Mengenal Apa itu Black Friday beserta Sejarah, Tradisi Belanja yang Ditunggu-tunggu
Jelajahi sejarah serta fakta menarik seputar Black Friday, hari belanja yang terkenal setelah Thanksgiving.
Setiap bulan November, masyarakat dunia menyambut sebuah tradisi belanja yang dikenal dengan sebutan Black Friday. Pada hari ini, diskon yang sangat besar mengguncang baik toko fisik maupun platform online, menarik perhatian banyak orang. Tradisi ini tidak hanya terkenal di Amerika Serikat, tetapi juga telah menyebar ke berbagai negara lainnya, menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para pencari diskon. Black Friday selalu dirayakan tepat sehari setelah hari Thanksgiving, yang merupakan salah satu hari libur terpenting di Amerika Serikat.
Tradisi ini menandai dimulainya musim belanja liburan, di mana berbagai toko menawarkan promosi menarik untuk menarik minat konsumen. Namun, apakah Anda pernah berpikir tentang sejarah di balik istilah Black Friday? "Tahukah Anda bahwa istilah Black Friday memiliki sejarah panjang dan penuh dinamika?" Dari makna awal yang negatif, istilah ini kini telah bertransformasi menjadi perayaan belanja terbesar di dunia. Inilah kisah menarik yang menyelimuti fenomena belanja ini, yang telah menjadi bagian dari budaya konsumerisme global.
-
Mengapa 9.9 Super Shopping Day penting? Setiap pencapaian positif yang diraih oleh kampanye ini tentu tidak mungkin dapat terealisasikan tanpa dukungan dan kepercayaan penjual, pengguna, dan konten kreator kepada Shopee.
-
Kapan puncak kampanye 11.11 Big Sale? Puncaknya, Shopee mencatat penjualan produk di Shopee Live melonjak hingga 7,5 kali lipat dibandingkan hari biasa.
-
Kapan Lucky Sale berlangsung? Buat yang ingin belanja kebutuhan Imlek 2024 ini, Blibli punya penawaran menarik yakni Double Day 2.2: Lucky Sale dengan beragam promo spesial yang berlangsung dari 2-4 Februari 2024.
-
Apa itu Halloween? Setiap tahun pada tanggal 31 Oktober, Halloween dirayakan oleh masyarakat di berbagai negara. Di tahun ini, perayaan jatuh pada Kamis (31/10/2024). Berawal dari budaya kuno Samhain dari bangsa Celtic, Halloween bertransformasi menjadi hari penuh keceriaan dengan dekorasi khas dan kostum menarik.
-
Kapan orang suka belanja? Sebagian orang mungkin ingin berbelanja atau memanfaatkan momen PayDay atau diskon akhir tahun yang masif ditawarkan.
-
Apa itu Lucky Sale? Buat yang ingin belanja kebutuhan Imlek 2024 ini, Blibli punya penawaran menarik yakni Double Day 2.2: Lucky Sale dengan beragam promo spesial yang berlangsung dari 2-4 Februari 2024.
Apa Alasan Black Friday Selalu Terjadi setelah Thanksgiving?
Setiap tahun, Black Friday dirayakan pada hari Jumat yang mengikuti Thanksgiving, yang jatuh pada hari Kamis keempat di bulan November. Hari Thanksgiving sendiri merupakan momen yang menekankan pentingnya tradisi keluarga, berkumpul untuk makan bersama, serta mengungkapkan rasa syukur, sehingga hari setelahnya menjadi awal yang ideal untuk memulai musim belanja liburan.
Karena hubungan erat antara Black Friday dan Thanksgiving, tanggal pelaksanaannya dapat bervariasi setiap tahunnya. Sebagai contoh, pada tahun 2024, Black Friday akan berlangsung pada tanggal 29 November, yang merupakan Jumat terakhir di bulan November. Kejadian ini disebabkan oleh awal bulan November 2024 yang jatuh pada hari Jumat, sehingga Kamis keempat berada di minggu terakhir bulan tersebut. Namun, umumnya, Black Friday dan Thanksgiving akan selalu berdekatan di minggu keempat bulan November. Kombinasi antara tradisi dan semangat belanja ini menjadikan Black Friday sebagai hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh konsumen di seluruh dunia.
Sejarah Black Friday
Menurut Britannica, istilah Black Friday pertama kali digunakan pada awal tahun 1960-an di Philadelphia. Pada waktu itu, pihak kepolisian setempat menciptakan istilah ini untuk menggambarkan kekacauan yang disebabkan oleh banyaknya pengunjung dari pinggiran kota yang datang berbelanja setelah perayaan Thanksgiving.
Kerumunan besar yang terjadi pada hari itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas yang parah, peningkatan kecelakaan, serta kebutuhan akan pengamanan yang lebih ketat. "Kami harus bekerja lebih lama karena lalu lintas yang tak terkendali," kata salah satu petugas, yang menjelaskan kesulitan yang mereka hadapi pada saat itu. Meskipun istilah ini awalnya memiliki konotasi negatif, pada akhir tahun 1980-an, para pedagang mulai berupaya mengubah persepsi tersebut menjadi lebih positif.
