Inflasi Januari 0,39 Persen Dipicu Banjir Awal Tahun
Merdeka.com - Bank Indonesia mencatat inflasi Januari 2020 sebesar 0,39 persen secara month to month atau 2,68 persen year on year. Kondisi ini dipengaruhi inflasi inti yang terkendali dan kelompok administered prices yang mencatat deflasi.
"Sedangkan inflasi volatile food sedikit meningkat," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).
Inflasi inti yang terkendali tidak terlepas dari konsistensi Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi. Termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Siapa yang dapat mengendalikan inflasi? Saat inflasi tinggi, bank sentral sering kali menaikkan suku bunga untuk memperlambat pengeluaran dan investasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi.
-
Siapa yang memimpin pengendalian inflasi? 'Volatile food ini diperangi melalui TPIP. Nah, kebetulan tim pengendali inflasinya itu ketuanya Menko ekonomi. Wakilnya Gubernur BI.
-
Bagaimana Banyuwangi menjaga inflasi? Salah satu programnya adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
Kelompok administered prices mencatat deflasi didorong kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Khusus (BBK) dan normalisasi tarif berbagai angkutan pascalibur akhir tahun. Sementara itu, inflasi volatile food meningkat, antara lain disebabkan gangguan produksi dan distribusi beberapa komoditas volatile food dipicu dampak banjir di sebagian daerah.
Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan stabil dalam kisaran sasaran 3 persen plus minus satu persen pada 2020 dan 2021.
Likuiditas Perbankan Aman
Perry juga melaporkan likuiditas di pasar uang dan perbankan memadai. Tercermin pada rata-rata harian volume PUAB Januari 2020 tetap tinggi sebesar Rp15,12 triliun. Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tetap besar yakni 20,86 persen pada Desember 2019.
"Transmisi suku bunga ke pasar uang berjalan cukup baik," kata Perry.
Tercermin pada penurunan suku bunga PUAB O/N sebesar 103 bps menjadi 4,81 persen dan suku bunga JIBOR tenor 1 minggu sebesar 119 bps menjadi 5,05 persen sejak akhir Juni 2019, sebelum penurunan BI7DRR pada Juli 2019. Selain itu, transmisi ke penurunan suku bunga perbankan juga berlanjut.
Rata-rata tertimbang suku bunga deposito pada Januari 2020 tercatat 6,22 persen, turun 61 bps sejak akhir Juni 2019. Sementara suku bunga kredit modal kerja turun 29 bps menjadi 10,13 persen.
Pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2019 bergerak sejalan dengan pola pertumbuhan ekonomi. masing-masing 7,43 persen (yoy) dan 6,54 persen (yoy).
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan kecukupan likuiditas dan meningkatkan efisiensi di pasar uang, serta memperkuat transmisi bauran kebijakan yang akomodatif," kata Perry.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaInflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi hingga bulan Juli, sudah turun hingga angka 3,08 persen.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPutusan mempertahankan suku bunga acuan ini dibuat untuk menjaga tingkat inflasi nasional agar terkendali, seiring pergolakan ekonomi di tingkat global.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca Selengkapnya