ESDM ingin ada pulau yang jadi ikon energi terbarukan

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi menginginkan, dari 17.000 pulau di Indonesia, ada yang bisa dijadikan ikon penggunaan energi terbarukan. Otomatis, pulau-pulau tersebut tidak lagi menggunakan energi fosil.

"Kita tahu energi yang sekarang 94 persen masih berbasis fosil yang tidak terbarukan, harga minyak makin ke sini tidak menguntungkan kita. Berangkat dari subsidi yang mungkin terancam dan terbentur Undang-Undang, awalnya terpaksa kemudian ramai-ramai menengok energi baru terbarukan (EBT). EBT masa depan kita," papar Kepala Dirjen EBTKE Rida Mulyana di kantornya, Jakarta, Selasa (7/5).

Untuk mengembangkan energi baru terbarukan diperlukan komitment bersama. Dari 58 wilayah kerja pertambangan (WKP) di seluruh Indonesia, baru sembilan saja yang berproduksi, 12 mangkrak, sisanya masih dalam proses. Untuk 12 WKP akan diberikan waktu hingga 31 Desember 2013.

"Ada beberapa yang memegang izin usaha itu tidak berkomitmen untuk melaksanakan dan itu tidak boleh dibiarkan seperti itu, karena seolah-olah negara tersandera," kata Rida.

Oleh karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan rapat koordinasi untuk menindaklanjuti dengan pimpinan daerah, agar WKP beroperasi dan tidak stagnan dalam hal operasional di lapangan. Dari sisi regulasi, Dirjen EBTKE juga sudah melengkapi Peraturan Menteri supaya tidak terjadi lagi WKP yang mangkrak.

"Dicabut (izinnya) dikembalikan minimal secara materiil mereka rugi. Karena mereka mendapat IUP itu ada kewajiban pengembang harus menyetor ke rekening bersama sejumlah USD 10 juta, uang itu hanya untuk menunjukkan mereka bener-bener serius dan uang itu mereka bisa gunakan lagi untuk eksplorasi," katanya. (mdk/noe)