Cara ini buat warga Jakarta tak perlu lagi bayar iuran sampah, justru dibayar
Merdeka.com - Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta diminta untuk lebih kreatif dalam menangani permasalahan sampah plastik. Salah satunya dengan menerapkan konsep Management Sampah Zero (Masaro) yang telah diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia.
Kepala Laboratorium Teknologi Polimer Membrane Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin, mengungkapkan rencana Pemda untuk melarang penggunaan kantong plastik guna mengurangi sampah malah akan menimbulkan masalah baru.
Menurut dia, seharusnya penggunaan kantong plastik tidak perlu dilarang atau dibatasi, melainkan konsep pengelolaan sampah plastiknya yang harus perbaiki.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
"Silahkan pakai (kantong plastik), tetapi sesudah dipakai tidak dibuang sembarangan. Tetapi dipilih. Taruh sampah plastik di tempat plastik. Dengan begitu, plastik film, plastik low value itu bisa dijadikan penguat aspal jalan atau bahkan jadi BBM (bahan bakar minyak). Itu semua dibutuhkan oleh masyarakat dan menguntungkan," ujar dia di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis (9/8).
Menurut Zainal, konsep ini telah terbukti bukan hanya mampu mengatasi masalah sampah tetapi juga memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat yang terlibat.
"Jadi penerapan Masaro tidak hanya mengurangi sampah ke TPA (tempat pembuangan akhir), tetapi juga mengurangi beban masyarakat. Jadi mereka bukan membayar (agar sampahnya diangkut), justru mereka dibayar," jelas dia.
Konsep pengelolaan sampah plastik ini, lanjut Zainal, berkonsep pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Di mana masyarakat mendapatkan insentif untuk memilah sampah di rumah dan mengumpulkan sampah yang sudah terpisah ke bank sampah.
Kemudian sampah-sampah tersebut diolah menjadi berbagai macam produk seperti bahan daur ulang, bahan bakar minyak, penguat aspal berbahan dasar plastik, pupuk, pakan organik dan media tanam hingga BBM.
Saat ini, jumlah sampah di DKI Jakarta mencapai 2,5 juta ton per hari, di mana 357.000 ton merupakan sampah plastik. Untuk mengangkut dan menangani sampah tersebut, Pemda DKI Jakarta mengeluarkan anggaran hingga triliunan Rupiah per tahun.
"Jakarta menghabiskan Rp 2,3 triliun untuk menangani sampah. Padahal kalau sampah diolah dengan Masaro bisa muncul potensi Rp 300 triliun. Itu juga untuk membangkitkan ekonomi masyarakat," kata dia.
Zainal mengungkapkan, saat ini konsep Masaro telah diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Indramayu, Cilegon dan Cirebon. "Itu disambut baik oleh masyarakat, mereka makin giat mengumpulkan sampahnya. Kita kerjasama dengan BUMN PT Polytama di Indramayu, Chandra Asri di Cilegon, Dow Chemical International di Cirebon. Sekarang mulai kota-kota lain seperti Pekanbaru," ungkap dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembebasan ini merupakan insentif untuk mendorong warga Jakarta agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaKondisi pembuangan sampah di Jogja makin mengkhawatirkan usai TPST Piyungan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaAda tiga kategori rumah tinggal yang diatur dalam kebijakan ini.
Baca SelengkapnyaSeluruh ASN diwajibkan untuk menjalankan program ini.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaKonsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaWarga yang menabung di sini bisa dapat emas batangan.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca Selengkapnya