Apindo: High cost ekonomi hambat peningkatan daya saing
Merdeka.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) melihat Indonesia akan sulit berkembang, karena terhambat dengan mahalnya biaya produksi. Salah satunya faktor upah minimum yang tiap tahunnya meningkat.
Ketua Apindo Sofjan Wanandi mengingatkan buruh sebagai satu elemen penting bagi keberlangsungan perusahaan-perusahaan untuk berproduksi. Maka dari itu, buruh jangan dilihat sebagai musuh namun sebagai mitra dalam mengembangkan daya saing.
"Selalu kita melihat ke depan dengan cara yang salah. Kita tidak melihat, harus berkompetensi dengan dunia luar. Pekerja itu partner kita, lawan kita itu produk-produk asal luar negeri yang bebas masuk ke Indonesia. Tapi seolah-olah akhir-akhir ini musuh kita," ujar dia dalam pidatonya saat membuka seminar speakup di gedung Permata, Jakarta, Kamis (23/5).
-
Siapa yang akan dihadapi Indonesia? Selanjutnya, Jay Idzes dan rekan-rekannya akan menghadapi Jepang. Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada 15 November itu menempatkan tim asuhan Shin Tae-yong dalam posisi yang cukup menegangkan.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa lawan Indonesia? Laga penting akan dilakoni oleh Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kala menghadapi pemuncak klasemen sementara Grup F, Irak
-
Apa target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
Sofjan justru khawatir jika paksaan pemerintah tentang upah buruh yang para pengusaha anggap terlalu tinggi justru berakibat fatal. Pasalnya, tenaga manusia lambat laun banyak diganti dengan mesin-mesin berteknologi tinggi. Ini secara otomatis akan menyebabkan pengangguran.
Disamping itu, masalah ke depan justru semakin kompleks karena mendekati tahun politik. "Saya nggak melihat banyak terobosan yang diselesaikan pemerintah untuk membantu kita semua, berkompetisi di tingkat global untuk mengangkat ekonomi kita," jelasnya. (mdk/bmo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaKonflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaProduk dalam negeri memiliki kualitas yang bagus dibandingkan produk impor dari China.
Baca SelengkapnyaProduk ubin keramik dari China sendiri diberikan insentif tax refund sebesar 14 persen oleh pemerintahnya.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah China memiliki dukungan yang penuh kepada para pelaku usahanya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga mobil baru juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik akibat perang.
Baca Selengkapnya