Gaji Menteri Singapura Paling Tinggi di Dunia, Kini Tercoreng Skandal Korupsi
Subramaniam Iswaran dinyatakan bersalah karena menerima gratifikasi senilai SGD403.000.
Citra Singapura sebagai negara bersih dari tindakan korupsi, kini tercoreng akibat ulah mantan Menteri Perhubungan Subramaniam Iswaran.
Dia dinyatakan bersalah karena menerima gratifikasi senilai SGD403.000 atau setara Rp4,7 miliar atas perhelatan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
Gratifikasi yang diterima Iswaran di antaraya dalam bentuk barang mewah seperti tiket penerbangan internasional, pertandingan sepakbola, Singapore F1 Grand Prix, whisky, penginapan hotel.
Dilansir dari BBC, Iswaran sekarang menghadapi denda atau hukuman penjara hingga dua tahun untuk setiap tuduhan menerima hadiah atau gratifikasi.
Ancaman pasal ini lebih rendah dibandingkan dengan hukuman yang sempat didakwakan jaksa yaitu pasal korupsi yang membawa denda hingga USD100.000 atau setara Rp1 miliar atau hukuman penjara hingga tujuh tahun.
Jadi negara dengan gaji menteri tertinggi di dunia
Kasus yang menjerat Iswaran menyayat usaha Singapura di tengah gaji para parlemennya bernilai tinggi.
Dilansir The Straits Times, Iswaran menerima gaji sekitar SGD8.500 atau setara Rp100 juta per bulan. Gaji ini belum termasuk tunjangan melekat para pejabat.
Kasus terhadap Iswaran adalah salah satu dari serangkaian skandal politik yang mengguncang Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa, yang telah lama menggembar-gemborkan pendiriannya yang kuat menentang korupsi dan perilaku amoral.
Pada tahun 2023, pemerintah diguncang oleh penyelidikan korupsi terpisah terhadap properti dua menteri lainnya, yang pada akhirnya membebaskan mereka dari kesalahan, serta pengunduran diri dua anggota parlemen karena perselingkuhan.
Anggota parlemen Singapura termasuk yang berpenghasilan tertinggi di dunia, dengan beberapa menteri memperoleh lebih dari SGD1 juta. Para pemimpin membenarkan gaji besar tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu memberantas korupsi.
Sebelum tahun lalu, kasus terbaru seorang politisi yang menghadapi penyelidikan korupsi besar terjadi pada tahun 1986, ketika menteri pembangunan nasional Teh Cheang Wan diselidiki karena menerima suap. Ia bunuh diri sebelum didakwa.
Sebelumnya, mantan menteri negara lingkungan hidup Wee Toon Boon dijatuhi hukuman 18 bulan penjara pada tahun 1975 atas kasus yang melibatkan lebih dari SGD800.000.