Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mandiri Berencana Akuisisi Bank di 3 Negara Asia Tenggara

Mandiri Berencana Akuisisi Bank di 3 Negara Asia Tenggara Bank Mandiri. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana akuisisi bank di 3 negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Filipina, Malaysia dan Vietnam. Rencana tersebut masih dikaji oleh perseroan.

"Selain Filipina, kan kemarin ada arrangement terkait dengan qulaified Asian Banks itu. Malaysia masih dikaji, kemudian kalau kita lihat GDP growth yang tinggi itu ada di Vietnam," ungkap Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/12).

Darmawan mengatakan, akuisisi merupakan langkah ekspansi awal paling logis ketimbang langsung mendirikan bank di negara tersebut. "Kalau Filipina kita lebih akuisisi. Vietnam kita akan establish yang baru, demikian juga di Malaysia," urainya.

Secara eksekusi, Bank Mandiri akan mengoptimalisasi kapital yang dimiliki untuk mendukung program jangka panjang perseroan. "Tapi kalau sekarang kita lihat secara jangka menengah masih lebih optimal untuk fokus di dalam negeri, apalagi membesarkan anak usaha kita. Itu jadi pilihan, yang ekspansi luar negerinya tetap bisa dilakukan setelah itu," ujar dia.

Bank Mandiri juga akan memfokuskan layanan consumer dan micro financing dalam ekspansi luar negeri tersebut. Darmawan menganggap perbankan di Filipina, Malaysia dan Vietnam tidak banyak menjamah segmen tersebut.

Adapun rencana akuisisi Bank di Filipina sebenarnya telah dimulai sejak 2017 lalu. Darmawan menyatakan, pihaknya memang tidak mau terburu-buru melakukan ekspansi karena harus mengkaji segala potensi yang ada.

"Kita mengoptimalisasikan semua peluang yang ada, termasuk di dalam negeri dan bagaimana kita mendukung anak usaha kita," tegas dia.

Royke Tumilaar Jadi Dirut Bank Mandiri

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri menyepakati pengangkatan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang telah diangkat menjadi Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, Silvano Rumantir juga diangkat sebagai Direktur Keuangan dan Strategi.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengemukakan bankir muda yang juga merupakan talenta internal Bank Mandiri ini memiliki pengalaman yang mumpuni di sektor keuangan sehingga dapat memacu lebih kencang pengembangan bisnis perseroan.

"Kami bersyukur bahwa alumni-alumni Bank Mandiri mendapat kepercayaan untuk memimpin berbagai institusi bisnis. Hal ini menjadi motivasi kami untuk terus tumbuh secara konsisten dan memberikan kontribusi positif, baik dari sisi bisnis maupun sumber daya manusia, untuk kemajuan industri keuangan dan ekonomi Indonesia ke depan," kata Rohan, di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (9/12).

Selain itu, untuk menjaga dinamika ekonomi serta melihat berbagai peluang di tengah ketatnya kondisi perekonomian global, pemegang saham mengangkat Chairman Mandiri Institute yang juga Menteri Keuangan Republik Indonesia periode 2013-2014, Muhamad Chatib Basri, sebagai Wakil Komisaris Utama.

Pemegang saham juga sepakat mengangkat Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama.

Rohan menyatakan Kartika yang sebelumnya menjabat Direktur Utama, akan memastikan seluruh corporate plan yang sudah dirancang dapat terealisasi dengan baik. Selain itu, Kartika Wirjoatmodjo juga akan memastikan rencana ekspansi regional perseroan berjalan dengan baik serta melakukan restrukturisasi kredit-kredit besar di BUMN.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final
BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final

Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Sederet Keuntungan Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS
Sederet Keuntungan Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS

Sembilan negara tambahan yang menjadi mitra baru BRICS.

Baca Selengkapnya
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini
Ditinggalkan Dua Bank, Erick Thohir Jadi Penentu Investor Baru untuk Perusahaan Ini

Kementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.

Baca Selengkapnya
5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia
5 Alasan Penting Amerika Patut Berinvestasi di Indonesia

Bank Indonesia (BI) mempromosikan tiga proyek investasi strategis dalam penyelenggaraan "Indonesia Business Forum" di Washington D.C., Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
Harga Sudah Disepakati, BTN Akusisi Bank Syariah di Awal 2025
Harga Sudah Disepakati, BTN Akusisi Bank Syariah di Awal 2025

Nixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas.

Baca Selengkapnya
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI
Kementerian BUMN Masih Kaji Merger BTN Syariah dan BSI

BTN akan melakukan strategi pemisahan atau spin off unit usaha syariah (UUS) BTN. Rencananya, strategi ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan BSI.

Baca Selengkapnya
Rampungkan Spin Off Unit Syariah, BTN Bakal Akusisi Bank
Rampungkan Spin Off Unit Syariah, BTN Bakal Akusisi Bank

Strategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Jabatan, Luhut Pandjaitan Dapat Tugas Baru Lagi dari Presiden Jokowi
Jelang Akhir Jabatan, Luhut Pandjaitan Dapat Tugas Baru Lagi dari Presiden Jokowi

Luhut mengatakan, terdapat sejumlah persiapan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangan Wealth Management Centre (WMC) yang menggunakan skema family office.

Baca Selengkapnya
Strategi Prabowo Agar Danantara Lebih Besar dari Temasek
Strategi Prabowo Agar Danantara Lebih Besar dari Temasek

Danantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Soal Family Office: Ada Negara yang Sukses, Ada yang Tidak
Sri Mulyani Soal Family Office: Ada Negara yang Sukses, Ada yang Tidak

Pemerintah memproyeksikan investasi family office mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Ingin Family Office Jadi Sebelum Jokowi Lengser, Sri Mulyani Malah Bilang Begini
Menko Luhut Ingin Family Office Jadi Sebelum Jokowi Lengser, Sri Mulyani Malah Bilang Begini

Respons Sri Mulyani saat Luhut bilang family office akan terbentuk sebelum Jokowi lengser.

Baca Selengkapnya
Ambisi Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Semua Negara
Ambisi Bank Indonesia Ingin QRIS Bisa Dipakai di Semua Negara

Sukses di ASEAN, Bank Indonesia ingin QRIS bisa digunakan di dunia.

Baca Selengkapnya