Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Daftar Toko Buku di Indonesia, Ada yang Masih Bertahan Hingga Gulung Tikar

Daftar Toko Buku di Indonesia, Ada yang Masih Bertahan Hingga Gulung Tikar Ngabuburit di toko buku. ©2016 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Seluruh outlet Toko Gunung Agung akan berhenti permanen di tahun 2023. Langkah ini diambil seiring kerugian yang terus dituai perusahaan dibandingkan penjualan buku setiap bulannya.

"Dalam pelaksanaan penutupan toko/outlet yang mana terjadi dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2023 kami melakukannya secara bertahap dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku," tulis perseroan, yang dikutip pada Senin (22/5).

Tumbangnya toko buku yang menjual buku-buku fisik di Indonesia menandakan digitalisasi merupakan keniscayaan dalam peradaban manusia. Kondisi ini diperparah dengan minat baca masyarakat Indonesia tidak cukup baik.

Namun, merdeka.com mengulas kembali 6 toko buku yang ada di Indonesia.

1. Gramedia

Toko Buku Gramedia merupakan anak usaha dari Kompas Gramedia, yang didirikan oleh Petrus Kanisius Ojong. Toko buku Gramedia pertama kali beroperasi pada 2 Februari 1970 di Jakarta Barat.

Hingga tahun 2002, toko buku ini berkembang dengan memiliki cabang sebanyak 50 toko. Toko buku ini menjadi langganan masyarakat Indonesia karena produk yang tersedia sangat lengkap.

Tidak hanya buku, di beberapa tempat, toko buku Gramedia juga menyediakan alat tulis kantor, printer, tas sekolah, alat olahraga, dan alat musik. Toko buku Gramedia hingga kini masih dapat ditemui di sejumlah lokasi.

2. Gunung Agung

Popularitas toko buku ini, sama larisnya dengan Gramedia. Dikutip dari Sejarah Perbukuan di laman Kemdikbud, cikal bakal toko buku Gunung Agung yaitu saat Tjio Wie Tay membentuk kongsi dagang dengan Lie Tay San dan The Kie Hoat bernama Tay San kongsie pada 1945 yang bermula dari dagang rokok.

Usai kemerdekaan, permintaan buku-buku sangat tinggi dan kemungkinan karena hengkangnya penerbit Belanda dari Indonesia. Hal itu dilihat sebagai peluang oleh Tay San Kongsie yang selanjutnya membuka toko buku impor dan majalah.

Saat itu masih terjadi persaingan dengan penerbit toko buku Belanda seperti Van Dorp dan Kolff. Seiring keuntungan buku lebih besar ketimbang penjualan rokok dan bir yang semula dijalankan Tay San Kongsie, kongsi ini pun menutup usaha rokok dan bir kemudian berganti ke toko buku.

3. Periplus

Toko buku Periplus merupakan toko buku yang menjual buku-buku berbahasa Inggris. Periplus didirikan tahun 1985, sebagai upaya toko buku yang menyediakan buku dan majalah impor berkualitas tinggi, bagi pembaca Indonesia.

Jika toko buku Gramedia dan Gunung Agung memiliki gedung khusus, Periplus membuka gerainya di bandar udara strategis dan beberapa mall. Hingga saat ini, masyarakat masih dapat menemukan beberapa gerai Periplus di mall atau Bandar Udara Soekarno-Hatta.

4. Books & Beyond

Bisnis toko buku ini dijalankan oleh PT Gratia Prima Indonesia, salah satu anak perusahaan PT Multipolar Tbk. Induk perusahaan Books & Beyond adalah Lippo Group.

Books & Beyond pertama kali beroperasi tahun 2008. Awalnya, toko buku ini bernama Times Bookstore. Toko buku ini merupakan bagian dari ritel buku Times Publishing Limited Singapore.

Operasional seluruh toko fisik Books & Beyond, pada Mei 2023 berhenti permanen.

