Mengenal Sejarah Candi Cangkuang di Garut yang Ditemukan Uka Tjandrasasmita
Merdeka.com - Sejarah bangsa Indonesia memang sangat menyenangkan untuk dikulik. Beragam sejarah akan dipelajari, tak terkecuali peninggalan bangunan candi.
Salah satu peninggalan yang menarik perhatian yakni Candi Cangkuang. Siapa sangka, candi ini ditemukan oleh seorang arkeolog dari petunjuk buku Belanda.
Candi itu kini menjadi pasar wisata digital. Lantas bagaimana sejarah Candi Cangkuang di Garut ini?
-
Candi Jabung, apa itu? Candi Jabung, atau yang dikenal dengan nama Bajrajinaparamitapura, terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
-
Dimana Candi Jabung berada? Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini dikenal dengan nama Candi Jabung.
-
Bagaimana akses menuju Candi Cangkuang? Candi Cangkuang berada di tengah danau Cangkuang dan dapat diakses dengan menggunakan rakit.
-
Kenapa Candi Gunung Gangsir penting? Kekhasan arsitektur dan kekayaan motif menjadikannya sebagai karya seni dan arsitektur klasik Jawa yang penting.
-
Dimana Candi Mendut berada? Mengutip YouTube Asisi Channel, Candi Mendut segaris lurus dengan Candi Pawon dan Candi Borobudur.
Melansir dari akun YouTube Erlangga Inspirasi Channel, Kamis (22/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Ditemukan oleh Uka Tjandrasasmita
Bagi warga Garut, tentu sudah mengenal Candi Cangkuang. Candi yang terletak di Desa Cangkuang ini cukup menarik perhatian masyarakat luas. Candi ini ditemukan oleh seorang arkeolog Islam bernama Uka Tjandrasasmita.
YouTube Erlangga Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com
"Candi Cangkuang ini merupakan peninggalan agama Hindu abad ke-8. Candi ini ditemukan kembali pada tanggal 9 Desember 1966," Zaki Munawar, Polsus cagar budaya Candi Cangkuang.
"Ditemukan oleh Bapak Dr. Uka Tjandrasasmita. Beliau adalah seorang ahli arkeolog Islam," ungkapnya.
Petunjuk dari Buku Belanda
Saat itu dia menemukannya berdasarkan petunjuk dari buku Belanda. Akan tetapi, dalam buku Belanda tersebut sebenarnya tidak dituliskan mengenai adanya bangunan candi. Hanya dituliskan terdapat Arca Siwa dan makam saja.
YouTube Erlangga Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com
"Beliau itu menemukannya itu berdasarkan petunjuk dari buku Belanda," sambungnya."Tapi di buku Belanda itu hanya menyebutkan bahwa di Cangkuang itu ada sebuah Arca Siwa, tidak menyentuh candi. Cuma di situ ada tanda-tandanya sehingga pada saat itu Bapak Dr. Uka Tjandrasasmita ingin melakukan proses penelitian penggalian," paparnya.
Asal Muasal Nama Candi Cangkuang
Hingga saat ini masih belum diketahui Candi Cangkuang peninggalan zaman siapa. Untuk itu, pemberian nama candi ini diambil dari nama tempat dia ditemukan."Kebetulan candi ini sampai saat ini pun tidak diketahui Candi ini peninggalan zaman siapa. Karena tidak ditemukan prasasti," katanya.
YouTube Erlangga Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com
"Sehingga saat itu Candi ini diberi nama Candi Cangkuang sesuai dengan nama tempat. Kebetulan tempatnya ditemukan di Desa Cangkuang, sehingga candi ini diberi nama Candi Cangkuang," jelasnya."Akan tetapi, nama Cangkuang itu sendiri diambil dari nama sebuah pohon yaitu sejenis pohon pandan namanya pohon Cangkuang," paparnya.
Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang
Garut telah membangun Pasar Wisata Digital di Candi Cangkuang. Peluncurannya pun dilakukan langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada 2 September 2019 lalu.
Menurut Bupati Garut Rudy Gunawan, Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang adalah pasar ketiga yang diluncurkan Garut. Di mana dua pasar lainnya sudah terlebih dahulu berjalan sukses."Di bulan Agustus kita sudah meluncurkan dua Pasar Wisata Digital, yaitu Pasar Wisata Digital Situ Bagendit dan Dayeuh Manggung. Hal ini untuk semakin mempercepat langkah Garut mengangkat berbagai destinasi unggulan yang kami miliki. Karena tak dapat dipungkiri, jika dengan digital akan semakin mudah kami mempromosikan pariwisata Garut," kata Rudy yang didampingi Kadisparbud Garut Budi Gan Gan, Kamis (22/8/19).
YouTube Erlangga Inspirasi Channel ©2021 Merdeka.com
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah pun ikut angkat bicara. Legislator yang tak pernah lelah mengangkat pariwisata Garut ini meyakini jika pola yang dilakukan Garut sangat tepat. Sebab, destinasi akan cepat terkenal bila dipromosikan dengan masif melalui media saluran digital."Pasar Wisata Digital ini bukan pasar biasa. Sebuah pasar yang dirancang khusus untuk generasi millenial. Karenanya, tampilannya bakal berbeda. Konsepnya menawarkan berbagai atraksi yang dibutuhkan generasi millenal dalam berwisata. Ada spot foto, kuliner unik, atraksi wisata, dan yang pasti menjadi tempat yang asik untuk nongkrong. Ini yang akan memacu pengunjung untuk memposting kedatangannya ke destinasi ini," ujar Ferdiansyah.
Video Sejarah Candi Cangkuang di Garut
Berikut videonya.
(mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCandi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah
Baca SelengkapnyaSampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.
Baca SelengkapnyaCandi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.
Baca SelengkapnyaPemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.
Baca SelengkapnyaCandi Morangan ditemukan dalam kondisi runtuh pada tahun 1884
Baca SelengkapnyaKonon Candi Bojongemas ini merupakan peninggalan dari abad ke-7 masehi.
Baca SelengkapnyaSangasanga memiliki banyak peninggalan sejarah yang menjadi daya tarik wisata.
Baca Selengkapnya"Kalau ini memang betul candi tertua harus kita pelihara," kata Kepala Disdikbud Batang.
Baca SelengkapnyaPotret penampakan peninggalan pra-sejarah yang ada di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.
Baca Selengkapnya