Jadi Penghasil Sampah Makanan Terbesar Dunia, Indonesia Rugi Rp551 T per Tahun
Merdeka.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyatakan, penanganan sampah makanan bisa mengatasi masalah ekonomi masyarakat. Berdasarkan data The Economist Intelligence, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar di dunia selain Arab Saudi dan Amerika Serikat.
"Kalau dilihat sangat ironis ya harga cabai mahal, bahan makanan mahal, tapi kita buang-buang di sini. Oleh karena itu harus ada perubahan perilaku," katanya seperti dikutip dari Antara saat menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Food Waste Pada Industri Pariwisata di The Patra Bali Resort & Villas, Bali, Jumat (8/7).
Catatan tersebut didukung hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan sejumlah lembaga mengenai hasil studi komprehensif terkait Food Loss and Waste (FLW) di Indonesia pada 2021. Menurut kajian Bappenas, sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun atau setara 115-184 kilogram per kapita per tahun.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Apa itu food waste? Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), food waste merujuk pada penurunan kualitas atau kuantitas makanan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Mikroplastik apa yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia? Secara keseluruhan, studi ini menemukan bahwa orang Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, lebih banyak daripada negara lain, dengan mayoritas partikel plastik berasal dari makanan laut.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Mengapa food waste berbahaya untuk lingkungan? Fenomena food waste dan food loss tidak hanya menjadi masalah global, tetapi juga menimbulkan dampak serius terhadap lingkungan dan ekosistem.
"Besarnya intensitas makanan yang terbuang menjadi sampah tentu berdampak terhadap beberapa sektor seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Akibat sampah makanan ini, negara setidaknya mengalami kerugian ekonomi yang mencapai Rp213 triliun - Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5 persen Produk Domestik Bruto Indonesia," ungkap Menparekraf Sandiaga.
Cari Solusi Bersama
Melalui FGD tersebut, diharapkan menciptakan solusi dan langkah menangani sampah makanan (food loss and waste) di industri pariwisata dalam upaya mewujudkan pariwisata berkelanjutan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif disebut berkomitmen turut aktif dalam mengatasi isu perubahan iklim, salah satunya dengan menyelenggarakan FGD Pengelolaan Food Waste di industri pariwisata berlandaskan arahan Presiden Joko Widodo di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Roma, Italia.
Melalui G20, Indonesia berniat menjadi contoh dalam mengatasi perubahan iklim dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata. "Hari ini kita memulai suatu langkah baru secara betul-betul all out, kita totalitas untuk menangani pariwisata yang berkelanjutan," ucap Menteri Sandiaga.
Dia juga mengharapkan seluruh pemangku kepentingan di industri pariwisata yang terdiri dari pelaku usaha pariwisata hotel, restoran, dan kafe, lalu pemerintah, akademisi, media, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk berperan menangani sampah makanan di Indonesia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaFood waste merujuk pada penurunan kualitas atau kuantitas makanan pada tingkat ritel, jasa penyedia makanan, dan konsumen.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut efek dari mengonsumsi plastik yang tidak disadari banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaVolume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaAktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Jadi Negara Pemakan Mikroplastik Terbanyak Di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Baca SelengkapnyaUni Eropa telah memulai dialog dengan Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi perdagangan limbah ilegal.
Baca Selengkapnya