Tak Banyak yang Tahu, Begini Potret Pembangunan Stasiun Jakarta Kota di Era Belanda
Merdeka.com - Semakin bertambah usia, perkembangan teknologi semakin mengalami kemajuan yang pesat. Tak hanya teknologi, pembangunan negara juga terus mengalami kemajuan. Masuk ke era digitalisasi, masih banyak anak bangsa yang tidak tahu dengan potret pembangunan negara di masa lampau.
Padahal pembangunan infrastruktur di masa lampau cukup menarik untuk dikulik dan dilihat. Salah satunya yakni pembangunan Stasiun Batavia yang sekarang lebih dikenal sebagai Stasiun Jakarta Kota. Tahukah kalian, pembangunan stasiun kereta api ini sudah dilakukan sejak era Belanda.
Penasaran dengan potret pembangunan Stasiun Jakarta Kota di era Belanda? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (1/12/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Kapan Stasiun Binjai dibangun? Konon stasiun ini dibangun sekitar tahun 1887.
-
Kapan Stasiun Bandung dibangun? Mengutip Wikipedia, Stasiun Bandung yang dibangun tahun 1884 ini punya gaya khas Eropa kental.
-
Kapan Stasiun Tanjung Priok pertama kali dibangun? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Dimana Stasiun Bogor dibangun? Stasiun pertama didirikan tahun 1873 oleh Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Menghubungkan rute kereta pertama Batavia-Buitenzorg PP. Sementara Stasiun yang masih dioperasikan hingga kini dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS) tahun 1881.
-
Apa yang dibangun pada tahun 1898 di dekat Stasiun Kedungjati? Tak jauh di sebelah utara Stasiun Kedungjati, ada sebuah bangunan bernama Gereja Kaliceret. Mengutip YouTube Jejak Tempoe Doloe, gereja itu dibangun pada tahun 1898.
-
Bagaimana Stasiun Tanjungkarang di bangun? Para pekerja harus membabat hutan-hutan dan meratakan tanah untuk bantalan rel kereta.
Sejarah Stasiun Jakarta Kota
Melansir dari laman resmi heritage.kai.id, Stasiun Jakarta Kota lebih dikenal sebagai Stasiun Beos. Di mana merupakan singkatan dari Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur). Tak hanya itu, Stasiun Jakarta Kota juga memiliki nama lain di eranya yakni Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan. Nama ini muncul di akhir abad ke-19.
Tropen Museum yang dipublish oleh Instagram perfectlifeid©2020 Merdeka.com
Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Nama tersebut muncul karena batavia dulunya memiliki stasiun kereta api Batavia Noord (Batavia Utara) yang terletak di sebelah selatan Museum Sejarah Jakarta sekarang. Tahukah kalian, Batavia Noord awalnya milik perusahaan kereta api Netherland Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Tak hanya itu, Batavia Noord juga menjadi terminal untuk jalur Batavia- Buitenzorg (Jakarta – Bogor). Kemudian pada tahun 1913, jalur Batavia – Buitenzorg ini dijual kepada pemerintah Hindia Belanda serta dikelola oleh Staats Spoorwegen (SS).
Karya Besar Arsitek Belanda Kelahiran Tulingagung
Pada awalnya, Batavia Zuid atau Batavia Selatan dibangun sekitar tahun 1870. Namun, pada tahun 1926 ditutup guna untuk renovasi menjadi bangunan yang saat ini ada. Pembangunan tersebut selesai dikerjakan pada 19 Agustus 1929 dan baru secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929.
heritage.kai.id ©2020 Merdeka.com
Peresmian dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepala kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff. Beliau lah yang berkuasa pada zaman Hindia Belanda tahun 1926–1931. Stasiun Jakarta Kota juga menjadi karya besar bagi arsitek Belanda kelahiran Tulungagung. Frans Johan Louwrens Ghijsels atau dikenal dengan ungkapan Het Indische Bouwen merupakan perpaduan antara struktur serta teknik modern barat yang dipadu dengan bentuk-bentuk tradisional setempat. Dengan balutan art deco yang kental, membuat hasil rancangan Ghijsels ini terkesan sederhana. Di mana sesuai pula dengan filosofi Yunani Kuno, kesederhanaan yakni jalan terpendek menuju kecantikan. Bahkan, siluet Stasiun Jakarta Kota mampu dirasakan melalui komposisi sejumlah unit massa dengan ketinggian serta bentuk atap yang berbeda. Unit tersebut berupa unit massa kepala; unit massa sayap, gerbang masuk utama dan peron; unit massa menara (utama atau depan, samping, dan gerbang samping). Konfigurasi massa bangunan linier secara keseluruhan membentuk huruf “T”.
Bangunan Stasiun Cagar Budaya
Stasiun Jakarta Kota lantas di tetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya. Penetapan tersebut berdasarkan SK Gubernur No. 475 Tahun 1993, 29 Maret 1993; dan SK Menbudpar No: PM.13/PW.007/MKP/05, 25 April 2005.
heritage.kai.id ©2020 Merdeka.com
Stasiun Jakarta Kota (JAKK) atau juga dikenal Stasiun Beos adalah stasiun kereta api terbesar di Indonesia. Stasiun ini memiliki ketinggian 4 mdpl dan mempunyai 12 jalur kereta api. Setiap harinya, stasiun Jakarta Kota akan dipenuhi oleh calon penumpang yang didominasi penggunaan Commuter Line relasi Jakarta Kota–Bogor dan Jakarta Kota Bekasi. Stasiun Jakarta Kota juga menjadi stasiun type Terminus. Artinya stasiun ini merupakan stasiun akhir dan tidak mempunyai kelanjutan jalur rel kereta api. Sebab, di sebelah timur Stasiun Jakarta Kota terdapat Dipo Kereta yang digunakan untuk menyimpan dan melakukan perawatan kereta api jarak jauh. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekilas tentang Stasiun Tanjung Priok yang konon atapnya terinspirasi dari stasiun besar di Amsterdam.
Baca SelengkapnyaStasiun Binjai, salah satu peninggalan zaman Belanda yang masih kokoh dan berfungsi dengan baik.
Baca SelengkapnyaStasiun ini masih menjadi tonggak perkembangan transportasi kereta api di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKereta api menjadi salah satu moda transportasi darat favorit bagi masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu.
Baca SelengkapnyaDulunya stasiun ini berada di tengah kawasan perkebunan kopi
Baca SelengkapnyaSebuah jembatan kereta api yang membentang di atas jalur kereta api dibangun pada tahun 1929 untuk menghubungkan jalur kereta Batavia-Surabaya.
Baca SelengkapnyaSejak Tsunami Aceh 2004, bangunan stasiun ini hilang dan berubah menjadi taman kota.
Baca SelengkapnyaPernah menjadi stasiun kereta api barang terbesar di Nusantara, kini justru jadi bangunan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaBanyak peninggalan stasiun yang kini sudah jadi satu dengan perkampungan penduduk
Baca SelengkapnyaRel lintasan kereta api dengan pemandangan laut tersebut rupanya juga meninggalkan jejak sejarah
Baca SelengkapnyaKantor pos ini dahulu jadi tempat perputaran informasi tentang kondisi seluruh wilayah Indonesia di masa penjajahan Belanda.
Baca SelengkapnyaKota Bogor di era kolonial dinamakan Buitenzorg. Ini foto-foto tempo doeloe di Bogor.
Baca Selengkapnya