Intip, Hasil Kecanggihan Teknologi Terbaru dalam Uang Baru 2022
Merdeka.com - 7 Uang baru emisi 2022 resmi diluncurkan. Uang Rupiah emisi 2022 terdiri dari pecahan uang kertas Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000, dan Rp100.000.
Pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah emisi 2022 merupakan salah satu pelaksanaan amanat UU Mata Uang. Di mana sebagai bagian dari perencanaan pemenuhan kebutuhan uang masyarakat tahun 2022 dan dengan tetap menerapkan tata kelola yang baik sesuai Undang-Undang.
"Resmi meluncurkan 7 pecahan uang rupiah kertas tahun emisi tahun 2022 sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah NKRI," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam peluncuran uang Rupiah kertas tahun emisi 2022.
-
Kapan uang kertas TE 2022 dirilis? Setiap pecahan rupiah memiliki cerita, potret, dan penghormatan kepada para pahlawan nasional yang telah berkontribusi besar dalam perjuangan dan kemerdekaan Indonesia.
-
Apa makna uang kertas TE 2022? Uang kertas TE 2022 ini bukan sekadar alat pembayaran, tapi juga simbol penghormatan kepada pahlawan nasional.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Bagaimana uang kertas TE 2022 dihargai? Di balik keberhasilan Indonesia meraih Currency Award ke-17 di Meksiko, terdapat nilai-nilai luhur yang terkandung dalam rupiah itu sendiri.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Siapa yang menerbitkan Rupiah Digital? Rupiah Digital hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia.
Uang Rupiah emisi 2022 tetap mempertahankan gambar utama pahlawan nasional pada bagian depan, serta tema kebudayaan Indonesia (gambar tarian, pemandangan alam, dan flora) pada bagian belakang sebagaimana Uang TE 2016.
Dalam uang baru 2022 ini disematkan sejumlah hasil teknologi yang diklaim anti pemalsuan. Berikut sejumlah hasil teknologi tersebut yang dirangkum merdeka.com.
1. Benang Pengaman Khusus
Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengatakan, uang kertas baru 2022 ini memiliki miliki teknologi benang pengaman yang bernama microlenses. Benang pengaman tersebut diklaim sebagai teknologi paling tinggi dan terbaik yang pernah digunakan pada uang kertas pecahan Rp 75.000.
"Karena benang pengaman kita sebelumnya sudah 20 tahun," kata Marlison.
Menurutnya, dengan diluncurkan uang kertas tahun emisi 2022 ini merupakan momen yang tepat untuk menerapkan teknologi microlenses. "Karena microlenses bisa bisa berubah-ubah dan bergerak itulah yang kita tonjolkan," ujarnya.
2. Pengamanan Ultra Violet
Teknologi selanjutnya, ada peningkatan pengamanan ultra violet. Kini pengamanan ultra violet ditambah di sejumlah sisi, misalnya pada pecahan uang kertas Rp 50.000 apabila dilihat dengan lampu ultra violet bisa terlihat unsur batik dan bunga yang ada di balik uang tersebut.
Sama halnya dengan uang Rp 100.000, gambar seluruh kepulauan Indonesia akan menyala karena pahlawan di uang pecahan tersebut adalah Soekarno dan Mohammad Hatta.
"Pecahan berikutnya kalau kita nyalakan ultra (violetnya) yang akan keluar warnanya asal dari daerah pahlawan tersebut. Misalnya Djuanda pada mata yang Rp 50.000 ia berasal dari Jawa Barat maka pada saat dikenakan lampu ultraviolet maka pulau Jawa lebih terang dibandingkan yang lainnya. Seterusnya begitu juga," jelas Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim.
3. Teknologi Optically Variable Magnetic
Terakhir, teknologi Optically Variable Magnetic (OVMI), yaitu teknologi cetak warna yang bisa bergerak-gerak pada sejumlah gambar dalam uang rupiah kertas 2022.
"Ini juga salah satu unsur pengaman yang paling mudah dikenal masyarakat. Yaitu dengan kita menempatkan gambar bunga di sisi paling kiri, teknik cetaknya OVMI, yaitu perubahan warna dengan dinamis bergerak yang kalau melihat bergerak dan berubah warna ini teknologi terkini," ujar Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim.
Sederhananya, kata Marlison, masyarakat bisa melihat keaslian dari uang kertas 2022 cukup melihat gambar bunga pada sisi depan kiri. Misalnya, pada logo BI yang ada di atas gambar bunga.
"Teknologi itu juga menggunakan Color Shifting Ink. Jika masyarakat ingin melihat keaslian cukup melihat ini saja. Kalau dia tidak bergerak, berarti dia bukan asli ini adalah teknologi tertinggi yang ada di mata uang dunia yang kita gunakan yang sudah kita gunakan UPK 75," pungkasnya.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuh pecahan Rupiah dinobatkan oleh International Association of Currency Affairs (IACA) sebagai Best New Banknote Series pada Currency Award ke-17 tahun 2023
Baca SelengkapnyaMengutip dari akun TikTok @chilkidtiktok mengatakan Bank Indonesia (BI) tidak lagi mencetak uang Rp75.000 tersebut.
Baca SelengkapnyaBagi Anda yang ingin menukar uang, tetapi menggunakan uang logam, pihak BI akan tetap melayani penukaran uang tersebut.
Baca SelengkapnyaPerkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaUang kertas bersambung atau Uncut Banknotes tersebut memang benar dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaArtinya, uang lama akan digantikan sepenuhnya oleh uang Rupiah Tahun Emisi 2022.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga aspek utama untuk mencegah pemalsuan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) kembali menyelenggarakan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI) pada 18-20 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaUang kartal yang beredar di masyarakat pada Oktober 2024 sebesar Rp970,1 triliun, atau tumbuh 12,4 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPeredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUang kertas TE 2022 tak hanya cantik, tapi penuh makna. Kenali para pahlawan nasional yang wajahnya menghiasi rupiah, dari pecahan Rp 1.000 hingga Rp 100.000!
Baca SelengkapnyaJumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.
Baca Selengkapnya