Belum banyak pengusaha Indonesia tertarik garap pasar Malaysia
Merdeka.com - Indonesia Malaysia Business Council (IMBC) menilai, inisiasi kerjasama dagang antara Indonesia dan Malaysia bisa semakin memperkuat sisi perekonomian kedua negara. Meski begitu, lembaga tersebut menganggap bahwa inisiatif itu masih lebih dominan dilakukan oleh pelaku usaha dari Malaysia.
Ketua IMBC, Tanri Abeng, mengungkapkan para pengusaha lokal masih kalah dibanding pengusaha dari Negeri Jiran yang telah banyak berinvestasi untuk berbagai sektor di Tanah Air.
"Sekarang ini yang terjadi baru satu, pihak Malaysia berinvestasi di Indonesia lewat sektor perkebunan, properti, infrastruktur, perbankan, dan lain-lain. Sementara kita belum investasi di Malaysia," keluh dia di Jakarta, Jumat (29/6).
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
Menurutnya, pelaku industri dalam negeri memang banyak yang masih menahan diri lantaran potensi pasar di Indonesia sendiri yang begitu besar. Tapi jika hal tersebut belum coba diupayakan, dia menyatakan sulit untuk menggapai tujuan utama aliansi dagang Indonesia-Malaysia, yakni kompak berinvestasi ke pasar dunia.
Seperti yang diketahui, IMBC ini dibentuk pada 2003 silam di Bali dengan berporos pada tiga tujuan utama. Antara lain, Indonesia berinvestasi di Malaysia, Malaysia berinvestasi di Indonesia, lalu Indonesia-Malaysia sama-sama membangun aliansi berinvestasi di mancanegara.
Pengusaha senior ini berujar, misi ketiga bisa tercapai jika kedua negara bisa menggabungkan kekuatannya masing-masing untuk berekspansi ke pasar internasional.
"Tadi pas ketemu Tun (Mahathir Mohammad, Perdana Menteri Malaysia) dia bilang, kita perkuat dulu pasar kita. Kalau sudah kuat, baru kita keluar. Itu bisa, karena Indonesia pasarnya besar, dan Malaysia punya kekuatan kapital dan kapasitas. Ini yang mesti kita gabung," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaTerdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaInvestasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Jokowi juga secara terang-terangan mengaku belum ada investor asing masuk ke IKN.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaUntuk menarik investor asing maka diperlukan kepastian dan kemudahan berusaha dan bermitra dengan pengusaha nasional.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.
Baca SelengkapnyaSebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjadi kiblat bagi inovasi pengembangan ekonomi syariah di masa depan.
Baca Selengkapnya