Krisis Yunani berimbas pada alokasi obat-obatan
Merdeka.com - Krisis utang Yunani yang telah berlangsung selama enam tahun telah menyebarkan imbasnya semakin luas. Kali ini alokasi obat-obatanlah yang menjadi korban.
Menurut laporan CNN, ribuan orang sakit di Yunani terancam terbengkalai. Contohnya saja Karadona (45) yang tengah berjuang melawan kanker yang dideritanya selama enam tahun terakhir.
"Saya sudah berjuang melawan kanker selama enam tahun terakhir. Sekarang saya tidak bisa menemukan obat yang saya butuhkan. Memastikan bahwa saya mendapatkan perawatan setiap dua minggu sekali merupakan penentuan hidup dan mati," ujar Karadona seperti yang dikutip CNN, Rabu (13/3).
-
Siapa yang terdampak dari kurangnya dokter? Pandemi Covid-19 telah menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya mempersiapkan perlindungan baik jiwa maupun kesehatan demi menjaga stabilitas keuangan keluarga.
-
Siapa yang seringkali kesulitan minum obat? Menurut Pfizer, hingga 50 persen orang mengalami kesulitan menelan obat. Salah satu penyebab utamanya adalah karena rasa yang tidak enak dari obat itu sendiri.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Di mana akses terhadap layanan kesehatan tidak merata? Namun, sayangnya tidak semua daerah mendapatkan akses yang memadai terhadap layanan tersebut. Masalah infrastruktur dan jangkauan ke fasilitas kesehatan menjadi kendala, sehingga banyak masyarakat yang tidak dapat memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.
-
Siapa yang terdampak krisis air? Menurut perkiraan PBB pada tahun 2023, 2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Jumlah tersebut setara dengan seperempat populasi dunia.
Beberapa perusahaan farmasi internasional diketahui telah membatasi pasokan obat-obatan ke Yunani. Hal ini disebabkan oleh banyak perusahaan farmasi yang cenderung memilih dibayar dengan uang tunai daripada dengan kredit.
Meskipun negara para filsuf tersebut mendapatkan dana talangan dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan IMF, Menteri Kesehatan Yunanni Andreas Lykouretzos mengaku negara tersebut ternyata juga berutang kepada perusahaan obat-obatan sekitar USD 2,6 miliar (Rp 24,2 triliun).
Ketua Asosiasi Perusahaan Farmasi Yunani, Konstantinos Frouzis mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan farmasi di Yunani telah menuju jalan buntu. "Tidak mungkin kami terus berbisnis jika tidak ada uang tunai yang berputar dalam keuangan kami," ujar dia.
Dalam sistem Yunani, pelanggan dapat membeli obat-obatan yang penting dari toko farmasi kemudian diganti oleh negara. Sementara di toko obat dan rumah sakit milik negara, obat-obatan diserahkan secara gratis.
Sebanyak 13 perusahaan sedang diinvestigasi. Delapan di antaranya diketahui telah mengurangi pasokan obat-obatan.
Satu tim yang mewakili kreditur Yunani saat ini tengah mengukur progres dan menyusun rencana mereka ke depan. Seperti diketahui, anggaran untuk obat-obatan telah dipotong sejak tahun lalu. (mdk/rin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaSeorang dokter bernama M Ramadhani Soeroso viral di media sosial usai mengkritik manajemen RSUD Dr. Pirngadi Medan lantaran ketiadaan stok obat di RS itu.
Baca SelengkapnyaSituasi kesehatan di Jalur Gaza sangat buruk, sangat berbahaya.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini dari RS Indonesia di jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaDampak buruk pelemahan rupiah karena tingkat importasi obat-obat-obatan di Indonesia masih relatif tinggi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca SelengkapnyaGhufron Mukti mengaku heran kerap disalahkan karena kekurangan obat dan dokter. Padahal, masalah tersebut bukan tanggung jawabnya.
Baca SelengkapnyaJumlah pasien korban serangan Israel yang ditangani RS Indonesia di Gaza melampaui kapasitas dan terus berdatangan setiap waktu.
Baca SelengkapnyaPermasalahan resistensi mikroba akibat konsumsi antibiotik diperkirakan bisa diatasi dengan pengaturan penjualan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi antibiotik tanpa resep dari dokter bisa berujung bahaya dan bahkan kematian.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca Selengkapnya