Kepala BPH Migas: Pencatatan Produk JBT Solar Ada Peningkatan
Merdeka.com - Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa melakukan kunjungan kerja ke Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Senin (20/12).
Dalam kunjungannya, dirinya membahas terkait pencatatan penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) yaitu produk Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) produk Premium yang terintegrasi dengan digitalisasi (IT Nozzle).
"Untuk pencatatan produk JBT Solar ada peningkatan, namun untuk produk JBKP Premium harus ditingkatkan lagi karena belum setinggi pencatatan JBT," imbuh Ifan.
-
Apa itu konsumsi BBM? Untuk pemilik kendaraan konvensional, menghitung konsumsi bahan bakar adalah hal yang sangat krusial, terutama dengan fluktuasi harga bensin yang terjadi setiap bulan. Agar tidak mengalami pengeluaran berlebih akibat penggunaan BBM yang tidak efisien, banyak pengendara yang mulai mencatat konsumsi bahan bakar setiap kali mereka mengisi bensin.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan penyaluran JBT dan JBKP tepat sasaran? Sesuai Pasal 21 Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, bahwa dalam melakukan pengawasan atas JBT dan JBKP, BPH Migas dapat bekerja sama dengan instansi terkait dan/atau pemerintah daerah.
-
Bagaimana menghitung konsumsi BBM? Untuk menentukan konsumsi bahan bakar menggunakan metode full to full, pertama-tama catat angka odometer pada saat mengisi tangki bensin hingga penuh. Setelah itu, catat angka odometer lagi setelah melakukan pengisian ulang. Hitung selisih antara kedua angka tersebut dan bagi dengan jumlah liter bahan bakar yang diisi ulang.
-
Apa jenis BBM yang disalurkan Pertamina? PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat, sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan Pemerintah.
-
Mengapa Pertamina melakukan digitalisasi dalam penyaluran BBM subsidi? Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya.
-
Bagaimana Pertamina jaga stok BBM? Sepanjang satgas stok selalu dijaga aman, ini dibarengi dengan pemantauan proses distribusi sehingga mengantisipasi stok di SPBU dan Agen tidak sampai kosong.
Dirinya juga berpesan agar Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah dapat berkomitmen untuk menuntaskan progress pelaksanaan IT Nozzle. Meskipun pencapaian Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah nomor 2 tertinggi dengan progres 93% setelah MOR III 95%. Selain itu untuk produk Solar pencatatannya 86%, tertinggi jika dibandingkan rata-rata nasional 70%.
Untuk Premium 33% tertinggi nasional dengan rata-rata nasional 10%. Namun demikian agar terus ditingkatkan, karena sesungguhnya komitmen Pertamina tuntas akhir tahun ini. Juga penting saat ini ketersediaan BBM aman untuk Natal dan Tahun Baru," ujar Ifan.
Ifan juga menyinggung terkait pengembangan Pertashop, untuk dimungkinkan penggunaan dana CSR sebagai bentuk ikhtiar percepatan pembangunan Pertashop.
Hadir pada kesempatan yang sama tim BPH Migas lainnya, yaitu Koordinator Sub Direktorat Pengawasan BBM BPH Migas, Idham Baridwan berpesan agar pelaksanaan Program Langit Biru, di mana produk Pertalite diberlakukan harga khusus seharga Premium di beberapa daerah tidak memepengaruhi ketersediaan stok Premium di masa Naru.
"Selain itu pencatatan administrasinya juga harus baik mengingat perbedaan kategori kedua bahan bakar ini," ujar Idham.
Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, Sylvia Grace Yuvenna menjelaskan Pertamina sudah melakukan antisipasi adanya lonjakan konsumsi BBM dan LPG pada masa Naru dengan membentuk Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Nataru) yang aktif sejak 7 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.
"Seminggu terakhir tercatat adanya peningkatan konsumsi BBM di SPBU tol Trans Jawa hingga 50% dari kondisi normal. Pelaksanaan Satgas ini juga menjadi perhatian Pertamina, yang ditandai dengan kunjungan Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, bapak Jumali yang sudah meninjau langsung pelaksanaan Satgas Nataru pada minggu lalu," ungkap Sylvia.
Dalam rapat tersebut, Sylvia juga menanggapi arahan dari BPH Migas terkait progres pelaksanaan IT Nozzle di tempatnya.
"Saat ini kami terus melakukan komunikasi dan koordinasi terkait pengembangan sistem agar data penyalurannya semakin akurat, mengingat ada beberapa hal yang masih menjadi kendala seperti pencatatan multidispenser, dan lainnya," pungkasnya.
Sementara itu, Region Manager Retail Sales Pertamina Jawa Bagian Tengah, Aji Anom Purwasakti memaparkan prediksi peningkatan konsumsi BBM di masa Satgas Nataru 2020-2021 dibandingkan kondisi normal.
"Secara rata-rata, untuk produk gasoline, diperkirakan terjadi peningkatan 8% dari kondisi normal. Di mana Premium turun 2%, Pertalite dan Pertamax naik 3%, sementara untuk Pertamax Turbo naik 26%. Untuk jenis gasoil diperkirakan turun 10%, yaitu Solar turun 12%, namun Dexlite dan Pertamina Dex naik masing-masing 20% dan 34%. Sementara untuk LPG akan ada peningkatan 10%, dan Avtur 10%," kata Aji.
"Kami juga menyediakan layanan pengisian BBM di rest area tol Trans Jawa yang belum memiliki SPBU regular melalui penyediaan 8 SPBU modular dan Pertashop. Sebagai antisipasi kondisi darurat, kami juga menyediakan layanan motoris dan juga mobil siaga untuk melayani konsumen yang kehabisan BBM di jalan tol, yang menghubungi Pertamina Call Center 135," lanjut Aji. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara umum, finalisasi naskah PKS antara BPH Migas dan Pemprov Kalbar berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaKerja sama BPH Migas dan Pemprov Sulut ini bertujuan untuk mengawasi konsumen yang berhak mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaKerja sama BPH Migas dengan pemerintah daerah diperlukan agar penyaluran BBM bisa dilakukan tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaKunjungan tersebut bertujuan melihat secara langsung kesiapan pasokan BBM di fasilitas yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk.
Baca SelengkapnyaKunjungan kerja ini merupakan salah satu wujud tugas dan fungsi BPH Migas terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian BBM subsidi.
Baca SelengkapnyaProduk baru itu nantinya mulai ada di tiga SPBU Jakarta, pada 17 Agustus, dengan spesifikasi berupa bahan bakar solar 50 part per million (ppm).
Baca SelengkapnyaImplementasi upaya agar subsidi BBM tepat sasaran diserahkan ke kepemimpinan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAudiensi dilakukan untuk memastikan kelancaran penyaluran BBM di Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.
Baca SelengkapnyaKomut dan Dirut Pertamina Sambangi ke TBBM Plumpang: Stok BBM-LPG Sman saat Idul Adha
Baca Selengkapnya