Impor Bawang Merah Tak Mampu Turunkan Harga yang Meroket
Merdeka.com - Harga bawang merah di berbagai daerah terus meroket sejak beberapa hari sebelum Lebaran 2020. Nilai jualnya di pasaran nasional melonjak hingga kisaran Rp70.000 per Kg. Harga ini beda jauh dari harga acuan yang dipatok pemerintah yang sebesar Rp32.000 per kg.
Ketua Perkumpulan Pengusaha Bawang Nusantara (PPBN), Mulyadi mengatakan, suplai bawang merah saat ini bergantung pada stok di dalam negeri. Hal itu sejalan dengan langkah pemerintah yang memastikan tidak akan melakukan impor untuk komoditas tersebut.
Namun melihat kenaikan harga bawang merah ini, Mulyadi mengatakan ada wacana untuk menjalankan kebijakan impor bawang merah pada bulan ini. Namun, dia menilai, kualitas produk impor tersebut masih lebih rendah dibanding produk dalam negeri.
-
Bagaimana upaya Kementan untuk memenuhi produksi bawang merah? Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa upaya kementan dalam memenuhi produksi bawang merah terus dilakukan melalui penyediaan benih unggul, alsintan hingga akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian.
-
Kenapa petani bawang merah Brebes rugi? Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Dimana bawang merah bisa dipanen? Biasanya, bawang merah dapat dipanen sekitar 4-6 bulan setelah penanaman biji.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
Apa masalah yang dihadapi petani bawang merah Brebes? Petani bawang merah mengaku mengalami kerugian ketika ditemui di ladangnya di Brebes, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). Kerugian tersebut terjadi pada musim panen di awal tahun ini akibat cuaca yang tidak menentu sehingga menyebabkan kualitas bawang merah menurun.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
"Iya benar, karena kebutuhan bawang merah disuplai dari dalam negeri. Namun bulan ini sudah ada impor bawang merah. Cuma kualitas lebih baik dalam negeri," ujar Mulyadi kepada Liputan6.com, Minggu (24/5).
Mulyadi mengutarakan, kenaikan harga juga terjadi karena dipengaruhi cuaca musim penghujan yang kurang mendukung produksi petani.
Selain itu, fenomena kenaikan harga juga masih dianggap normal terjadi setiap Lebaran untuk komoditas bahan pangan dasar utama seperti bawang merah.
"Stok tidak ada karena hasil panen lagi tidak bagus. Kedua, faktor psikologis pedagang menjelang lebaran," jelas Mulyadi.
Permintaan Melonjak
Sebelumnya, menjelang lebaran permintaan masyarakat Ibu Kota akan bawang merah kian meningkat. Imbasnya di sejumlah pasar DKI Jakarta harga bumbu dapur favorit ini melonjak hingga Rp70 ribu per kilogram (Kg)
"Memang permintaan bawang merah lagi tinggi. Di pasar DKI sekarang bahkan di jual Rp70 ribu per kilogram," kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri, saat dihubungi Merdeka.com, pada Sabtu 25 Mei 2020.
Menurutnya lonjakan harga jual bawang di pasar tradisional ibu kota diakibatkan oleh tingginya permintaan masyarakat untuk konsumsi saat lebaran. Alhasil salah satu bumbu dapur favorit tersebut mengalami kelangkaan stok sehingga membuat harganya menjadi mahal.
Selain itu, Mansuri berujar bahwa lonjakan harga disebabkan oleh koordinasi yang lemah antar lembaga kementerian terkait. Sebab, kenaikan harga bawang seharusnya dapat diantisipasi mengingat sejumlah sentra wilayah penghasil bawang mengalami penurunan produksi.
"Kan harusnya sudah diprediksi saat lebaran pasti permintaan bawang merah meningkat. Kalau sudah koordinasi pasti tak terjadi (kenaikan harga)," tandasnya.
Reporter: Maulandy Bayu
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag menyebut, hasil monitoring bawang putih menunjukkan masih terdapat perusahaan yang realisasi impornya rendah.
Baca SelengkapnyaSudah Kantongi Izin, Mendag Minta Pengusaha Segera Impor Bawang Putih
Baca SelengkapnyaPusbarindo menilai kenaikan harga yang cukup signifikan itu disebabkan oleh masalah pasokan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dalam negeri tanpa harus impor.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga bawang putih meningkat tajam menjadi Rp40.000 per kg.
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaLima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengutus ID Food untuk mengimpor 200.000 ton bawang putih dari China.
Baca SelengkapnyaPenetapan harga acuan ini dapat menjadi tolok ukur untuk menentukan perkembangan harga bawang putih di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca Selengkapnya