Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menkeu AS Janet Yellen: Krisis Perbankan Terburuk Sejak 2008 & Harga Saham Anjlok

Menkeu AS Janet Yellen: Krisis Perbankan Terburuk Sejak 2008 & Harga Saham Anjlok Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen telah melakukan pertemuan dengan para CEO Bank pada Kamis (18/5) kemarin. Pertemuan ini membahas terkait plafon utang AS. Yellen mengatakan kepada para eksekutif bahwa merger bank mungkin diperlukan karena industri ini harus melewati krisis.

Dia memberikan bukti lebih lanjut bahwa Presiden Joe Biden mulai menerima gagasan merger bank meskipun ada kekhawatiran dari kaum progresif dan pengawasan administrasi terhadap konsentrasi perusahaan.

"Krisis perbankan terburuk sejak 2008, ditandai dengan serangkaian kegagalan bank, anjloknya harga saham, dan kekhawatiran tentang model bisnis bank regional dan menengah, telah memaksa pemikiran ulang regulasi," ujar Yellen dikutip dari CNN, Sabtu (20/5)

Orang lain juga bertanya?

Melansir dari CNN, menurutnya para regulator tentu saja lebih memilih merger perusahaan, di mana bank yang kuat mengambil alih bank yang lebih lemah dari pada kegagalan bank yang tidak stabil.

Setelah pertemuan ini, Departemen Keuangan mencatat bahwa Yellen mengatasi tekanan perbankan, menegaskan kembali kekuatan dan kesehatan sistem perbankan AS dan berterima kasih kepada para bankir atas kepemimpinan dan dukungan mereka.

Yellen juga optimis bahwa sistem perbankan negara yang beragam, yang mencakup institusi dengan berbagai ukuran, berada di atas dasar yang kokoh setelah kejadian baru-baru ini.

Yellen menjelaskan, Presiden Biden telah berusaha untuk menindak konsentrasi perusahaan, dengan regulator bergerak untuk memblokir pengambilalihan JetBlue atas Spirit, akuisisi penerbit video game Activision Blizzard senilai USD 69 miliar oleh Microsoft, dan merger besar lainnya.

Namun awal bulan ini, regulator mengizinkan JPMorgan Chase, bank terbesar negara itu, untuk membeli sebagian besar First Republic, bank terbesar kedua yang bangkrut dalam sejarah AS. Kesepakatan itu, yang terjadi setelah proses penawaran yang kompetitif dan ditujukan untuk menstabilkan sistem, menuai kritik tajam dari beberapa orang progresif.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata 136 Bank di Indonesia Bangkrut Sejak 2005, Izinnya Langsung Dicabut OJK
Ternyata 136 Bank di Indonesia Bangkrut Sejak 2005, Izinnya Langsung Dicabut OJK

Jumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Tahun, OJK Bakal Tutup 20 BPR dan BPRS
Jelang Akhir Tahun, OJK Bakal Tutup 20 BPR dan BPRS

Kesulitan keuangan yang dihadapi BPR ataupun BPRS membuat OJK menyusun peta jalan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.

Baca Selengkapnya
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?
The Fed Tahan Suku Bunga, Para Investor Indonesia Harus Apa?

Rupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya
Sri Mulyani Tak Kaget Jepang dan Inggris Alami Resesi, Ini Alasannya

Tekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral

OJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.

Baca Selengkapnya
Kunjungi LPS AS, Komisi XI Gali Strategi dalam Resolusi Bank Gagal
Kunjungi LPS AS, Komisi XI Gali Strategi dalam Resolusi Bank Gagal

Sepanjang 2023, Amerika Serikat (AS) didera persoalan kebangkrutan sejumlah bank besar, diantaranya SVB hingga Signature Bank of New York.

Baca Selengkapnya
Kolaps, 14 Bank Dicabut Izin Usaha Secara Bertahap oleh OJK
Kolaps, 14 Bank Dicabut Izin Usaha Secara Bertahap oleh OJK

Jumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global
Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga di Tengah Ancaman Geopolitik Timur Tengah & Pelemahan Ekonomi Global

Mahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.

Baca Selengkapnya