Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dulu raja di ASEAN, kini Kertas Leces tak gaji pegawai 1 tahun

Dulu raja di ASEAN, kini Kertas Leces tak gaji pegawai 1 tahun pabrik kertas. shutterstock

Merdeka.com - Nasib memilukan menimpa BUMN produksi kertas yaitu PT Kertas Leces. Perusahaan ini pernah menjadi perusahaan terbesar di ASEAN pada 1990. Produksi Kertas Leces di dikenal dan ekspor ke pelbagai negara.

Sekjen serikat karyawan Kerta Leces Probolinggo, Muhammad Arham mengatakan, kini kondisi Kertas Leces berbalik 180 derajat. Sudah satu tahun gaji karyawan tidak dibayar perusahaan.

"Tahun 1990-an kita perusahaan terbesar di ASEAN, sekarang kita cuma mampu suplai 2 persen kebutuhan kertas nasional. Dulu kita bisa bersaing dengan perusahaan besar," cerita Arham saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/5).

Arham menceritakan kisah kejayaan Leces. Dulu, produksi Kertas Leces sangat tinggi karena ada instruksi Presiden Soeharto untuk memproduksi kertas koran. Perusahaan memproduksi kertas koran murah. Namun hantaman krisis 1998 membuat perusahaan tidak bisa bangkit lagi.

Kondisi ini semakin diperparah manajemen yang salah mengelola perusahaan. Kerugian perusahaan terus bertambah karena menjadi sapi perahan pemerintah.

"Awalnya persaingan bisnis dan kerugian kita amati karena salah kelola. BUMN masih jadi sapi perahan, kalau swasta bisa berhasil karena profesionalisme. BUMN pengaruh politis dan birokratis tinggi. Jangan harap bisa untung," tegasnya.

Saat ini ratusan karyawan Kertas Leces tak jelas nasibnya. Sudah 12 bulan tak digaji, tidak juga di-PHK. "Per Januari ada 500 orang karyawan statusnya digantung. Akan di PHK tapi belum PHK. Mereka tidak ada SK PHK otomatis gaji mereka juga sudah tidak dibayar. Upaya kita semua lini sudah kita lakukan. Dinas ketenagakerjaan sudah berapa kali," tambahnya.

Arham memaparkan dugaan lain yakni dana jamsostek karyawan digelapkan manajemen dan sampai sekarang tidak ada kejelasan.

"Sampai sekarang nota pemeriksaan pengawas dinas tenaga kerja Probolinggo tidak ada, selanjutnya Jawa timur juga tidak. Sekarang Tetap beroperasi tapi tidak maksimal. Akumulasi 2012 sudah 12 bulan lebih kami tidak digaji. Empat bulan terakhir berturun turut dari Januari," tutupnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pegawai Indofarma Nangis Curhat ke DPR: Sepotong Kue Barang Mewah Buat Kami, Capek Kerja Tak Dikasih Makan
Pegawai Indofarma Nangis Curhat ke DPR: Sepotong Kue Barang Mewah Buat Kami, Capek Kerja Tak Dikasih Makan

Sambil menahan air mata, seorang pegawai Indofarma mengungkapkan sepotong kue yang menjadi suguhan menjadi barang mewah bagi mereka.

Baca Selengkapnya
PTDI Nunggak Bayar Gaji Karyawan, Ini Biang Keroknya
PTDI Nunggak Bayar Gaji Karyawan, Ini Biang Keroknya

Diharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Sosok Asniati Guru TK di Jambi, Tak Tahu Dipensiunkan Tiba-tiba Diminta Kembalikan Uang Gaji 2 Tahun Rp75 Juta ke Negara
Sosok Asniati Guru TK di Jambi, Tak Tahu Dipensiunkan Tiba-tiba Diminta Kembalikan Uang Gaji 2 Tahun Rp75 Juta ke Negara

Berikut sosok Asniati guru TK di Jambi yang diminta kembalikan uang gaji selama 2 tahun ke negara.

