Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri: Saat ini bukan era militerisme tetapi peperangan ekonomi

Kapolri: Saat ini bukan era militerisme tetapi peperangan ekonomi Kapolri Jendral Tito Karnavian. ©2016 Merdeka.com/Adriana Megawati

Merdeka.com - Kapolri, Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan saat ini bukan lagi era kekuatan militerisme yang dipegang di dunia. Namun, katanya, peperangan saat ini lebih kepada peningkatan ekonomi negara masing-masing.

Menurut Tito, era militerisme terjadi saat zaman kerajaan romawi. Saat ini, peradaban sudah mengarah konstruktivisme atau zaman pembangunan.

"Ini pertarungannya adalah ekonomi. siapa yang ekonominya kuat, dia akan menjadi dominan. Nah dalam pertarungan ekonomi ini, Indonesia memiliki potensi menjadi negara dominan," ujar Tito di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/11).

Tito menegaskan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang mendominasi perekonomian dunia. Menurut Tito, ada tiga alasan Indonesia bisa menguasai ekonomi dunia.

Alasan pertama, Indonesia memiliki populasi besar yang dapat menjadi sumber potensial angkatan kerja. Kedua, sumber daya alam melimpah dan terakhir, luas wilayah dan tiga zona waktu. "Nah ini menjadi modal penting bagi kita untuk menjadi negara ekonomi yang dominan," jelasnya.

Dalam survei lembaga keuangan dunia, Indonesia bisa menjadi empat besar negara dengan ekonomi tertinggi di dunia. Saat ini, Indonesia masih masuk ke negara G20 dan menduduki peringkat 16 besar ekonomi tertinggi dunia.

"Nah persoalannya kita, ada dua yang harus kita jaga. yaitu stabilitas politik harus dijaga, stabilitas keamanan harus dijaga. jangan kita ribut cakar-cakaran di dalam. Negara yang paling solid di dalam dia bisa memenangkan pertarungan," Tegas Tito.

"Jadi kita harus berpikir jangan in work looking melihat ke dalam, ribut kembali ke masalah suku, agama, ras, yang sumpah pemuda sudah selesai harusnya 1928. kita harus out work looking, kita melihat kompetitor negara lain, itulah saingan kita. Jadi bukan bangsa sendiri kita bersaing. Dinamika politik boleh, tapi jangan mengorbankan perpecahan, suku agama ras," lanjutnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hadapi Disrupsi Teknologi, Jokowi Minta Akmil Kuasai Sains hingga Engineering
Hadapi Disrupsi Teknologi, Jokowi Minta Akmil Kuasai Sains hingga Engineering

Jokowi mengingatkan, disrupsi teknologi sudah melanda semua negara.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI: Jangan Terus Tuduh TNI Produk Orde Baru
Panglima TNI: Jangan Terus Tuduh TNI Produk Orde Baru

Jangan selalu menyematkan produk orde baru ke TNI. Karena TNI terbuka, dan tak menutupi segala kasus yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama
Tujuan Orde Baru, Latar Belakang, Kelebihan, dan Perbedaannya dengan Orde Lama

Orde Baru dapat didefinisikan sebagai suatu penataan kembali kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia berlandaskan dasar negara indonesia.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam Klaim Dwi Fungsi TNI Tidak Seperti Zaman Orba: Bukan untuk Kepentingan Politik Praktis
Menko Polhukam Klaim Dwi Fungsi TNI Tidak Seperti Zaman Orba: Bukan untuk Kepentingan Politik Praktis

Menko Polhukam memastikan dwi fungsi TNI yang ada di dalam RUU TNI tidak akan membawa TNI ke masa orde baru.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Bisa Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan
Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Bisa Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan

Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Kuasai Teknologi: Perang Siber Robohkan Fungsi Keamanan Pertahanan

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tak Setuju TNI Boleh Berbisnis: Lah Nanti Gimana Urusan Kerjaannya?
Moeldoko Tak Setuju TNI Boleh Berbisnis: Lah Nanti Gimana Urusan Kerjaannya?

Moeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.

Baca Selengkapnya