presiden sementara, telah mengalihkan otoritas penuh baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif kepada Panglima Tertinggi Militer, Min Aung Hlaing selama setahun. Militer berupaya menjustifikasi kudeta dengan tuduhan meluas kecurangan pemilih pada pemilu November lalu. Mereka juga mengklaim pihaknya memiliki mandat konstitusi untuk mengambil alih kekuasaan di saat darurat.
©AFP
Pernyataan terpisah di halaman Facebook militer mengatakan Tatmadaw (militer dalam bahasa Burma) akan menggelar pemilu yang bebas dan adil pada akhir tahun. Mereka akan menyertakan multipartai. Kudeta ini menandai berakhirnya demokrasi umur pendek di Myanmar yang dimulai pada 2011. Di mana Tatmadaw yang mulai berkuasa sejak 1962, menerapkan pemilu anggota parlemen dan reformasi lainnya.Para pemimpin dunia dan lembaga internasional langsung mengecam kudeta tersebut. Mereka meminta militer Myanmar segera membebaskan para tahanan politik dan menghormati hasil pemilu. Militer yang memandang dirinya sebagai penjaga persatuan nasional, diperkirakan tak akan mendengarkan seruan itu dalam waktu dekat ini. Militer Myanmar memang kerap kali menerima kritik internasional. Termasuk tindakan kejamnya terhadap muslim Rohingnya pada tahun 2017. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaMyanmar adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang penuh dengan keunikan budaya dan tradisi.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaPartai Liga Nasional untuk Demokrasi (LND) dibentuk setelah Pemberontakan 8888.
Baca SelengkapnyaContohnya seperti Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar, yang dianggap gagal karena kotanya sepi dan desainnya hanya berfokus pada pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaIza Fadri membagikan kisahnya saat ditunjuk menjadi Dubes Indonesia untuk Myanmar, dan ditugaskan menangani konflik Rohingya.
Baca SelengkapnyaBak tak pernah padam, pesona yang dimiliki selalu berhasil membius para penggemarnya.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaSosok ibunda Mayor Teddy ternyata juga anggota TNI
Baca SelengkapnyaBanyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.
Baca SelengkapnyaMomen jenderal-jenderal TNI bintang empat berikan hormat kepada anggota DPR wanita.
Baca Selengkapnya