Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkeu Pantau Kemungkinan AS Gagal Bayar Utang: Semoga Tak Ada Apa-Apa

Kemenkeu Pantau Kemungkinan AS Gagal Bayar Utang: Semoga Tak Ada Apa-Apa Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kembali terancam gagal bayar utang. Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyebut, Negara Paman Sam itu masih berupaya mencari solusi dari krisis yang dialami.

"Kita perhatikan dengan seksama seperti apa perkembangan di AS-nya. Kan kalau baca berita, mereka coba cari solusi," kata Suahasil di Jakarta, Rabu (24/5).

Tak hanya memantau AS, pemerintah akan mewaspadai pergerakan yang terjadi di tingkat global. Sambil terus berharap agar tidak ada dampak yang besar dari kondisi di negara Adidaya tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Pastinya nanti akan kita lihat bagaimana pergerakan di tingkat dunianya. Semoga enggak ada apa-apa," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPR AS, Kevin McCarthy telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Joe Biden terkait cara menaikkan plafon utang pada Senin (22/5) kemarin. Namun, dia mengatakan pertemuan tersebut tidak mencapai kesepakatan.

"Saya pikir suasana malam ini lebih baik daripada malam-malam sebelumnya kami berdiskusi," ujar McCarthy, dikutip dari CNBC, Selasa (23/5).

Dia menjelaskan, pada pertemuan tersebut terdapat dua tim bernegosiasi. Namun hingga pertemuan berakhir tidak juga menghasilkan solusi.

"Presiden dan saya tahu tenggat waktunya, jadi saya pikir kami akan berbicara setiap hari sampai kami menyelesaikan ini," terang dia.

Dia pun tetap optimis pemerintah dan kongres akan sepakat soal plafon utang Amerika Serikat (AS). Dengan kata lain, AS akan keluar dari jebakan kebangkrutan atau default.

"Saya pikir pada akhirnya, kita dapat menemukan titik temu, membuat ekonomi kita lebih kuat, mengurus utang ini, tetapi yang lebih penting, buat pemerintah ini bergerak lagi untuk mengekang inflasi, membuat kita kurang bergantung pada China dan membuat alokasi kita kerja sistem," terang dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi
Gubernur BI: Ekonomi AS Menguat, Ketidakpastian Global Masih Tinggi

Kondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Menko Airlangga: Karena Ekonomi Amerika Membaik

Pelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi

Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya
Bukan Konflik Iran Vs Israel, Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Anjlok
Bukan Konflik Iran Vs Israel, Ternyata Ini Biang Kerok Rupiah Anjlok

Menko Airlangga membeberkan biang kerok Rupiah anjlok beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat

Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026

Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya