Dulu raja di ASEAN, kini Kertas Leces tak gaji pegawai 1 tahun
Merdeka.com - Nasib memilukan menimpa BUMN produksi kertas yaitu PT Kertas Leces. Perusahaan ini pernah menjadi perusahaan terbesar di ASEAN pada 1990. Produksi Kertas Leces di dikenal dan ekspor ke pelbagai negara.
Sekjen serikat karyawan Kerta Leces Probolinggo, Muhammad Arham mengatakan, kini kondisi Kertas Leces berbalik 180 derajat. Sudah satu tahun gaji karyawan tidak dibayar perusahaan.
"Tahun 1990-an kita perusahaan terbesar di ASEAN, sekarang kita cuma mampu suplai 2 persen kebutuhan kertas nasional. Dulu kita bisa bersaing dengan perusahaan besar," cerita Arham saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/5).
-
Siapa yang mengalami tunggakan gaji? Melalui unggahan terbarunya, ia menyatakan adanya tunggakan gaji dari klub kepada dirinya dan beberapa rekan setimnya.
-
Siapa yang menerima tunjangan jamsostek saat KKN? Disampaikan Rektor Uniga Abdusy Syakur Amin, pihaknya mendaftarkan sebanyak 1.253 mahasiswanya yang KKN ke layanan BP Jamsostek.
-
Kenapa dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? 'Kami harus bertindak tegas, karena ini menyangkut prestasi olahraga, dana yang seharusnya untuk kegiatan olahraga tapi ternyata diselewengkan seperti itu,' ujar Douglas.
-
Bagaimana dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? 'Diduga dalam pelaksanaannya dana tersebut banyak digunakan untuk pembelajaan fiktif,' ujarnya. Selain itu, Douglas menjelaskan, telah terjadi mark up atau menaikan harga belanjaan serta kesalahan prosedur dalam menggunakan dana hibah tersebut.
-
Siapa yang dijamin BPJS Ketenagakerjaan? BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia jasa perlindungan terhadap pekerja, termasuk pekerja informal seperti atlet timnas, memastikan keduanya mendapatkan perawatan yang maksimal.
-
Kapan dana hibah KONI Kotim diduga diselewengkan? Diketahui dugaan korupsi yang sedang diperiksa oleh penyidik Kejati Kalteng merupakan dana hibah tahun anggaran 2021, 2022 dan 2023.
Arham menceritakan kisah kejayaan Leces. Dulu, produksi Kertas Leces sangat tinggi karena ada instruksi Presiden Soeharto untuk memproduksi kertas koran. Perusahaan memproduksi kertas koran murah. Namun hantaman krisis 1998 membuat perusahaan tidak bisa bangkit lagi.
Kondisi ini semakin diperparah manajemen yang salah mengelola perusahaan. Kerugian perusahaan terus bertambah karena menjadi sapi perahan pemerintah.
"Awalnya persaingan bisnis dan kerugian kita amati karena salah kelola. BUMN masih jadi sapi perahan, kalau swasta bisa berhasil karena profesionalisme. BUMN pengaruh politis dan birokratis tinggi. Jangan harap bisa untung," tegasnya.
Saat ini ratusan karyawan Kertas Leces tak jelas nasibnya. Sudah 12 bulan tak digaji, tidak juga di-PHK. "Per Januari ada 500 orang karyawan statusnya digantung. Akan di PHK tapi belum PHK. Mereka tidak ada SK PHK otomatis gaji mereka juga sudah tidak dibayar. Upaya kita semua lini sudah kita lakukan. Dinas ketenagakerjaan sudah berapa kali," tambahnya.
Arham memaparkan dugaan lain yakni dana jamsostek karyawan digelapkan manajemen dan sampai sekarang tidak ada kejelasan.
"Sampai sekarang nota pemeriksaan pengawas dinas tenaga kerja Probolinggo tidak ada, selanjutnya Jawa timur juga tidak. Sekarang Tetap beroperasi tapi tidak maksimal. Akumulasi 2012 sudah 12 bulan lebih kami tidak digaji. Empat bulan terakhir berturun turut dari Januari," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.
Baca SelengkapnyaDiharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Asniati guru TK di Jambi yang diminta kembalikan uang gaji selama 2 tahun ke negara.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf membela guru TK di Jambi bernama Asniati yang diwajibkan mengembalikan gajinya sebesar Rp75 juta.
Baca SelengkapnyaMeidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.
Baca SelengkapnyaBambang ternyata pernah curhat saat rapat dengan komisi II DPR, tidak mendapat gaji selama 11 bulan atas jabatannya tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan PPSU dipaksa pinjam uang itu masih diselidiki inspektorat DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAsniati (60), pensiunan PNS guru TK Negeri 3 Sungai Bertam, Muaro Jambi, Jambi, terkejut karena diharuskan mengembalikan Rp75 juta ke negara.
Baca SelengkapnyaGuru TK di Jambi berkeluh kesah diminta mengembalikan gajinya sebagai guru selama dua tahun sebesar Rp75 juta.
Baca SelengkapnyaHari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.
Baca SelengkapnyaProses pembayaran gaji yang tak utuh ini telah dikomunikasikan langsung kepada perwakilan karyawan PTDI.
Baca SelengkapnyaPinjaman itu dikuatkan dengan surat perjanjian bermaterai dan kwitansi.
Baca Selengkapnya