Melihat Situs Ken Dedes, Jejak Sang Putri Cantik Diculik oleh Tunggul Ametung
Merdeka.com - Ken Dedes dikenal sebagai permaisuri dari Ken Arok atau Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi, pendiri Kerajaan Singasari. Dengan begitu, Ken Dedes merupakan ratu pertama dari kerajaan tersebut.
Sebelum dinikahi Ken Arok, Ken Dedes sendiri merupakan istri dari penguasa Tumapel yakni Tunggul Ametung. Ia adalah sosok yang menculik dan membawa lari Ken Dedes dari ayahnya.
Tempat di mana Tunggung Ametung menculik Ken Dedes hingga kini pun masih ada. Lokasi itu dinamakan Sendang Dedes atau Sumur Windu, Malang, Jawa Timur. Simak ulasannya:
-
Di mana Situs Tembong Agung berada? Sebuah gundukan besar menyerupai bukit berada di tengah jalan Kampung Karamat, Desa Cigintung, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
-
Apa yang ada di Situs Tembong Agung? Menurut cerita dari sang juru kunci, petilasan tersebut sulit untuk dipindahkan. Bahkan saat hendak dibongkar untuk keperluan proyek Bendungan Jatigede, salah satu alat berat justru mengalami kerusakan.
-
Dimana situs Bukit Kerang berada? Situs Bukit Kerang yang berada di Desa Mesjid, Kecamatan Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang ini adalah salah satu jejak peninggalan manusia purba yang hidup sekitar ribuan tahun silam.
-
Dimana prasasti Kedukan Bukit ditemukan? Salah satu bukti tertua yang menegaskan status Palembang sebagai kota tertua di Indonesia adalah prasasti Kedukan Bukit, ditemukan di Bukit Siguntang.
-
Di mana letak Situ Gede? Wisata Situ Gede terletak persis di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat dengan luas sekitar enam hektare.
-
Dimana penemuan patung dilakukan? Patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan di kota kuno Aizanoi, Turki barat, dalam penggalian terbaru para arkeolog.
Ken Dedes Diculik
Dalam Serat Pararaton yang ditulis pada 1613 masehi tanpa diketahui siapa penulisnya, disebut jika Ken Dedes merupakan putri dari Mpu (Empu) Purwa, seorang pendeta Buddha aliran Mahayana.
Mpu Purwa pindah dan menetap di Desa Panawijen (kini sekitar Malang) di lereng Gunung Kawi dan merupakan wilayah Tumapel yang dipimpin oleh Tunggul Ametung.
Sosok Ken Dedes dikenal sebagai gadis yang sangat cantik. Kabar tentang kecantikan paras Ken Dedes kemudian sampai di telinga Tunggul Ametung. Ia bahkan sampai memutuskan pergi ke Panawijen untuk membuktikan hal itu.
Ternyata, kecantikan Ken Dedes itupun membuat Tunggul Ametung langsung jatuh hati. Karena itu lah ia akhirnya membawa Ken Dedes ke Tumapel dengan paksa.
Kutukan Ayah Ken Dedes
Pada saat Ken Dedes diculik, Mpu Purwa sedang tidak ada di lokasi. Ia pun sempat kebingungah mencari keberadaan anak perempuannya. Setiap orang yang ditanya pun hanya terdiam lantaran takut dengan sang penguasa. Sambil menahan amarah, Mpu Purwa lalu mengucap kutukan. "Semoga yang membawa lari anakku tidak akan selamat hidupnya. Semoga ia mati tertikam keris," kutuk Mpu Purwa seperti yang dikutip dari Pararaton dikutip dari laman Liputan6 (25/5).Karena kesal dengan penduduk desa, ayah Ken Dedes itu juga mengucapkan kutukan agar seluruh daerah di Panawijen mengalami kekeringan. "Semoga sumur-sumur di Panawijen kering dan sumber-sumber air tidak mengeluarkan air lagi sebagai hukuman karena mereka tidak memberi tahu akan keberadaan anakku," ucapnya.
Sumpah Jadi Kenyataan
Ternyata, sumpah yang diucap oleh Mpu Purwa jadi kenyataan. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris demi mendapatkan Ken Dedes lalu mendeklarasikan Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang nantinya lebih dikenal dengan nama Singasari.Tempat pertapaan Mpu Purwa sekaligus lokasi tempat Ken Dedes diculik Tunggul Ametung disebut masih ada hingga kini. Situs Polowijen di Kelurahan Polowijen, Kota Malang ada sumber air yang sudah mengering, penduduk setempat menamainya Sendang Dedes atau Sumur Windu.
Youtube/Kuno Brono ©2023 Merdeka.com
Potret Situs Ken Dedes
Melansir dari unggahan di kanal Youtube Kuno Bruno, membagikan potret situs Ken Dedes tersebut. Di areal situs masih ada artefak berupa watu kenong dan lumpang batu berbahan batu andesit.
Youtube/Kuno Brono ©2023 Merdeka.com
Desa Panawijen ini adalah desa kuno. Pada abad 10 Masehi telah menjadi sebuah desa pertanian yang maju berstatus sima atau bebas pajak.Desa ini disebut dalam prasasti Wurandungan dan prasasti Kanyuruhan B yang sama–sama berangka tahun 943 masehi. Namun, karena sumpah dari Mpu Purwa sumur di desa ini pun menjadi kering.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaTunggul Ametung dikenal sebagai pemimpin yang kejam terhadap rakyat.
Baca SelengkapnyaPihak kontraktor asing sempat ingin membuat jalan di sana, namun alat berat justru rusak.
Baca SelengkapnyaKi Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaKen Arok lahir dari keluarga petani miskin, ia kemudian jadi raja Jawa.
Baca SelengkapnyaSeperti apa kisah legenda di Pulau Dedap Durhaka ini? Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kompleks makam ini jadi salah satu yang dianggap sakral oleh masyarakat
Baca SelengkapnyaArgopuro yang memesona menyembunyikan kisah mistis, salah satunya kisah Dewi Rengganis.
Baca SelengkapnyaKabupaten Situbondo resmi berusia 206 tahun. Sejarah kabupaten ini lekat dengan kisah penolakan cinta.
Baca SelengkapnyaRasa cinta terhadap seseorang selalu dibuktikan dengan perjuangan yang nyata. Sama seperti halnya bangunan di Kota Banda Aceh ini.
Baca Selengkapnya