Potret Lawas Presiden Soeharto & Raja Pakualaman, Netizen Tebak-tebakan Operasi Apa?
Merdeka.com - Potret lawas kebersamaan Presiden Soeharto dengan Raja Paku Alam VIII menjadi viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang ramai di kolom komentar menebak operasi militer yang tengah dijalankan kedua tokoh besar tersebut.
Seperti diketahui, kala itu Soeharto muda masih berpangkat Letkol. Sementara sang raja berpangkat Kolonel. Keduanya terlibat dalam operasi militer bersama.
Simak ulasannya berikut ini.
-
Bagaimana Soeharto memulai karir militernya? Berakhirlah karir militernya di tubuh angkatan bersenjata Hindia Belanda. Namun menjadi serdadu KNIL menjadi langkah awal karir kemiliterannya yang panjang.
-
Kenapa Soeharto diangkat jadi Jenderal Besar? Mabes ABRI tahun 1997 menyebutkan setidaknya ada tiga prestasi Soeharto yang membuatnya dinilai layak untuk mendapatkan gelar Jenderal Besar.
-
Apa pekerjaan Soeharto sebelum jadi tentara? Dia kemudian mengadu nasib ke Wuryantoro dan diterima bekerja menjadi pembantu klerek di sebuah Bank Desa atau Volks-Bank.
-
Siapa yang menjadi ajudan Soeharto? Pada tahun 1974, Kolonel Try Sutrisno Diangkat Menjadi Ajudan Presiden Soeharto Empat tahun Try menjabat ajudan presiden.
-
Siapa yang menjodohkan Soeharto? Hingga suatu hari di tahun 1947, saat itu Soeharto sudah berpangkat Overste atau Letnan Kolonel, komandan pasukan TNI di Yogyakarta, Datanglah paman dan bibinya, keluarga Prawirowihardjo. Ibu Prawiro, mengingatkan Soeharto, saat itu sudah 26 tahun. Usia yang cukup matang untuk berumah tangga. Pemuda seumuran di desanya nyaris semua sudah berkeluarga, tinggal dia yang membujang.
-
Siapa yang jadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Mengutip situs tni.mil.id, sejak saat itu, karier suami Tuti Sutiawati ini meroket tajam.
Posisi Soeharto dan Pakualaman di Militer
Melalui unggahan di laman Instagram akun @jejaksoeharto yang mengunggah ulang potret lawas Soeharto, Presiden RI ke-2 itu masih muda, berusia 28 tahun dengan pangkat Letnan Kolonel.
Sedangkan Raja Paku Alam VIII atau BRMH Sularso Kunto Suratno di tahun yang sama, telah diangkat sebagai Gubernur Militer DIY dengan pangkat Kolonel. Tepatnya setelah agresi militer II di usia 39 tahun. Keduanya tampak bercengkrama santai.
"Pak Harto bersama Sri Paku Alam sekitar tahun 1949," tulis dalam keterangan foto.
Potret Lawas Kebersamaan Soeharto dan Raja Pakualaman
Instagram @jejaksoeharto ©2021 Merdeka.com
Soeharto muda dengan Raja Paku Alam VIII sama-sama terlibat dalam Operasi Serangan Umum 1 Maret 1949. Peristiwa besar dalam sejarah Indonesia.
Saat menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam, untuk membuktikan bahwa Republik Indonesia (RI) masih ada. Kala itu Soeharto bertugas memimpin Brigade X.
Netizen Tebak-tebakan Operasi Keduanya
Banyak netizen yang ramai menebak operasi militer yang tengah dijalankan keduanya. Meski begitu sebagian besar mereka menjawab Serangan Umum 1 Maret 1949.
"Kira-kira foto ini diambil saat operasi apa?," imbuhnya dalam caption.
Instagram @jejaksoeharto ©2021 Merdeka.com
"Yang kupahami, ini saat kembali ke Jogja setelah SU 1 Maret 1949," tulis @waskithoas.
"Serangan oemoem," tulis emrho6909.
"👍👍👍 SO1 Maret," tulis @ediprnm.
"Operasi Djanoer Koening," tulis @effendy_chaeruddinpasha.
"Agresi militer 2," tulis @edhonurzain1.
"Serangan umum 1 Maret," tulis @iwanss636.
Operasi Militer Jenderal Soeharto
Life via thegossip-celebrity.blogspot.com
Dilansir melalui TNI.mil.id, Soeharto muda telah resmi menjadi anggota TNI di usia 24 tahun, pada 5 Oktober 1945. Meski sebelumnya, selama menjalani latihan dasar prajurit, ia sudah terlibat banyak operasi militer dengan kolonial Belanda dan Jepang. Berikut rangkuman beberapa operasi militer yang pernah diikuti oleh Soeharto:
• Perang Dunia II pada 1942, dikirim ke Bandung menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat.
• Komandan peleton dan komandan kompi dalam militer yang disponsori Jepang, Tentara PETA.
• Komandan Brigade Garuda Mataram dengan pangkat letnan kolonel, dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi.
• Serangan Umum 1 Maret 1949.
• Atase Militer Republik Indonesia di Beograd (Yugoslavia), Paris (Perancis), dan Bonn (Jerman Barat).
• Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat.
• Deputi Wilayah Indonesia Timur di Makassar
• Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) mengatasi G-30-S/PKI pada 1 Oktober 1965. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret lawas Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Soedharmono saat menghadiri Upacara HUT RI ke-46 mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaAwalnya Letkol Soeharto tak percaya diri. Gadis itu dari keluarga ningrat. Apakah dia dan keluarganya mau menerima?
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaTak ada lampu, hanya beberapa lilin karena Solo mesti digelapkan saat malam pernikahan Soeharto.
Baca SelengkapnyaApakah ada lobi-lobi partai seperti sekarang? Atau dipilih sendiri? ini kata Soeharto.
Baca SelengkapnyaBegini foto lawas jenderal marinir saat tugas di dalam hutan. Gayanya bikin pangling bak rambo.
Baca SelengkapnyaHanya ada tiga jenderal besar dalam sejarah Indonesia. Apa yang membuat Soeharto menjadi salah satu penerimanya?
Baca SelengkapnyaPotret Presiden Soeharto saat memimpin sidang terakhir Kabinet Pembangunan II viral menarik perhatian siapapun yang melihatnya.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca Selengkapnya