Ini Dia Sosok Pendiri Sepatu Bata, Kini Tutup Pabrik Berusia 30 Tahun di Purwakarta
Perusahaan Sepatu Bata didirikan oleh Tomas, Anna dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko.
PT Sepatu Bata Tbk merupakan produsen sepatu legendaris dan bernama BATA.
Ini Dia Sosok Pendiri Sepatu Bata, Kini Tutup Pabrik Berusia 30 Tahun di Purwakarta
Ini Dia Sosok Pendiri Sepatu Bata, Kini Tutup Pabrik Berusia 30 Tahun di Purwakarta
PT Sepatu Bata Tbk secara resmi menutup pabriknya yang telah beroperasi sejak 1994 di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah ini dinilai kurang tepat di tengah tumbuhnya industri sepatu dalam negeri.
Hal ini diungkap Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan saat melakukan pertemuan dengan Direksi Bata di Jakarta, Rabu (8/5).
Salah satu faktor yang menyebabkan PT Sepatu Bata Tbk menutup pabriknya di Purwakarta yakni inefisiensi produksi, serta produk yang tidak memenuhi selera konsumen, sehingga perusahaan itu memilih untuk lebih fokus pada lini bisnis ritel.
PT Sepatu Bata Tbk merupakan produsen sepatu legendaris dan bernama BATA. Perusahaan ini didirikan oleh Tomas, Anna dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko.
Mengutip situs resmi perusahaan, tiga bersaudara ini merupakan generasi kedelapan dari keluarga Bata yang memiliki bisnis sepatu. Sebelumnya keluarga ini hanya memiliki bisnis berbentuk bengkel tradisional yang dijalankan oleh satu orang saja.
Selanjutnya tiga bersaudara itu menggantikan bisnis tradisionalnya dan memulai perusahaannya dengan mempekerjakan 10 orang. Pada 1897, perusahaannya mulai memakai mesin yang modern.
Mesin tersebut dijalankan oleh uap dan menjadi perusahaan sepatu massal pertama di benua Eropa. Dua tahun kemudian toko Bata pertama dibuka di Zlin, Republik Ceko dan enam tahun kemudian produksinya meningkat hingga mencapai 2.200 pasang sepatu setiap harinya.
Bata kemudian ekspansi ke berbagai negara usai menjadi produsen alas kaki terbesar di Eropa pada masa itu. Perseroan ekspansi ke megara Eropa, Asia, hingga Amerika sekitar 1930-an. Perusahaan memakai nama perusahaan yang berbeda-beda di negara tersebut.
Contohnya di Prancis memakai Bataville, Batawa di Kanada, Batanagar di India, dan Cali-Bata di Jawa saat itu masih Hindia-Belanda.
Bata sudah memiliki perusahaan di lebih dari 30 negara dan memiliki 5.300 toko di seluruh dunia delapan tahun kemudian.
Adapun Guinness World Records mengakui perusahaan Bata sebagai produsen dan pengecer sepatu terbesar di dunia pada 2024.
Bata telah mengoperasikan 27 fasilitas produksi di 20 negara, lebih dari 5.000 toko ritel di lebih dari 90 negara, mempekerjakan lebih dari 40.000 orang.