Baca Selengkapnya
Komisi X DPR Bela Guru TK di Jambi Diminta Kembalikan Uang Rp75 Juta: Dia Berhak Atas Gaji Mengajar
Komisi X DPR Bela Guru TK di Jambi Diminta Kembalikan Uang Rp75 Juta: Dia Berhak Atas Gaji Mengajar

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf membela guru TK di Jambi bernama Asniati yang diwajibkan mengembalikan gajinya sebesar Rp75 juta.

Baca Selengkapnya
Curhat di DPR Sampai Nangis, Pegawai Indofarma: Kalau Tidak Ingat Tuhan, Kami Sudah Bunuh Keluarga Sendiri
Curhat di DPR Sampai Nangis, Pegawai Indofarma: Kalau Tidak Ingat Tuhan, Kami Sudah Bunuh Keluarga Sendiri

Meidawati mencatat sudah ada 3 pegawai Indofarma mengalami kecelakaan saat bekerja. Alhasil biaya perawatan mereka tidak bisa dijamin oleh perusahaan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Curhat Bambang Susantono Pernah Tak Digaji 11 Bulan Jabat Kepala IKN, Kini Pilih Mundur
VIDEO: Curhat Bambang Susantono Pernah Tak Digaji 11 Bulan Jabat Kepala IKN, Kini Pilih Mundur

Bambang ternyata pernah curhat saat rapat dengan komisi II DPR, tidak mendapat gaji selama 11 bulan atas jabatannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol
Duduk Perkara ASN Kelapa Gading Barat Paksa PPSU Utang ke Pinjol

Kasus dugaan PPSU dipaksa pinjam uang itu masih diselidiki inspektorat DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Dipensiunkan Tanpa Pemberitahuan, Guru TK di Jambi Syok Harus Kembalikan Rp75 Juta ke Negara
Dipensiunkan Tanpa Pemberitahuan, Guru TK di Jambi Syok Harus Kembalikan Rp75 Juta ke Negara

Asniati (60), pensiunan PNS guru TK Negeri 3 Sungai Bertam, Muaro Jambi, Jambi, terkejut karena diharuskan mengembalikan Rp75 juta ke negara.

Baca Selengkapnya
Curhat Guru TK di Jambi Diminta Kembalikan Gajinya Rp75 Juta ke Negara: Saya Orang Kecil, Makan Saja Sulit
Curhat Guru TK di Jambi Diminta Kembalikan Gajinya Rp75 Juta ke Negara: Saya Orang Kecil, Makan Saja Sulit

Guru TK di Jambi berkeluh kesah diminta mengembalikan gajinya sebagai guru selama dua tahun sebesar Rp75 juta.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ada Ratusan Perusahaan di Jakarta Belum Bayar THR 2024 ke Karyawan
Ternyata, Ada Ratusan Perusahaan di Jakarta Belum Bayar THR 2024 ke Karyawan

Hari menyebut, ada beberapa alasan mengapa perusahaan belum dapat melaksanakan kewajibannya untuk membayar THR Lebaran 2024 kepada pekerja.

Baca Selengkapnya
Gaji Pegawai PTDI Dicicil, Erick Thohir Ungkap Alasan Sebenarnya
Gaji Pegawai PTDI Dicicil, Erick Thohir Ungkap Alasan Sebenarnya

Proses pembayaran gaji yang tak utuh ini telah dikomunikasikan langsung kepada perwakilan karyawan PTDI.

Baca Selengkapnya
Gagal Jadi Nyaleg DPR RI Gara-Gara Tipu Kolega Rp1,7 Miliar
Gagal Jadi Nyaleg DPR RI Gara-Gara Tipu Kolega Rp1,7 Miliar

Pinjaman itu dikuatkan dengan surat perjanjian bermaterai dan kwitansi.

Baca Selengkapnya