Kemendag Terkejut Temukan Ribuan Cangkul Impor dari China
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan atau Kemendag telah melakukan penyisiran pada gudang-gudang impor. Ini dilakukan sebagai tindaklanjut sindiran Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia mengimpor cangkul dan pacul.
Hasilnya, Kemendag pun dikejutkan dengan banyak perkakas yang diduga ilegal seperti cangkul dan pacul berasal dari China.
Pihak Kemendag mengaku tidak pernah memberikan izin untuk impor cangkul yang sudah jadi. Impor terkait perkakas yang diizinkan hanya yang setengah jadi sesuai Permendag Nomor 30 tahun 2018 tentang impor perkakas tangan.
-
Mengapa Kemendag memusnahkan barang ilegal? Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menjelaskan, pemusnahan tersebut dilakukan merupakan upaya Kemendag guna melindungi konsumen dalam negeri.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kapan Kemendag memusnahkan barang ilegal? Kementerian Perdagangan (Kemendag) sepanjang tahun 2023 telah memusnahkan ratusan miliar barang impor ilegal.
-
Mengapa bejana gading diimpor? 'Temuan ini memperdalam pemahaman tentang periode Kalkolitik dan hubungan pertukaran budaya di kawasan kita dengan budaya tetangga dan budaya jauh,' kata para peneliti.
-
Kenapa Kemendag gak mau ubah Permendag 8? 'Sampai saat ini, tidak ada rencana untuk melakukan revisi terhadap Permendag 8, tidak ada sama sekali,' kata Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara K. Hasibuan dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (15/7).
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
"Dan kita selama tahun 2019 ini hanya satu kali mengeluarkan impor bahan baku untuk perkakas tangan. Jadi masih bentuk lembaran, belum diruncingkan dan belum ada ujungnya, dan belum dicat, belum diberi merek, masih bentuk lembaran plat baja," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardana di di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/11).
Dia menegaskan, pihaknya tak pernah memberi izin impor untuk cangkul jadi. Apabila ada impor cangkul jadi maka itu adalah bentuk pelanggaran.
Ditemukan Ribuan Cangkul Ilegal
Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggriono Sutiarto mengaku telah melakukan pengamanan cangkul dan sekop ilegal. Ditemukan ribuan perkakas impor ilegal di gudang-gudang wilayah Tangerang dan Surabaya.
Kemendag pun terkejut dengan kehadiran perkakas sebanyak itu, mengingat mereka juga tidak pernah memberikan izin impor perkakas jadi. Kebanyakan cangkul itu berasal dari China.
"Izin impor untuk perkakas tangan itu baru satu kali dikeluarkan. Itu pun bukan dalam bentuk jadi. Nah, yang kami temukan ini sudah bentuk dalam jadi. Itu patut diduga ilegal," ujar Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Veri Anggriono Sutiarto.
Veri berkata masih melakukan invetarisir. Apabila barang-barang itu terbukti ilegal, maka izin-izin usaha pihak pengimpor akan dicabut oleh Kemendag.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas impor ilegal hanya merazia atau melakukan tindakan pengamanan pada gudang-gudang importir.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli menegaskan ungkap kasus dari hasil pengawasan perdagangan ini demi menyelamatkan industri dalam negeri.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif buka suara terkait puluhan ribu kontainer yang tertahan di sejumlah pelabuhan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRibuan kontainer yang masuk ke Indonesia sudah berdasarkan Persetujuan Impor (PI) Kementerian Perdagangan dan Pertimbangan Teknis (Pertek) dari Kemenperin.
Baca SelengkapnyaSeluruh barang ilegal hasil penindakan Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor itu, diperkirakan bernilai Rp46.188.205.400.
Baca SelengkapnyaZulkifli mengatakan karpet hasil impor ilegal tersebut ditemukan sebanyak 2.939 buah, terdiri dari sajadah masjid dan karpet panjang.
Baca SelengkapnyaMendag memimpin ekspose temuan kapal tanker asal impor yang tidak memenuhi ketentuan impor.
Baca SelengkapnyaSatgas impor ilegal bentukan Kementerian Perdagangan akan menyelidiki data impor tekstil dari China.
Baca SelengkapnyaRinciannya, sebanyak 17.304 kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan 9.111 kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak.
Baca SelengkapnyaYLKI pernah menemukan banyak produk impor yang tidak memenuhi standar masuk ke Indonesia pada ritel besar.
Baca SelengkapnyaMendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.
Baca SelengkapnyaLangkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.
Baca Selengkapnya