Kembangkan produk lokal, Kemenperin targetkan Indonesia punya 1.000 startup digital
Merdeka.com - Kementerian Perindustrian menargetkan bahwa Indonesia bisa menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020, dengan memiliki 1.000 startup berbasis digital.
Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih mengatakan, valuasi bisnis 1.000 startup digital itu diperkirakan mencapai US$100 miliar atau setara Rp1.376 triliun.
Kemudian total nilai e-commerce sebesar USD130 miliar atau setara Rp1.789 triliun. "Saat ini, baru tercatat sekitar 2 persen pelaku startup lokal dari total keseluruhan populasi masyarakat Indonesia," ujar Gati, kemarin, Rabu 11 April 2018.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Siapa yang Menko Airlangga ajak diskusi tentang startup? Menko Airlangga juga berkesempatan mendengarkan dan berdiskusi dengan para pendiri start-up yang dimoderatori oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
Guna mewujudkan sasaran 1.000 startup digital tersebut, Kemenperin turut serta dalam ajang Maker Fest 2018. Hal itu merupakan gerakan empowering movement bagi kreator atau produsen lokal yang digagas oleh Tokopedia.
Menurut Gati, Maker Fest 2018 ini bertujuan untuk menumbuhkan lebih banyak pelaku industri kreatif di dalam negeri terutama generasi muda yang mampu mengembangkan produk dan merek nasional di kancah global.
Dengan target 1.000 startupini, diharapkan produk-produk lokal Indonesia bisa dijual secara digital di marketplace. Seperti yang sudah ada sekarang adalah Tokopedia.com dan Bukalapak.com.
Maker Fest tahap I dilaksanakan di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara pada 7-8 April 2018 lalu. Selanjutnya, Maker Fest rencananya diselenggarakan di delapan kota lainnya di seluruh Indonesia.
"Tujuannya untuk mendorong para wirausaha untuk mengkreasikan produk-produknya. Nantinya, akan ada kegiatan puncak untuk memilih tiga kreator dengan produk terbaik," ujar dia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menambahkan, Indonesia merupakan negara yang potensial untuk tumbuh dan berkembangnya perdagangan elektronik (e-commerce) karena menjadi pasar terbesar di ASEAN.
"Potensi ini didukung dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa, di mana penetrasi internet telah menjangkau sebanyak 90,5 juta jiwa dan di antara mereka sekitar 26,3 juta jiwa telah berbelanja secara online," kata Airlangga.
Saat ini, di ASEAN ada sekitar tujuh unicorn atau perusahaan startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar atau setara Rp13,7 triliun. Empat di antaranya dari Indonesia, yakni Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, dan Gojek.
"Dalam pelaksanaan program e-Smart IKM, Kemenperin telah bekerja sama dengan beberapa marketplace dalam negeri," ujarnya. (mdk/esy)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku wirausaha di Indonesia sudah harus matang dengan perencanaan bisnis yang akan dikembangkan.
Baca SelengkapnyaPemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengajak perusahan startup dan IKM berkolaborasi dalam menjemput transformasi teknologi.
Baca SelengkapnyaGerakan ini diharapkan mendorong terciptanya atau mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaPAN menilai UMKM harus kreatif dan manfaatkan digital
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca Selengkapnya