Kunjungi Sentra Nelayan Pelabuhan Krui, Kepala BPH Migas Minta Pertamina Bangun SPBN
Merdeka.com - Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa dan Tim didampingi Sales Branch Manager (SBM) IV Lampung-Bengkulu PT Pertamina (Persero) Ferry Fernando melakukan kunjungan lapangan ketersediaan dan pendistribusian BBM di sentra nelayan pelabuhan Krui Kabupaten Pesisir Barat, Lampung (19/09/2020).
Krui yang berada di pesisir Samudera Hindia adalah ibu kota dari Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Sebelumnya, Pesisir Barat ini merupakan bagian dari Kabupaten Lampung Barat. Wilayah Krui terkenal sebagai tempat nelayan mendapatkan ikan Blue Marlin atau yang dikenal dengan ikan Tuhuk oleh masyarakat sekitar mulai bobot 2 kwintal sampai yang terkecil 20 kg per ekor dengan harga di TPI sekitar Rp60 rb/ kg.
Dalam kunjungan Kepala BPH Migas ke sentra nelayan pelabuhan Krui diketahui di wilayah ini belum ada penyalur BBM untuk nelayan (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan/SPBN) untuk memenuhi kebutuhan nelayan pelabuhan Krui. Para nelayan biasa mengambil BBM di kios pengecer sekitar.
-
Di mana BPH Migas melakukan kunjungan lapangan? Demi memastikan keamanan pasokan BBM di Sulawesi Utara dan sekitarnya, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengunjungi Integrated Terminal (IT) di Bitung, Sulawesi Utara, pada Minggu (22/09/09/2024) lalu.
-
Bagaimana BPH Migas memastikan ketersediaan BBM di Sulut? ‘Kami ingin memastikan ketersediaan BBM terutama dalam menghadapi akhir tahun ini, di mana terdapat dua peristiwa penting yaitu Pilkada, serta libur Natal dan Tahun Baru 2025. Mayoritas masyarakat Sulut ini penganut Nasrani yang tentunya mereka akan merayakan Natal dan Tahun Baru, sehingga kita harus pastikan keamanan pasokan BBM, baik BBM subsidi maupun kompensasi,’ ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati disela-sela kunjungan lapangan di IT Bitung.
-
Bagaimana BPH Migas mengawasi penyaluran BBM di daerah? 'Dalam menjalankan tugas, BPH Migas dibantu oleh instansi lain, antara lain dengan Kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Dalam Negeri, juga pemerintah daerah yang selama ini memang sudah banyak membantu tugas kami di daerah.
-
Kenapa BPH Migas pantau pasokan BBM di Papua? BPH Migas melakukan pemantauan di Sorong, Papua Barat Daya, untuk melihat pasokan BBM dan kesiapan Badan Usaha Penugasan dalam program BBM Satu Harga tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan BPH Migas di Bengkulu? Kesempatan ini pun dimanfaatkan Halim untuk memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah agar kendaraan untuk aktivitas pembangunan infrastruktur dan sarana fasilitas yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak menggunakan BBM Subsidi.
-
Apa yang BPH Migas cek di SPBU Batam? Harya menyampaikan bahwa kelengkapan berkas dan identitas pada Surat Rekomendasi yang dimiliki konsumen pengguna sangat penting sebagai dasar kesesuaian data.'Tahapan awal yang wajib dilakukan oleh pihak SPBU sebelum menyalurkan BBM subsidi kepada konsumen pengguna adalah melakukan pemeriksaan dan verifikasi terhadap data-data yang tertulis di Surat Rekomendasi,' ucapnya, Sabtu (6/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut Kepala BPH Migas berdialog dengan para nelayan terkait dengan potensi perikanan di Krui dan kendala yang dihadapi oleh para nelayan. Dijelaskan oleh pembina nelayan, yang juga Ketua Gapensi Kabupaten Pesisir Barat, Supardi Rudianto bahwa nelayan di Pelabuhan Krui ada lebih dari 4000-an, umumnya menggunakan kapal dengan BBM jenis premium, hanya 2 kapal yang menggunakan BBM solar, salah satunya kapal patroli perhubungan yang sudah jarang ke Krui, karena kewenangan sudah beralih ke Provinsi. Kebanyakan nelayan tinggal di pulau Pisang, 40 menit dengan motor nelayan dari Krui. Di sana ada 6 Desa, satu Kecamatan.
