Bandara Kualanamu Diyakini Bakal Saingi Changi dan KLIA Sebagai Hub Internasional
Merdeka.com - Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah optimistis Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara akan menjadi pusat penerbangan internasional. Menggantikan Bandara Internasional Changi di Singapura dan Bandara KLIA di Kuala Lumpur, Malaysia.
Optimisme tersebut diceritakannya pasca berdiskusi dengan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Kamis (30/12). Dia yakin Bandara Kualanamu akan jadi airline hub tak hanya di lingkup nasional, tapi juga internasional.
"Selama ini kita tahu kita sendiri mau berangkat ke luar selalu melalui Bandara Changi atau KLIA Malaysia, atau kita kembali lagi ke Jakarta. Ini kan akan memakan biaya, waktu," kata Musa di Rumah Dinas Wakil Gubernur Sumatera Utara, Medan, Kamis (30/12).
-
Dimana bandara baru di Sulawesi Utara? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Dimana Jokowi meresmikan Bandara Panua? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana bandara Lolak memperkuat Sulawesi Utara? Dengan beroperasinya bandara maka semakin memperkuat posisi Sulut sebagai pintu gerbang pasifik.
-
Apa tema Bandara Husein Sastranegara untuk menarik wisatawan? Mengutip Instagram Bandara Husein Sastranegara, untuk menarik minat wisatawan luar negeri dan luar daerah, bandara tersebut kemudian mengusung tema “Modern yet Traditional“.
-
Siapa yang meresmikan Musala Apung Bahrur Surur? Pada 23 Agustus 2022, operasional musala itu diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
Menurut dia, pengembangan Bandara Kualanamu akan banyak memangkas pengeluaran masyarakat Sumatera Utara, baik dari segi transportasi maupun logistik untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dan juga secara dampak ekonomi akan dengan bandara ini menerima pesawat asing lebih banyak, akan menjadi juga suatu hal yang baik pastinya dari mulai ground handling, fueling pesawatnya, dan lain-lain," imbuhnya.
Belum lagi proses dalam pengembangan Bandara Kualanamu, yang secara rencana proyek akan banyak menyerap tenaga kerja dan berdampak positif bagi daerah sekitar.
"Kita berharap pembangunan ini sesuai rencana dan kerjasama ini terus berlanjut sesuai target kerja Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, dan Pemprov Sumatera Utara siap mendukung untuk ini," pungkas Musa.
Perusahaan Asal India Resmi Kelola Bandara Kualanamu, Nilai Kerja Sama USD6 M
Perusahaan asal India GMR Airports terpilih sebagai mitra strategis pengelolaan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Pengembangan dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar USD6 miliar, termasuk investasi dari mitra strategis sedikitnya Rp15 triliun.
Skema kemitraan strategis ini akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis, sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, Perseroan menetapkan sejumlah kriteria harus dipenuhi mitra strategis di Bandara Internasional Kualanamu. Antara lain memiliki pengalaman dan jaringan baik airport maupun maskapai.
Sehingga Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan menjadi bagian jaringan tersebut dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo.
"Kami memiliki kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis," jelas Muhammad Awaluddin dalam pernyataannya, Kamis (25/11)
Dalam mencari mitra strategis ini AP II menggelar tender secara profesional serta transparan yang diikuti berbagai perusahaan global. Setelah melewati rangkaian proses tender, ditetapkan GMR Airports Consortium sebagai pemenang tender.
Penetapan pemenang tender ini juga melalui proses evaluasi oleh tim juri yang berasal dari pakar industri penerbangan, praktisi, akademisi, dan AP II, serta didampingi oleh notaris dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencana pemindahan ini lantaran meningkatnya aktivitas penerbangan dan area kota yang tak bisa dikembangkan di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaHasil penelitian PT Angkasa Pura II pada 2014, jumlah penumpang di Bandara SSK II akan mencapai 9,5 juta jiwa per tahun pada 2025.
Baca SelengkapnyaBandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II terletak di Kota Pekanbaru dan sebelumnya bernama Bandara Simpang Tiga.
Baca SelengkapnyaAktivitas Bandara Kertajati yang memakan investasi triliunan selama ini sepi dari aktivitas.
Baca SelengkapnyaUntuk tahap awal, lapangan udara tersebut masih bersifat VVIP sebagai tempat pendaratan pesawat presiden dan untuk kepentingan IKN.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaJika sudah mendapat persetujuan kepala negara dan kepala daerah, investor asing diproyeksikan bisa masuk Bandara Kertajati per akhir tahun nanti.
Baca SelengkapnyaBandara Kertajati siap beroperasi penuh 29 Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaMeskipun bangunan bandara telah ditambah, Bandara SSK II hanya mampu menampung 8 juta orang.
Baca SelengkapnyaLangkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi sehingga arah bisnis kedirgantaraan pelat merah lebih fokus, terarah, dan terukur.
Baca SelengkapnyaPesawat berbadan lebar tidak dapat mendarat di Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaPenerbangan internasional dari Bandara Kertajati tidak hanya ke Singapura.
Baca Selengkapnya