Harga sayuran di Bengkulu anjlok, Petani mengeluh
Merdeka.com - Petani sayuran di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, mengeluhkan penurunan harga jual aneka sayuran di daerah itu. Sejak seminggu terakhir, harga sayuran turun.
"Harga sayuran saat ini turun drastis. Malah untuk harga tomat di tingkatan petani, harganya cuma Rp 400 sampai Rp 500 per kilogram," ujar Kasman (48), warga Desa Karang Jaya, Kecamatan Selupu Rejang, Kamis (10/4).
Menurut Kasman, harga sawi Rp 700 per kilogram, kol bulat harganya kurang dari Rp 1.000 per kilogram. Penurunan harga ini sangat memberatkan petani, karena untuk jenis barang lainnya malah mengalami kenaikan harga.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kapan harga cabai mengalami penurunan? 'Memang kita Desember harga cabai melejit, itu musiman. Musim hujan, panen gagal. Saya tadi pagi ke pasar sudah turun,' kata Mendag dalam konferensi pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/1/).
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa harga kedelai makin mahal? Hendro, salah seorang perajin tahu di Dusun Kanoman, mengatakan bahwa makin ke sini harga kedelai lokal semakin mahal. Oleh karena itu, mereka terpaksa mengandalkan kedelai impor untuk membuat tahu. Tapi harga kedelai impor saat ini cenderung tinggi.
Rendahnya harga jual sayuran di daerah itu, lanjut Kasman, membuat sebagian petani setempat tidak memanen hasil kebun mereka dan membiarkannya membusuk. Mereka lakukan ini karena hasil yang akan didapat tidak sebanding dan hanya cukup untuk upah panen serta ongkos angkut barang saja.
Sementara itu, menurut Cay (34), seorang petani cabai merah di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang, mengaku selain harga sayuran yang mengalami penurunan, harga jual cabai merah keriting juga ikut anjlok di pasaran yakni sekitar Rp 5.000 per kilogram. Padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 15.000 per kilogram.
"Untuk cabai merah saat ini harganya di petani hanya berkisar Rp5.000 per kg, sebaliknya untuk harga cabai rawit malah mengalami kenaikan dari Rp 25.000 menjadi Rp35.000 per kg," kata dia.
Sebelumnya tokoh masyarakat Kecamatan Selupu Rejang, Edi Podomoro (55) menyebutkan produksi sayuran di daerah itu saat ini kalah bersaing dengan produk serupa yang dihasilkan dari daerah lainnya. Sehingga saat musim panen sayuran, harganya selalu anjlok dan tidak laku di pasaran.
"Sayuran kita kalah dengan yang dihasilkan Kerinci, Jambi, Padang, Medan, Palembang dan Lampung serta sayuran dari pulau Jawa. Padahal selama ini Rejanglebong dikenal menjadi pemasok kebutuhan sayuran terbesar di Sumatera," ujarnya.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga cabai di tingkat petani sudah terjadi sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaIndeks harga yang diterima petani turun 0,16 persen lebih dalam dibandingkan dengan penurunan indeks harga yang dibayar petani.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca Selengkapnya