Asosiasi: Kabar Puluhan Hotel di Bali akan Dijual Tidak Benar
Merdeka.com - Ketua Bali Hotel Association (BHA) I Made Ricky Darmika Putra mengatakan tidak benar informasi yang beredar melalui sejumlah media sosial yang menyebutkan puluhan hotel berbintang di Pulau Dewata akan dijual karena terdampak pandemi COVID-19.
"Mengenai informasi hotel-hotel di Bali yang akan dijual tersebut, sudah banyak dibantah dari pihak hotel, sehingga informasi itu tidak benar," kata Ricky di Denpasar, Minggu (5/4).
BHA merupakan asosiasi general manager hotel berbintang 4 dan 5 seluruh Bali dan memiliki 168 anggota hotel dengan 32.000 kamar dan 46.000 karyawan. Dia tidak memungkiri saat ini hampir rata-rata hotel di Pulau Dewata ditutup sementara karena mengutamakan imbauan pemerintah tentang keselamatan yang utama dan tetap aman.
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Kenapa BRI menyatakan informasi tersebut adalah hoaks? Dikutip dari situs Kominfo, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kenapa informasi ini hoax? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks. Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8). Kemudian tidak juga ditemukan berita dari media nasional yang memberitakan soal penangkapan Gibran karena pakai narkoba.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
"Dalam situasi global seperti sekarang, kami benar-benar mengutamakan imbauan pemerintah, ditambah dengan larangan pemerintah yang memeriksa WNA masuk ke Indonesia serta imbauan supaya masyarakat untuk tetap tinggal dulu di rumah," ujar general manager Santrian Group itu.
Hal tersebut, sangat mempengaruhi kedatangan wisatawan mancanegara dan domestik ke Bali. Saat ini, hampir semua hotel dan restoran di Bali ditutup sementara untuk satu hingga dua bulan ke depan, sekalian melihat situasi terkini.
Jika ada beberapa hotel yang masih terbuka, dengan minimum okupansi di bawah 10 persen dan restoran tutup lebih awal dari biasanya. Dia berharap, semua general manager dan pemilik hotel sebisanya menghindari PHK sembari tetap berdoa situasi ini segera pulih.
Sementara itu, Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali, I Made Ramia Adnyana mengatakan, informasi soal puluhan hotel di Bali yang akan dijual itu merupakan hoaks. "Contohnya saja hotel H Sovereign Bali, yang masuk dalam daftar informasi hoaks itu. H Sovereign Bali tidak sedang dalam kondisi dijual. Kami masih buka, walaupun ada wisatawan hanya 5-10 kamar," ujar Ramia yang juga GM hotel H Sovereign Bali itu.
Untuk menyikapi situasi yang sulit ini, pihaknya telah melakukan efisiensi di semua lini, termasuk menjadwalkan karyawan untuk mengambil libur, cuti dan "extra off" mereka mulai dari pertengahan Februari 2020.
"Selain itu, juga menunda semua rencana perbaikan produk, menunda semua Purchase Request (PR) dan Purchase Order (PO), melakukan negosiasi pembayaran ke vendor dengan termin yang lebih panjang, serta menagih semua piutang untuk mendapatkan uang tunai," ucapnya.
Di samping itu, melakukan pemasaran yang lebih kreatif dengan menambahkan keuntungan lebih banyak dan menjual voucher yang bisa berlaku setahun ke depan untuk diambil dikemudian hari dengan "open voucher". "Kami tidak ada rencana melakukan PHK, tetapi kami melakukan giliran kerja yang adil untuk semua karyawan," ujar Ramia.
Sebelumnya, beredar pesan elektronik yang merinci sebanyak 47 hotel di Bali akan dijual. Salah satunya Hotel Bintang 5, Pullman Kuta sebesar 60 persen Saham dengan harga Rp1.500 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif hotel secara mendadak, justru bisa merugikan sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia meminta kebijakan ini dipertimbangkan secara teliti.
Baca SelengkapnyaCEK FAKTA: Hoaks Bantuan Sosial Rp150 Juta dari BP2MI untuk TKI
Baca SelengkapnyaRatusan akun hotel Google Bisnis di Bali dan Sumatera menjadi korban peretasan.
Baca SelengkapnyaAkibat kena hack, sudah ada korban 10 konsumen di Jawa Tengah yang menjadi korban penipuan.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaViral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Baca SelengkapnyaCek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023
Baca SelengkapnyaBudi malah menyesalkan pemberitaan media soal reshuffle kabinet yang membuat heboh.
Baca SelengkapnyaAda pun lini bisnis yang terdampak kenaikan pajak hiburan antara lain karaoke, kelab malam hingga spa.
Baca Selengkapnya