Cegah Perlambatan Pertumbuhan Industri RI, Pemerintah Andalkan Sektor Tekstil
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang melambat pada kuartal III 2019. Pertumbuhan manufaktur di kuartal III/2019 cuma 4,35 persen, turun dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar 5,04 persen.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan hal tersebut dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global. "Memang permintaan di luar negeri agak turun. Tentunya kita akan carikan komoditas-komoditas sebagai penggantinya," kata dia, saat ditemui, di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (1/11).
"Artinya kita harus cari komoditas-komoditas utama dan komoditas-komoditas yang bisa mengganjal itu," lanjut dia.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
Mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan, salah satu industri yang dapat menopang kinerja sektor manufaktur yakni Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). "Salah satunya memang kita sedang melihat yang di TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) itu kita bisa didorong. Kemudian produk-produk yang lain," ujar dia.
Dia menyebut, salah satu bentuk dukungan bagi industri TPT yakni aturan safe guard. Aturan tersebut bertujuan untuk menekan impor produk-produk yang dapat diproduksi di dalam negeri.
"Safe guard itu salah satu untuk impor substitusinya. Jadi jangan sampai kita nanti genjot ekspornya tetapi impornya juga naik. Tetapi kita coba dorong itu (pertumbuhan industri) dengan substitusi impornya," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Faisol menilai hal ini justru menjadi peluang bagi industri dalam negeri seperti pabrik smelter nikel.
Baca SelengkapnyaData BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaKondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.
Baca SelengkapnyaMendengar laporan itu, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi mengaku terkejut.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca Selengkapnya