Tak Lulus SMA karena Dikeluarkan, Sosok ini Kemudian Malah Jadi Pengusaha Kaya Raya & Tokoh Berpengaruh di RI
Berikut kisah seorang pengusaha kaya yang sempat tak lulus SMA karena dikeluarkan.
Berikut kisah seorang pengusaha kaya yang sempat tak lulus SMA karena dikeluarkan.
Tak Lulus SMA karena Dikeluarkan, Sosok ini Kemudian Malah Jadi Pengusaha Kaya Raya & Tokoh Berpengaruh di RI
Setiap orang memiliki nasibnya sendiri-sendiri.
Ada yang selalu bernasib bagus, ada pula yang memiliki kisah tersendiri dalam perjalanan hidupnya. Seperti kisah seseorang yang pernah tidak lulus SMA karena dikeluarkan ini.
Siapa sangka, di kemudian hari dirinya memiliki nasib yang bagus. Ia bahkan menjadi tokoh berpengaruh di Indonesia. Lantas bagaimana kisah seorang pengusaha kaya yang sempat tak lulus SMA karena dikeluarkan?
Melansir dari berbagai sumber, Senin (16/10), simak ulasan informasinya berikut ini.
Sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing dengan sosok wanita satu ini. Ia dikenal sebagai wanita nyentrik dengan suara khasnya. Ya, wanita tersebut merupakan Susi Pudjiastuti.
Ia menjadi satu-satunya menteri dalam Kabinet Kerja yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan, Ia diketahui tidak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA). Sehingga membuatnya hanya berijazah terakhir SMP saja.
Rupanya, Susi memutuskan untuk berhenti dari bangku kelas 2 di SMAN I Yogyakarta setelah dikeluarkan oleh sekolah.
Ia dikeluarkan karena aktif dalam gerakan golput pada masa itu. Di mana, pada tahun 1980-an atau era Orde Baru, gerakan golput merupakan hal terlarang.
merdeka.com
Setelah tidak bersekolah lagi, Susi mengawali profesinya sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Dengan modal Rp750 ribu hasil menjual perhiasan, pada tahun 1983 Susi bisa memulai bisnisnya.
Pada tahun 1996, Ia kemudian mendirikan pabrik pengolahan ikan yang dinamakan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Perusahanan tersebut menawarkan produk unggulan berupa lobster dengan merek "Susi Brand".
Tidak disangka, bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan Amerika. Melihat hal tersebut, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut lobster, ikan dan hasil laut lain kepada pembeli dalam keadaan masih segar.
Hingga akhirnya, Ia memutuskan membelid dua buah pesawat Cessna Caravan menggunakan pinjaman dari sebuah bank BUMN pada tahun 2004.
Melalui PT ASI Pudjiastuti Aviation yang Ia dirikan, pesawat tersebut lantas digunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di Pangandaran ke Jakarta.
Keberhasilannya memangkas waktu tempuh pengiriman produk perikanan menjadi ajang berkembangnya bisnis Susi.
Bahkan berkembang menjadi bisnis aviasi. Di mana peran dari sang suami Christian von Strombeck yang merupakan seorang pilot asal Jerman ini juga tidak lepas.
Pada tahun 2012, perusahaan penerbangan milik Susi berkembang pesat.
Setidaknya Susi telah mengoperasikan sekitar 50 pesawat berbagai tipe. Tidak heran jika Susi disebut sebagai contoh pengusaha sukses tanpa gelar sarjana.
Bukan hanya itu saja, meskipun hanya lulusan SMP, Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia.
Tahun 2006, Ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV,
Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009.
merdeka.com
Siapa sangka, Susi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo mengisi kursi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014 hingga 2019.
Saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. Ia bahkan dikaitkan dengan kata 'tenggelamkan' yang mengacu pada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal yang ada di perairan Indonesia.