Gen Z Lebih Pilih Pakai Paylater Dibanding Kartu Kredit, Ini Alasannya
Saat ini, penetrasi kartu kredit oleh milenial maupun Gen Z hanya 7,60 persen.
Saat ini, penetrasi kartu kredit oleh milenial maupun Gen Z hanya 7,60 persen.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) blak-blakan mengungkap alasan generasi milenial maupun Gen Z lebih memilih pinjaman kredit dari paylater ketimbang kartu kredit. Saat ini, penetrasi kartu kredit oleh milenial maupun Gen Z hanya 7,60 persen.
Merdeka.com
Tresia mengatakan, tingginya minat generasi milenial maupun Gen Z untuk mengakses pinjaman kredit paylater karena proses pengajuan kredit yang relatif lebih mudah dan instan. Sebaliknya, proses pengajuan kartu kredit jauh lebih ketat.
"Saya sendiri sebagai pengguna kartu kredit, saya pernah mencoba paylater. Kenapa?Supaya saya bisa merasakan experience (pengalaman) apa yang generasi milenial dan gen z rasakan. Memang sangat mudah sekali dan saya sendiri merasa wih, kok secepat ini ya prosesnya," beber Tresia.
Selain itu, alasan generasi muda memilih untuk melakukan pengajuan kredit melalui paylater juga syarat dokumen yang lebih sedikit daripada kartu kredit. Yakni, calon debitur cukup dengan memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
"Kalau misalnya kartu kredit, data yang diminta itu banyak sampai data tempat bekerja, data rumah, data emergency contact, kalo paylater engga. Cuma data kita sendiri, kadang diminta data pekerjaan juga, kemudian paling diminta data emergency contact atau pihak yang bisa dihubungi untuk membayar," ungkap Tresia.
Meski demikian, nilai bunga yang dikenakan kredit paylater jauh lebih tinggi daripada kartu kredit. Yakni, besaran bunga mencapai 0,3 persen per hari. Sementara itu, bunga pinjaman kartu kredit sebesar 1,75 persen per bulan.
"Jadi, kalau fintech bunganya sekarang 0,3 persen per hari. Itu kalau di kali per bulan 30, kalau dikali per tahun ada 365 hari. Sementara bunga kartu kredit 1,75 persen per bulan," urai Tresia.
Oleh karena itu, Tresia meminta generasi muda agar lebih bijak dalam mengakses pinjaman Paylater yang tengah menjadi tren. Tujuannya, pinjaman yang diperoleh tidak menjadi beban finansial di masa depan.
"Tetap ya dalam mengakses pinjaman apapun kita harus bijak dalam penggunaannya," pungkas Tresia.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap salah satu bahaya generasi muda yang terlilit utang paylater adalah kesulitan dalam mengakses Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Mengingat, nama pengguna Paylater akan masuk ke daftar Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK) sebagai salah satu acuan kepatuhan kredit.
Merdeka.com
Nilai bunga Paylater mencapai 0,3 persen per hari. Sementara itu, bunga pinjaman kartu kredit sebesar 1,75 persen per bulan.
Baca SelengkapnyaMengingat, nama pengguna Paylater akan masuk ke daftar SLIK OJK sebagai salah satu acuan kepatuhan kredit.
Baca SelengkapnyaKartu kredit kerap menjadi momok bagi masyarakat tradisional dan konservatif terhadap pengelolaan keuangan.
Baca SelengkapnyaBI Checking menjadi salah satu faktor yang membuat seseorang bisa mendapatkan persetujuan kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Baca SelengkapnyaBanyak yang percaya uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tapi tidak dengan milenial dan Gen Z.
Baca SelengkapnyaSYL memerintahkan bawahannya untuk melakukan penarikan.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan, Kartu Kredit ini memiliki berbagai manfaat untuk memberikan kemudahan bagi nasabah.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya