Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menko Darmin: Defisit tidak berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi

Menko Darmin: Defisit tidak berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Darmin Nasution. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit dua kali berturut-turut pada Januari dan Februari 2018, masing masing sebesar USD 0,21 miliar dan USD 0,68 miliar. Hal ini pun dikhawatirkan akan memberi dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2018.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, defisit tidak akan memberi dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, dia belum dapat memastikan defisit akan terus berlanjut ke Maret 2018.

"Belum tahu. Kadang ada efek seasonal (musiman). Jangan dulu pakai proyeksi dalam situasi berubah. (Dampak kepada pertumbuhan ekonomi) Tidak akan langsung berdampak," ujar Darmin di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/3).

Darmin menjelaskan, defisit Februari lebih disebabkan kinerja ekspor yang mengalami perlambatan, sementara impor lebih cepat berjalan. "Ekspornya kalau dilihat bulan ke bulan cenderung melambat, bahkan bulan Februari ke Januari itu negatif. Migas dan non-migas atau total antara 3 sampai 4 persen. Tapi impornya lebih cepat lagi, tidak bagus sebenarnya," jelasnya.

Terkait perang dagang dan proteksionisme akibat kebijakan Amerika Serikat (AS) yang berlangsung dalam beberapa waktu belakangan, Darmin menyebut tidak banyak mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia. Namun, kebijakan tersebut membuat harga barang yang dikirim ke Amerika Serikat menjadi lebih murah.

"Kalau soal perang dagang, proteksionisme. Kita kan persaingan dengan AS tidak banyak, produk kita dengan AS beda. Sehingga, kalau dia melakukan proteksionisme, itu tidak terlalu banyak kena produk kita," jelasnya.

"Dampaknya ke kita barangkali dilihat dari konsumen, harga barang lebih murah. Namanya dia mulai cari pasar lain. Tapi dilihat dari produk produsen itu tidak bagus. Itu ada persaingan yang membuat harga relatif murah," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar
Ekonomi Global Melambat, Neraca Pembayaran Indonesia Defisit USD 6 Miliar

NPI pada triwulan I 2024 mencatat defisit USD6,0 miliar dan posisi cadangan devisa pada akhir Maret 2024 tercatat tetap tinggi sebesar USD140,4 miliar.

Baca Selengkapnya
Pesan Mendag ke Pemerintahan Baru: Beri Bantuan ke Kelas Menengah dan Petani
Pesan Mendag ke Pemerintahan Baru: Beri Bantuan ke Kelas Menengah dan Petani

Mendag menyampaikan bahwa situasi deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut memberatkan para pedagang dan petani.

Baca Selengkapnya
Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan
Luhut: Utang Indonesia Masih Sangat Rendah, Program IKN dan Makan Bergizi Gratis Bisa Diselesaikan

Menurut Luhut, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai tanpa perlu mengorbankan keberlanjutan fiskal.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bantah Kabar Pemerintah Bakal Naikin Rasio Utang Negara hingga 50 Persen
Airlangga Bantah Kabar Pemerintah Bakal Naikin Rasio Utang Negara hingga 50 Persen

Rasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Deflasi Lima Bulan Berturut-turut Tak Berkaitan dengan Pelemahan Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Klaim Deflasi Lima Bulan Berturut-turut Tak Berkaitan dengan Pelemahan Daya Beli Masyarakat

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Diprediksi Cuma 5,1 Persen
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Diprediksi Cuma 5,1 Persen

PT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut
Begini Kondisi Sektor Jasa Keuangan Usai Jumlah Kelas Menengah Anjlok dan Deflasi 4 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.

Baca Selengkapnya
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini
Di Tengah Ketidakpastian Global, Ekonomi RI Diprediksi Masih Positif Tahun Ini

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Begini Dampak Parah Jika PPN Naik 12 Persen di Era Prabowo
Ternyata, Begini Dampak Parah Jika PPN Naik 12 Persen di Era Prabowo

Kenaikan tarif PPN tersebut diproyeksikan berdampak negatif terhadap ekonomi baik pertumbuhan ekonomi, inflasi, upah riil buruh.

Baca Selengkapnya
Tarif PPN Bakal Naik 12 Persen di 2025, Sandiaga Uno: Tak Berdampak ke Sektor Pariwisata
Tarif PPN Bakal Naik 12 Persen di 2025, Sandiaga Uno: Tak Berdampak ke Sektor Pariwisata

Pemerintah akan mendengarkan berbagai masukan yang ada dari para pengusaha saat kenaikan tarif mulai diterapkan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen

Sektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Beberkan Dampak Demo RUU Pilkada dengan Ekonomi Nasional
Bank Indonesia Beberkan Dampak Demo RUU Pilkada dengan Ekonomi Nasional

Stabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.

Baca Selengkapnya