Kumpulan Cerpen Remaja Islami, Punya Makna yang Mendalam untuk Arungi Kerasnya Kehidupan
Merdeka.com merangkum 3 cerpen remaja Islami yang punya makna mendalam.
Cerpen adalah sebuah cerita pendek yang sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Cerpen banyak dijumpai di berbagai buku sebagai salah satu bentuk hiburan sederhana yang bisa dibaca oleh semua kalangan.
Salah satunya adalah cerpen remaja Islami. Cerpen remaja Islami tidak hanya bisa menghibur tapi juga memiliki makna yang cukup dalam. Seperti namanya, cerpen ditulis maksimal 20 halaman dan tidak boleh lebih dari 10.000 kata.
-
Kenapa cerita Islami untuk anak-anak dan remaja penting? Membaca contoh cerita Islami dapat menjadi sarana pembelajaran tersendiri dengan cara menarik. Anak-anak dapat mendengarkan alur cerita kemudian berpikir mengenai hikmah positifnya.
-
Apa makna kata-kata islami tentang kehidupan? Kata-kata Islami tentang kehidupan mengandung petunjuk berharga yang dapat membantu kita menghadapi segala tantangan, suka cita, dan cobaan yang datang dalam perjalanan.
-
Kenapa remaja mudah stres? Ia menjelaskan bahwa remaja sering mengalami stres, terutama saat mereka mengalami perubahan signifikan dalam tubuh, mental, serta hormon mereka.
-
Kenapa kenakalan remaja bisa merugikan? Kenakalan remaja tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat luas.
-
Bagaimana remaja mengatasi perasaan negatif? Remaja sering kali tidak tahu bagaimana cara mengatasi perasaan negatif mereka. Hal ini membuat mereka melampiaskan emosi melalui perilaku impulsif atau menarik diri dari kehidupan sosial.
-
Bagaimana puisi Ramadan memotivasi? Puisi menyambut Ramadan memiliki peran penting dalam memberikan pesan-pesan positif yang memotivasi umat Muslim untuk menjalani Ramadan dengan penuh kesadaran dan ketulusan.
Maka dari itu, makna dan pesan yang terkandung di dalam cerpen akan mudah dipahami oleh pembaca. Berikut ini merdeka.com merangkum 3 cerpen remaja Islami yang punya makna mendalam. Simak ulasannya sebagai berikut.
1. Kesabaran
Setiap orang mengalami cobaan, Allah tidak akan memberikan cobaan lebih besar dari kemampuan umat-Nya. Aku, Mirna, dan aku sedang dalam masa pencobaan yang besar dalam hidupku.
Tyan adalah orang yang meminangku dengan proses taaruf. Kami berkenalan dalam waktu tiga bulan dan merasa cocok. Kami hanya bertemu dua kali secara tatap wajah yaitu saat pertama bertukar CV dan saat acara lamaran.
Meski kami hanya bertemu dua kali tatap muka, kami cukup intens berhubungan melalui chat.
Dalam chat kami, aku melihat Tyan sebagai seorang yang mampu membimbingku menjadi seorang muslim yang baik. Umur kami juga terpaut lima tahun sehingga aku merasa sangat pas.
Namun, tiga hari sebelum hari pernikahan kami seorang wanita menghubungiku dan menyatakan bahwa Tyan adalah suaminya. Ia sudah punya dua orang anak dari Tyan. Hatiku bergejolak dan bingung.
Tentu saja, pertama aku tidak percaya mengenai kabar tersebut mengingat Tyan adalah seorang sosok yang baik dan muslim yang taat di mataku.
Aku tidak mempedulikan pesan itu awalnya, tetapi wanita ini kemudian mengajak aku bertemu untuk menunjukkan bukti-bukti pernikahannya dan Tyan yang terjadi tiga tahun yang lalu.
Aku mencoba tenang dan menghubungi Tyan. Aku tetap yakin bahwa Tyan akan berkata jujur saat aku menanyakan perihal ini.
Saat aku menanyakan pada Tyan, Tyan tidak membalas.Berselang dua jam Tyan baru menghubungiku, ia langsung meneleponku dan mengajakku bertemu. Akhirnya Tyan sampai di rumahku dan mengajakku untuk pergi ke suatu tempat.
Di tempat tersebut sudah menunggu dua orang, pria dan wanita, yang usianya kira-kira sedikit lebih tua dari orang tuaku. Mereka ternyata adalah orang tua Nike, wanita yang mengaku sebagai istri dari Tyan.
