Menkeu AS Janet Yellen: Krisis Perbankan Terburuk Sejak 2008 & Harga Saham Anjlok
Merdeka.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen telah melakukan pertemuan dengan para CEO Bank pada Kamis (18/5) kemarin. Pertemuan ini membahas terkait plafon utang AS. Yellen mengatakan kepada para eksekutif bahwa merger bank mungkin diperlukan karena industri ini harus melewati krisis.
Dia memberikan bukti lebih lanjut bahwa Presiden Joe Biden mulai menerima gagasan merger bank meskipun ada kekhawatiran dari kaum progresif dan pengawasan administrasi terhadap konsentrasi perusahaan.
"Krisis perbankan terburuk sejak 2008, ditandai dengan serangkaian kegagalan bank, anjloknya harga saham, dan kekhawatiran tentang model bisnis bank regional dan menengah, telah memaksa pemikiran ulang regulasi," ujar Yellen dikutip dari CNN, Sabtu (20/5)
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Bagaimana FDIC mengatasi bank gagal di AS? 'Kita patut belajar bagaimana AS mampu mengatasi situasi genting akibat penarikan simpanan di bank besar-besaran secara cepat atau dikenal sebagai bank run.' 'Kejadian ini kemudian mengakibatkan kolapsnya sejumlah bank besar di AS hingga mengguncang pasar keuangan global. Namun, FDIC mampu mengatasi fenomena bank gagal ini dengan menempuh upaya resolusi yang menjamin pengembalian simpanan seutuhnya, bahkan simpanan yang melebihi batas penjaminan,' ungkap Puteri dalam Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI ke Kantor Pusat FDIC, Washington DC, AS, pada Senin (10/10).
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Siapa pemilik Bank Jago? Masing-masing melakukan akuisisi sebesar 37,65% dan 13,35%, sehingga total kepemilikan keduanya adalah 51%. Hal inilah yang membuat Jerry Ng dan Patrick Sugito sama-sama menjadi pemegang saham pengendali perusahaan tersebut.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Melansir dari CNN, menurutnya para regulator tentu saja lebih memilih merger perusahaan, di mana bank yang kuat mengambil alih bank yang lebih lemah dari pada kegagalan bank yang tidak stabil.
Setelah pertemuan ini, Departemen Keuangan mencatat bahwa Yellen mengatasi tekanan perbankan, menegaskan kembali kekuatan dan kesehatan sistem perbankan AS dan berterima kasih kepada para bankir atas kepemimpinan dan dukungan mereka.
Yellen juga optimis bahwa sistem perbankan negara yang beragam, yang mencakup institusi dengan berbagai ukuran, berada di atas dasar yang kokoh setelah kejadian baru-baru ini.
Yellen menjelaskan, Presiden Biden telah berusaha untuk menindak konsentrasi perusahaan, dengan regulator bergerak untuk memblokir pengambilalihan JetBlue atas Spirit, akuisisi penerbit video game Activision Blizzard senilai USD 69 miliar oleh Microsoft, dan merger besar lainnya.
Namun awal bulan ini, regulator mengizinkan JPMorgan Chase, bank terbesar negara itu, untuk membeli sebagian besar First Republic, bank terbesar kedua yang bangkrut dalam sejarah AS. Kesepakatan itu, yang terjadi setelah proses penawaran yang kompetitif dan ditujukan untuk menstabilkan sistem, menuai kritik tajam dari beberapa orang progresif.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKesulitan keuangan yang dihadapi BPR ataupun BPRS membuat OJK menyusun peta jalan agar tidak ada lagi masalah serupa di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Amerika Serikat (AS) didera persoalan kebangkrutan sejumlah bank besar, diantaranya SVB hingga Signature Bank of New York.
Baca SelengkapnyaJumlah bank bangkrut pada tahun ini telah mengalami peningkatan pesat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca Selengkapnya