Banyak Perusahaan Tinggalkan X, Kekayaan Elon Musk Turun?
Elon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Elon Musk marah setelah banyak perusahaan besar menarik iklan di platform X.
Banyak Perusahaan Tinggalkan X, Kekayaan Elon Musk Turun?
Bos Tesla sekaligus pemilik platform media sosial X, Elon Musk menjadi perbincangan hangat lantaran dirinya mendukung gerakan antisemit dan mendukung Israel memerangi Hamas di Jalur Gaza.
Akibat atas pernyataan tersebut beberapa perusahaan besar menarik iklan mereka di platform miliknya dan saham Tesla pun mengalami penurunan.
Sejumlah pakar analis pengiklan mengatakan hal itu akan menyebabkan lebih banyak lagi perusahaan yang akan meninggalkan X dan memasuki ambang kebangkrutan.
"Perusahaan perlu melindungi merek tempat mereka bekerja,” kata pendiri konsultan pemasaran AJL Advisory, Lou Paskalis dikutio dari Reuters, Minggu (3/12).
Merdeka.com
Alih-alih bangkrut dan menurunkan pendapatannya, melansir dari Forbes, harta kekayaan bersih milik Musk masih menunjukkan angka yang stabil, yakni USD244,4 miliar atau Rp3.772 triliun (kurs Rp15.433).
Artinya setelah adanya pemberhentian pengiklan atau pemboikotan dan penurunan saham Tesla, kekayaan miliknya tidak berkurang.
Diketahui, pada data rilis terbaru orang terkaya di dunia di Forbes per November 2023, harta kekayaan bersih milik Bos Tesla itu tercatat sebesar USD227,1 miliar atau Rp3.505 triliun. Dengan begitu, harta kekayaan miliknya mengalami peningkatan sekitar USD17,3 juta atau Rp267 miliar.
Sebagai informasi, Platform media sosial X menghadapi kemungkinan semakin banyak pengiklan yang akan meninggalkan platform tersebut usai Elon Musk marah-marah.
Elon Musk sebagi pemilik X marah-marah setelah perusahaan besar seperti Walt Disney, Warner Bros dan Discovery dan beberapa lainnya menarik iklan mereka lantaran Musk mendukung gerakan antisemit.
Karena hal itu, Musk sempat meminta maaf terkait postingannya, namun ia juga mengecam kepada para pengiklan karena meninggalkan platform X.
Menurut pakar pengiklan, sikap Musk itu malah menyebabkan lebih banyak lagi perusahaan yang akan meninggalkan X.
Merdeka.com
“Perusahaan perlu melindungi merek tempat mereka bekerja,” kata pendiri konsultan pemasaran AJL Advisory, Lou Paskalis dikutio dari Reuters, Minggu (3/12).
Merdeka.com