Lebih lanjut Supardi Rudianto menjelaskan bahwa kebutuhan BBM untuk nelayan di pelabuhan Krui sekitar 80 ton/hari atau kisaran 20 liter/hari untuk setiap motor nelayan. "Selama ini para nelayan membeli BBM ke pengecer atau koperasi yang diambil dari SPBU terdekat dengan harga jual Rp8.000/liter, padahal harga di SPBU Rp6.450/liter. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap penghasilan nelayan," jelas Supardi Rudianto.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa Kunjungi Sentra Nelayan Pelabuhan Krui ©2020 Merdeka.comMenurutnya usulan pendirian SPBN sudah beberapa kali disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat atau Kementerian Kelautan dan Perikanan tapi belum ada respon yg kongkrit baik dari Pemerintah daerah maupun Pertamina.
Menanggapi hal tersebut Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menyatakan bahwa kehadirannya ke Krui ingin memastikan segera dibangun SPBN di Krui. "Saya ingin, lewat koperasi dan rekomendasi dari KKP untuk segera dibangun SPBN di sini, paling tidak tahun depan harus sudah beroperasi. BPH Migas segera akan membuat surat ke Pertamina, ke KKP, juga Komisi VII DPR RI berupa rekomendasi untuk segera dibangun SPBN di sini," ujar Ifan .
Menurut Ifan, Krui sangat potensial, jumlah nelayan banyak, apalagi di sini ada ikan blue marlin yang unik dan enak, yang besarnya bisa mencapai 200 kg, selain wisata kuliner pantainya juga bagus sebagai tempat surfing bagi turis mancanegara.
Terkait dorongan BPH Migas agar segera dibangun SPBN di Krui, Sales Branch Manager (SBM) IV Lampung-Bengkulu PT. Pertamina (Persero) Ferry Fernando menyatakan memberikan respon positif terhadap dorongan BPH Migas dan akan terus mengawal usulan pendirian SPBN tersebut karena memang lembaga penyalur Pertamina berupa SPBN di Pelabuhan Krui belum ada , yang mana pelabuhan ini dikenal secara nasional bahkan internasional, bukan hanya untuk pendaratan nelayan menangkap ikan blue marlin tetapi juga untuk surfing dan yang lainnya.
"Kami akan segera menindaklanjuti usulan pembuatan SPBN dan akan koordinasi dengan Koperasi setempat, Pemkab juga ke PT. Pertamina MOR 2 dan Pusat Pusat, serta akan melaporkan progresnya ke BPH Migas," ungkap Ferry Fernando.
Selain terkenal dengan hasil tangkapan nelayan ikan Blue Marlin, Kawasan Krui juga mempunyai segudang potensi, khususnya wisata bahari. Salah satunya adalah potensi pantai dan ombak yang terbaik di dunia. Krui banyak dikunjungi wisatawan mancanegara, terkenal sebagai tempat surfing yang bagus bagi para turis karena ombak pantai yang tinggi dan panjang. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaSolusi Nelayan juga sudah diintegrasikan dengan Program Subsidi Tepat, lebih dari seribu transaksi di SPBUN program Solusi Nelayan sudah tercatat.
Baca SelengkapnyaKunjungan tersebut bertujuan melihat secara langsung kesiapan pasokan BBM di fasilitas yang dikelola PT AKR Corporindo Tbk.
Baca SelengkapnyaIni tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaGanjar juga akan memperbaiki data melalui penyatuan informasi rakyat yang nantinya bisa dipakai sebagai data bagi para nelayan mengakses BBM.
Baca SelengkapnyaAntrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaNilai tukar nelayan belum mencapai angka yang signifikan sehingga mereka masih belum sejahtera.
Baca SelengkapnyaKepada Pramono, warga Pulau Lancang yang kebanyakan nelayan, mengeluhkan persoalan terkait bahan bakar dan tambak.
Baca SelengkapnyaAudiensi dilakukan untuk memastikan kelancaran penyaluran BBM di Bengkulu.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga melakukan penandatanganan kerjasama pemenuhan kebutuhan bahan bakar dengan Kementerian PUPR.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut bagian dari dukungan untuk program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Baca SelengkapnyaSecara umum, finalisasi naskah PKS antara BPH Migas dan Pemprov Kalbar berjalan lancar.
Baca Selengkapnya