Mereka memperkenalkan konsep "red to black", yang menggambarkan pergeseran kondisi keuangan toko dari kerugian (merah) menuju keuntungan (hitam) akibat tingginya volume belanja yang terjadi pada hari itu. Dengan cara ini, Black Friday tidak hanya menjadi hari belanja yang ramai, tetapi juga simbol dari keberhasilan ekonomi bagi banyak pedagang.
Black Friday yang Jadi Fenomena Global
Tradisi Black Friday yang berawal di Amerika Serikat kini mulai menyebar ke berbagai belahan dunia berkat kemajuan teknologi dan proses globalisasi. Dengan pesatnya perkembangan e-commerce, banyak toko online yang ikut menawarkan diskon besar-besaran yang sebelumnya hanya dapat ditemukan di toko fisik. Negara-negara seperti Kanada, Inggris, dan bahkan Indonesia kini mulai mengadopsi budaya ini. Promosi yang ditawarkan sering kali tidak hanya berlangsung selama satu hari, tetapi juga berlanjut hingga Cyber Monday, yang dikenal sebagai hari diskon besar dalam dunia digital.
Lebih jauh lagi, penyebaran media sosial memainkan peran penting dalam meningkatkan popularitas Black Friday. Hashtag seperti #BlackFridayDeals dan #ShoppingSpree menjadi trending topic di berbagai platform, menunjukkan tingginya antusiasme konsumen di seluruh dunia. Dengan demikian, Black Friday tidak hanya sekadar tradisi belanja, tetapi juga menjadi fenomena global yang merangkul berbagai lapisan masyarakat. Masyarakat dari berbagai negara kini antusias menantikan hari belanja ini sebagai kesempatan untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih terjangkau.
Daya Tarik Diskon pada Black Friday
Diskon yang ditawarkan saat Black Friday sering kali mencapai angka yang sangat mencengangkan, bahkan hingga 90%. Berbagai jenis produk, mulai dari elektronik, pakaian, hingga peralatan rumah tangga, menjadi barang yang paling banyak diburu oleh para konsumen. Namun, semangat belanja ini juga membawa beberapa masalah. Di berbagai negara, antrean yang panjang, kerumunan, dan bahkan beberapa insiden kecil kerap terjadi akibat tingginya antusiasme berbelanja. Oleh karena itu, semakin banyak konsumen yang memilih untuk berbelanja secara online guna menghindari keramaian yang ada.
"Diskon besar pada Black Friday memang menguntungkan, tetapi konsumen perlu berhati-hati agar tidak terbawa emosi dan membeli barang yang tidak dibutuhkan," ujar seorang pakar ekonomi ritel. Hal ini menunjukkan pentingnya sikap bijak dalam berbelanja, terutama saat penawaran yang menggiurkan datang. Dengan berbelanja online, konsumen dapat lebih tenang dan cermat dalam memilih barang yang benar-benar mereka butuhkan, tanpa harus terjebak dalam euforia belanja yang berlebihan.
Apa yang dimaksud dengan Black Friday?
Hari belanja yang dikenal sebagai Black Friday terjadi setiap tahun pada hari setelah perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat. Pada hari ini, banyak toko baik secara fisik maupun daring menawarkan diskon yang sangat besar, menarik perhatian banyak konsumen untuk berbelanja.
Black Friday telah menjadi momen penting dalam kalender belanja, di mana orang-orang berbondong-bondong mencari penawaran terbaik. Diskon yang ditawarkan pada hari tersebut sering kali membuat pembeli bersemangat untuk mendapatkan barang-barang yang mereka inginkan dengan harga yang lebih terjangkau.
Apa alasan penamaan Black Friday?
Pada tahun 1960-an, polisi di Philadelphia menciptakan istilah ini untuk merujuk pada kekacauan yang terjadi akibat keramaian setelah perayaan Thanksgiving. Fenomena ini menjadi perhatian khusus karena seringkali menimbulkan masalah di berbagai lokasi yang ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Kekacauan yang dimaksud mencakup berbagai situasi yang sulit diatur, dan istilah ini menjadi simbol dari kondisi tersebut. Dengan kata lain, istilah ini mencerminkan dampak sosial yang muncul akibat tingginya aktivitas masyarakat setelah perayaan yang besar.
Apakah Black Friday berlangsung hanya di Amerika Serikat?
Walaupun awalnya berasal dari Amerika Serikat, saat ini Black Friday telah menjadi perayaan yang diadopsi oleh banyak negara di seluruh dunia. Perayaan ini dapat ditemukan baik di toko fisik maupun platform online, menarik perhatian konsumen dari berbagai kalangan.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana budaya belanja dapat melintasi batas negara dan menjadi bagian dari tradisi global. Dengan demikian, Black Friday tidak hanya sekadar hari belanja, tetapi juga menciptakan kesempatan bagi para pelaku bisnis untuk menarik pelanggan dengan berbagai penawaran menarik.