LIPI: Ekspor Indonesia Alami Gangguan Setelah Krisis 1998
Merdeka.com - Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (P2E-LIPI), Maxensius Tri Sambodo, menilai bahwa pemerintah Indonesia kesulitan meningkatkan ekspor sejak terjadinya krisis ekonomi pada 1998. Oleh karena itu, ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mendongkrak kembali nilai ekspor.
"Ruang ekspor agak sulit karena ekspor banyak mengalami gangguan setelah krisis 1997-1998. Kita agak tertatih-tatih jalannya sehingga agak sulit untuk mengekspor," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/12).
Maxensius mengatakan, selama ini ekspor yang dilakukan oleh pemerintah pun kebanyakan basisnya dari Penanaman Modal Asing (PMA), bukan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) secara langsung.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana BRI mendukung UMKM 'go ekspor'? BRI sebagai salah satu bank terbesar dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia terus memberikan dukungan bagi UMKM binaannya untuk dapat 'go ekspor'. Dukungan nyata tersebut diberikan melalui partisipasi UMKM binaan BRI dalam tradefair ataupun eksibisi yang dapat membantu perluasan pasar ekspor untuk pelaku usaha.
-
Apa komoditas perdagangan utama di Pariaman? Di Pariaman, dulunya wilayah ini cukup terkenal dengan aktivitas perdagangan komoditas berupa lada, emas, dan berbagai hasil perkebunan dari pelosok daerah.
-
Kenapa negara berkembang masih bergantung pada pihak asing? Angka ketergantungan pada pihak asing dan pengangguran tinggi.
"Lebih banyak ekspor kita didorong oleh perusahaan-perusahaan asing. Jadi, kalau perusahaan asing lebih banyak masuk dan mereka ekspor oriented kita berikan banyak insentif. Kalau mereka mau bikin pabrik dan target sekian ekspor baru dikasih insentif," jelasnya.
Di samping itu, ekspor Indonesia lebih banyak kepada berbasis sumber daya alam, sedangkan untuk produk bernilai tambah masih agak kesulitan. "Ekspor kita bukan yang terkoneksi dalam jejaring global. Padahal itu enak kalau satu naik kita kebawa naik," imbuhnya.
"Potensi kita untuk itu sangat besar hanya problemnya hilirisasi. Industri yang prospektif antara lain CPO Hilirisasi CPO kita sama Malaysia jauh padahal ke kebun kita banyak," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah saat ini telah mengkaji kebijakan baru untuk mendorong peningkatan ekspor. Salah satu yang tengah diupayakan adalah diversifikasi ekspor.
"Diversifikasi ekspor tetap jalan tetapi kita masih mencari juga kebijakan-kebijakan baru untuk mendorong ekspor," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta,
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaAirlangga bilang, aturan penempatan DHE SDA (Sumber Daya Alam) telah ditetapkan mulai 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaJika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca Selengkapnya