Teks Doa Pelantikan Perangkat Desa, Wajib Dibacakan saat Acara Formal
Merdeka.com merangkum doa pelantikan perangkat desa yang wajib diketahui.
Dalam acara formal, seseorang akan ditugaskan untuk memimpin sebuah doa yang dibacakan di depan audiens. Terlebih saat pelantikan perangkat desa. Doa pelantikan perangkat desa menjadi penting diketahui karena dibacakan usai perangkat desa melakukan sumpah jabatan.
Setelah itu, mereka akan mengabdi kepada masyarakat, menjadi pemimpin dan tidak boleh melanggar amanah dan sumpah. Lantas, bagaimana teks doa pelantikan perangkat desa? Berikut ini merdeka.com merangkum doa pelantikan perangkat desa yang wajib diketahui. Simak ulasannya sebagai berikut.
-
Kenapa doa dibaca di Upacara Bendera? Doa yang dipanjatkan pada upacara bendera bukan hanya formalitas, melainkan momen reflektif yang mengajak seluruh peserta untuk merenung dan memohon berkat serta perlindungan dari Tuhan Yang Maha Esa.
-
Bagaimana doa Pemilu dilakukan? Berikut bacaan doa pemilu, dilansir dari berbagai sumber.
-
Kenapa doa dibaca sebelum acara? Berdoa sebelum mulai berkegiatan adalah praktik yang lazim dalam agama Islam. Tak terkecuali saat hendak memulai acara atau majelis. Hal ini agar acara yang dilangsungkan dapat berjalan sesuai rencana, dan dilimpahi oleh keberkahan dari Allah SWT.
-
Kapan doa dibacakan? Dalam salat Jumat, umat Muslim berkumpul di masjid untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam.
-
Kenapa Doa Pembuka Acara penting? Membaca doa sebelum dan sesudah acara bertujuan untuk mencari ridho dari Allah SWT atas apa yang sedang didiskusikan atau direncanakan.
-
Kapan doa dibaca di Upacara Bendera? Upacara bendera adalah tradisi yang diadakan secara rutin di berbagai institusi pendidikan dan pemerintahan di Indonesia
1. Doa Pelantikan Perangkat Desa Bahasa Indonesia
Audzubillahiminassyaitonirrojiim.
Bismillahirrohmanirrohim.
Allahumma sholi ‘ala Sayyidina Muhammad, wa‘ala ali Sayyidina Muhammad Walhamdulillahirobbil Alamin.
Hamdayyuwafi ni’amahu wayukafihu mazidah, ya robbana lakal hamdu kama yambaghi lijalali wa ‘adzimi sulthonik.
Ya Allah, Ya RahmanEngkau adalah pencurah segala kasih bagi sekalian alam, di tangan-Mu.
Segala puji hanya kepada-Mu kami curahkan yang telah memberikan nikmat sehingga kami bisa mengikuti kegiatan pelantikan kepala desa yang telah kami pilih dalam keadaan damai dan sejahtera.
Ya Allah Ya Robbi. Engkaulah zat yang meninggikan derajat dan juga memuliakan hambanya. Berikanlah petunjuk kepada kami, khususnya kepada kepala desa kami yang terpilih agar amanah, dapat memenuhi harapan rakyat dan menjadi peneduh dalam masyarakat.
Karena itu, berikanlah jalan lurus kepada kami. Berilah petunjuk, terangilah hatinya, murnikanlah niatnya, teguhkanlah pendiriannya, tumbuhkanlah kreativitasnya dan tebarkanlah akhlaqul karimah. Sehingga setiap kebijakan akan selaras dengan kehendak-Mu.
Ya Allah Ya RobbanaTunjukkanlah kepada kami jalan yang benar itu dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menjalankannya. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang salah itu salah dan berilah petunjuk serta kekuatan kepada kami untuk menghindarinya.
Karena itu, hanya kepada-Mu ya Allah kami memohon dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan.
Ya Allah Ya Ghoffar, ampunilah dosa kami, dosa orang tua kami dan para pemimpin kami, serta dosa pendahulu kami.Ya Allah, kabulkanlah permohonan kami.
Allahummaghfirlana waliwalidina warhamhuma kama robbayani sughoro.
Robbana atina fiddunya khasanah, wa fil akhiroti khasanah, wa qina ‘adzabannar.
Wa shollallahu ‘ala Sayyidina Muhammad,wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad
2. Doa Penutup Acara Bahasa Arab
Selain berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia, Anda juga bisa melafalkan doa dalam bahasa Arab yang lebih umum. Doa ini adalah doa penutup acara panjang yang bisa dibaca kapan saja dan di mana saja. Berikut ini adalah doa dan terjemahannya:
“Allahummaqsim lanaa min khosyyatika maa tahuulu bihi baynanaa wa bayna ma’aashik. Wa min thoo ’atika maa tubalighunaa bihi jannatak. Wa minal yaqiini maa tuhawwinu ‘alaynaa mashooibad dunya.Allahumma matti’na bi asmaa’inaa wa abshorina, wa quwwatinaa maa ahyyaytanaa, waj’alhul waaritsa minnaa, waj’al tsa’rona ‘ala man zholamanaa, wan-shurnaa ‘alaa man ‘aadaanaa, wa laa taj’al mushibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunyaa akbara hamminaa, wa laa mablagho ‘ilminaa, wa laa tusallith ‘alaynaa mallaa yarhamunaa.”
Artinya:
“Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami, dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.”