Bos Kadin minta PPN dihapus guna dongkrak daya beli masyarakat RI
Merdeka.com - Saat ini, daya beli masyarakat tengah melambat. Perlambatan daya beli tersebut pun berdampak pada laba sejumlah industri ritel Tanah Air.
Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani meminta pemerintah membuat kebijakan dalam bentuk insentif belanja, di mana saat berbelanja masyarakat tidak dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN). Kebijakan itu, katanya, dapat mendorong agar masyarakat kembali melakukan belanja.
"Untuk mendorong orang mulai belanja lagi jadi kan hal-hal seperti itu bisa dilakukan. Dan itu bukan hal yang baru itu bisa dilakukan di negara-negara lain contoh di Thailand. Begitu daya beli turun itu diberikan insentif," ujar Rosan, di Balai Kartini Jakarta, Senin (14/8).
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Apa yang diminta Mendagri kepada Pemda terkait inflasi? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Bagaimana Kemendagri minta daerah kendalikan inflasi? Tomsi menjelaskan, salah satu upaya pengendalian inflasi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi kebutuhan pasokan. Koordinasi ini merupakan bagian dari agenda perencanaan pemenuhan. Ini berbeda dengan upaya inspeksi mendadak ke pasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memahami permasalahan lokal.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, kebijakan itu tidak perlu waktu yang lama. Hanya perlu satu atau dua minggu hanya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan daya beli.
"Misalnya pembayaran pajak ke restoran, beli barang mewah itu dikurangin saja dulu sampai dua minggu," ujarnya.
Rosan menilai, jika dilihat persoalan bukan karena masyarakat tidak punya uang tapi lebih ke pengeluaran mana yang diutamakan. Menurutnya, dari data-data orang menaruh deposito jadi signifikan di bank-bank.
"Lebih diteliti lagi bukan kenaikan deposito satu bulan yang naik, justru deposito 3-6 bulan yang naik, berarti apa? Makin baik taruh duit di bank," jelasnya.
Selain itu, alasan lain pelemahan daya beli karena masyarakat beralih ke belanja online. Namun, Rosan menilai penurunan daya beli ini hanya bersifat sementara.
"Karena di satu sisi juga banyak kebijakan dari perpajakan bea cukai yang baru, memang akan berdampak bagus di jangka menengah dan panjang. Tapi ini akan mengalami, tapi orang akan mengerem dulu, tapi saya yakin ini sifatnya sementara aja. Masalah confidence," tutupnya. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan dampak kenaikan PPN menjadi 12 persen dalam jangka menengah berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif PPN tersebut diproyeksikan berdampak negatif terhadap ekonomi baik pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah riil buruh.
Baca SelengkapnyaPemerintah bisa menunda kenaikan ppn 12 persen seperti penundaan pajak karbon, yang seharusnya efektif dimulai 1 April 2022.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaPT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPadahal, masyarakat masih terbebani kenaikan PPN dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN menjadi 12 persen merupakan implementasi dari UU HPP.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN menjadi 12 persen ini akan berdampak pada meroketnya harga berbagai barang.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif PPN menjadi 12 persen jika diakumulasi dalam 4 tahun terakhir (2020-2025) sebenarnya naiknya 20 persen bukan 2 persen.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca Selengkapnya