5. Karisma

Toko buku ini didirikan oleh Lyndon Saputra pada tahun 1994. Awalnya, perusahaan ini merupakan percetakan buku dan alat tulis. Seiring permintaan buku baca yang tinggi, PT Karisma Aksara Mediatama berevolusi menjadi toko buku yang menyediakan buku-buku bacaan berkualitas.

6. Kinokuniya

Kinokuniya pertama kali dirintis oleh Moichi Tanabe, pada 22 Januari 1927 di Shinjuku, Tokyo. Toko buku ini kemudian mengembangkan bisnis ke luar negeri. Toko buku pertama Kinokuniya di luar negeri adalah San Francisco, tahun 1969.

Ekspansi Kinokuniya di kancah internasional terus meluas hingga ke 18 negara di dunia, di antaranya : Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, Australia, Taiwan, dan Uni Emirat Arab.

Di Indonesia, Kinokuniya dapat ditemui di mall-mall besar di Jakarta seperti di Grand Indonesia, atau Plaza Senayan. Hanya saja, outlet Kinokuniya di Plaza Senayan sudah berhenti operasional.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Toko Buku Gunung Agung Tinggal Kenangan
Toko Buku Gunung Agung Tinggal Kenangan

Hanya tinggal menghitung hari Toko Buku Gunung Agung ditutup total.

Baca Selengkapnya
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman

Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online
FOTO: Pengunjung Sepi, Pedagang Buku di Pasar Kenari Berjualan Secara Online

Kondisi Pasar Kenari yang sepi pengunjung membuat pedagang buku memutar otak untuk mendapatkan pembeli.

Baca Selengkapnya
FOTO: Promo Buy 1 Get 3, Toko Buku Gunung Agung Kwitang Diserbu Warga, Antrean Sampai Membludak
FOTO: Promo Buy 1 Get 3, Toko Buku Gunung Agung Kwitang Diserbu Warga, Antrean Sampai Membludak

Toko Buku Gunung Agung memberikan promo buy 1 get 3 untuk memikat para pengunjung jelang tutup permanen.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi
FOTO: Dulu Jadi Pusat Belanja Teramai dan Terbesar, Kini Kawasan Blok M dari Mal hingga Terminal Sepi Akibat Terdampak Digitalisasi

Kawasan yang dulu ramai dan menjadi tempat favorit warga DKI Jakarta untuk belanja kini terlihat sepi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online
FOTO: Keluh Pedagang Meratapi Pasar Tanah Abang yang Kian Sepi Pengunjung Karena Toko Online

Sepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.

Baca Selengkapnya
Medsos Bikin Minat Baca Turun, Warga Bandung Ini Pilih Dirikan Toko Buku yang Bikin Nyaman Pengunjung
Medsos Bikin Minat Baca Turun, Warga Bandung Ini Pilih Dirikan Toko Buku yang Bikin Nyaman Pengunjung

Ia ingin berjuang menggiatkan kembali literasi melalui toko buku yang ia dirikan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup
FOTO: Suasana Terkini Pasar Tanah Abang Usai Tiktok Shop Ditutup

Setelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.

Baca Selengkapnya
TikTok Kirimi Surat ke Seller Usai Gandeng Tokopedia, TikTok Shop Buka Lagi?
TikTok Kirimi Surat ke Seller Usai Gandeng Tokopedia, TikTok Shop Buka Lagi?

TikTok telah menggandeng Tokopedia untuk mengembangkan bisnis e-commerce.

Baca Selengkapnya
TikTok Shop Resmi Setop Beroperasi Mulai Besok, Menkop Teten Ingatkan Hal Ini
TikTok Shop Resmi Setop Beroperasi Mulai Besok, Menkop Teten Ingatkan Hal Ini

TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi di Indonesia mulai besok.

Baca Selengkapnya
TikTok Shop Ditutup, Menkop Teten: Penjual dan Affiliator Tetap Bisa Promosi
TikTok Shop Ditutup, Menkop Teten: Penjual dan Affiliator Tetap Bisa Promosi

TikTok Shop resmi berhenti beroperasi sore ini, Rabu (4/10).

Baca Selengkapnya