BUMDes Serdang Wetan, Bangkitkan Ekonomi Masyarakat di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 meluluhlantahkan ekonomi Indonesia, termasuk di kawasan pedesaan. Tidak sedikit masyarakat desa yang terkena imbasnya, mulai dari pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga sulitnya mencari lapangan pekerjaan.
Melihat kondisi ini, peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) cukup penting. Pasalnya, bisa menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat desa. Hal ini yang terlihat dari keberhasilan BUMDes Serdang Tirta Kencana, Desa Serdang Wetan, Kecamatan Legok, Provinsi Banten yang mampu menjadi tumpuan penghasilan masyarakatnya.
Prestasi ini pun mendapat penghargaan dari Bank BRI. Terbukti, BUMDes Serdang Tirta Kencana terpilih sebagai satu dari 10 Pemenang Desa BRILian Tahap 1 2021.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Siapa saja yang terdampak kekeringan di Jawa Tengah? Dampak musim kemarau yang perkepanjangan ini memukul ratusan jiwa warga Desa Garangan, Kecamatan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali.
Komisaris BUMDes Serdang Tirta Kencana, Dodi Munanto mengungkapkan, keberhasilan ini merupakan 'buah manis' hasil kerja sejumlah pihak. Mereka telah merintis badan usaha tersebut sejak tahun 2015.
"Alhamdulillah kita masuk 10 besar dengan nama BUMDes Serdang Tirta Kencana. Ini jadi berkat rekan-rekan semua tim semua," jelasnya saat dihubungi.
Pria yang juga sebagai Kepala Desa Serdang Wetan ini menceritakan, beberapa lapangan kerja di bawah BUMDes ini mulai dari bidang perikanan hingga makanan olahan seperti bakery. Dirinya berharap ke depan akan terus bertambah termasuk dengan bakal adanya lokasi pariwisata dari keberadaan embung yang tengah dibangun di wilayah tersebut.
"Total luas 4 hektare, untuk luas embungnya 2 hektare. Mudah-mudahan 2022 sudah selesai, bisa menjadi pariwisata air dan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat di wilayah Desa Serdang Wetan," jelasnya.
Dengan begitu, kata Dodi, maka diharapkan ekonomi masyarakat Desa Serdang Wetan bisa meningkat.
"Harapan saya ke depan biar BUMDes Serdang Tirta Kencana lebih maju lagi biar masyarakat bisa kerja dengan BUMDes. Yang pengangguran bisa dikerjakan di Bumdes. Intinya biar masyarakat Serdang Wetan lebih sejahtera, makmur lagi melalui lapangan pekerjaan yang kami sediakan," tuntasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY tidak menginginkan masyarakat tergantung pada bantuan jangka pendek.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaJalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaAirlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo resmi mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa (UU Desa).
Baca Selengkapnya