Mereka menjelaskan bahwa Nike memang dahulu akan taaruf dengan Tyan, tapi ternyata Nike berubah pikiran dan menikah dengan pria lain.
Sayangnya pria yang dinikahi Nike ini bukan orang baik-baik dan meninggalkan Nike beserta dua anaknya tanpa kabar. Hal ini membuat Nike sedikit terganggu kejiwaannya.
Ayah Nike, beliau membawa surat kartu keluarga dan bukti lainnya yang membuat aku yakin bahwa Nike adalah anak mereka. Saat itu juga aku menangis haru. Lega sekaligus kasihan dengan kondisi Nike.
2. Raja dan Orang Miskin
Suatu hari, seorang raja memutuskan untuk berkeliling negaranya. Setiap dia melewati tempat yang berbeda, semua orang akan bergegas menemuinya.
Namun, ketika raja melewati suatu tempat, dia melihat seorang laki-laki tua yang malang. Laki-laki tersebut tidak memperhatikan kedatangan raja dan tetap sibuk dengan aktivitasnya.
Raja kemudian mendatangi laki-laki itu dan bertanya mengapa dia tidak bergabung dengan orang-orang untuk menemuinya.
Laki-laki tua itu menjawab, "Sebelum kamu, ada raja lain yang pernah melewati tempat ini. Semua orang berkumpul untuk melihatnya juga".
Namun, beberapa hari kemudian dia meninggal dan dimakamkan di suatu tempat di dekatnya. Seorang pria malang juga meninggal selama waktu itu dan dimakamkan di dekat kuburan raja.”
"Setelah beberapa waktu, banjir besar melanda daerah itu menyebabkan kuburan-kuburan itu terbalik. Akibatnya, tulang-tulang orang malang itu bercampur dengan tulang-tulang raja. Kami tidak bisa membedakan antara mereka lebih lama lagi."
"Setelah melihat ini, tidak masalah lagi bagiku siapa raja dan siapa pengemis. Ujung-ujungnya, rumah kita juga akan sama saja.“, sambung laki-laki tua itu.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah ketika kita meninggal, kita semua akan terlihat sama di mata Allah Swt. tanpa jabatan, harta, atau segala hal lainnya yang kita miliki di dunia.
3. Pencuri yang Masuk Islam
Pencuri itu bernama Andre. Ia sudah merampok dan mencuri dari dua tahun yang lalu karena masalah ekonomi keluarganya.
Suatu hari, ia sudah mempersiapkan perlengkapan untuk melakukan aksinya pada malam hari. Obeng, pisau, dan senjata lainnya untuk berjaga-jaga.
Berangkatlah ia dengan menggunakan sepeda motor. Ia mencari rumah-rumah yang mewah dan kosong. Hingga setelah satu jam mencari dan melihat kondisi, ia memutuskan untuk mencuri di sebuah rumah gedong bercat putih krem.
Andre memasuki rumah dari jalan belakang yang tidak terlihat CCTV, lantas menyusuri dapur dengan hati-hati. Ia pun lantas memasuki ruang tengah dan melihat kaligrafi bertuliskan Allah yang dipajang.
Kaligrafi tersebut sangat indah di mata Andre, ia belum pernah melihat lukisan yang begitu bercahaya dan sebagus itu. Beberapa menit, ia mulai lupa tujuannya datang kemari.
Sampai akhirnya ia menyadari bahwa ada seseorang di dekatnya yang ternyata tuan rumah. Dengan cepat Andre menodongkan pisau agar pemilik rumah tidak macam-macam.
"Jangan panggil polisi. Saya hanya ingin membelikan susu untuk anak saya!"
"Tenang tenang, ini ambilah uang ini, saya tidak akan memanggil siapa pun". Tuan rumah tersebut memberikannya uang sekitar Rp1.000.000.
Andre pun tertegun, ia bengong beberapa saat sambil perlahan menerima uang tersebut. Badannya mendadak lemas, lututnya tak mampu lagi menompang tubuhnya.
Ia berlutut sambil menangis. Lantas ia meminta kepada tuan rumah untuk menjadi muslim. Tuan rumah tersebut pun sangat senang mendengarnya. Ia langsung mempertemukan Andre dengan ulama keesokan harinya dan melakukan syahadat di masjid terdekat.
Setelah beberapa bulan Andre memeluk Islam, keuangannya membaik dan stabil. Ia pun mengembalikan uang Rp1.000.000 kepada si tuan rumah yang baik hati. Sungguh, hidayah selalu datang di mana saja dan kapan saja.