Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menteri Bahlil Buka-bukaan Ada Negara Tak Ingin Hyundai Masuk Indonesia

Menteri Bahlil Buka-bukaan Ada Negara Tak Ingin Hyundai Masuk Indonesia Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. ©2020 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia bercerita soal kendala yang dihadapi Pemerintah Indonesia saat hendak menarik investasi Hyundai ke Tanah Air pada 2019.

Dia bahkan mengatakan ada negara yang tidak ingin Hyundai masuk dan beroperasi di Indonesia kala itu.

"Jadi, waktu kita mau tanda tangan ini (proyek Hyundai) banyak negara tertentu yang tidak ingin Hyundai masuk, mobil listrik ini, saya harus ngomong. Saya tidak mengatakan negara mana tetapi ada negara yang tidak ingin ini barang masuk," katanya dikutip dari Antara, Selasa (16/5).

Orang lain juga bertanya?

Bahlil mengungkapkan, investasi Hyundai Motor senilai USD 1,55 miliar diawali dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (memorandum of understanding) rencana investasi pada November 2019.

Penandatanganan MoU kala itu disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Executive Vice Chairman Hyundai Motor Group Chung Eui-sun.

Pada fase pertama, Hyundai fokus pada investasi pabrik pembuatan mobil dan akan mengekspor setidaknya 50 persen dari total produksinya.

Adapun pada fase kedua akan berfokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai akan diekspor sebanyak 70 persen.

Per Maret 2022, pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat, telah berhasil memproduksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5.

Bahlil bercerita, saat penandatanganan MoU tersebut, banyak pihak meragukan realisasi investasi Hyundai tersebut. Terlebih terkait rencana produksi mobil listrik. Belum lagi kondisi pandemi Covid-19 yang melanda kemudian pada 2020.

"Hyundai itu saya tanda tangan waktu itu 2019 untuk mobil listrik, waktu itu banyak orang mengatakan tidak mungkin bisa terjadi. Apalagi setelah tanda tangan selesai langsung Covid-19. Kita menyampaikan waktu itu pada Presiden Moon, presiden sebelumnya, bahwa kita komitmen untuk mengawal investasi sekalipun Covid-19 dan kita jalan terus," katanya.

"Alhamdulillah sekarang Hyundai produknya sudah bisa dipakai orang Indonesia dan orang Indonesia cinta betul terhadap mobil listrik. Saking cintanya sekarang antre 6 bulan sampai 8 bulan baru bisa dapat mobil di showroom," katanya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hyundai Kurang Sreg Jika Mobil Hybrid Dapat Insentif Pemerintah
Hyundai Kurang Sreg Jika Mobil Hybrid Dapat Insentif Pemerintah

Pro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!

Baca Selengkapnya
Khawatir Regulasi Mobil Listrik Berubah, Hyundai Minta Dua Hal Ini ke Presiden Jokowi
Khawatir Regulasi Mobil Listrik Berubah, Hyundai Minta Dua Hal Ini ke Presiden Jokowi

Hyundai merupakan pemain utama di segmen mobil listrik (EV) di Indonesia dengan memasarkan dan merakit model Ioniq 5 sejak tahun lalu. Ioniq 5 memimpin.

Baca Selengkapnya
Hyundai tetap menghadirkan mobil hybrid di Indonesia dengan keyakinan, meskipun tanpa adanya insentif
Hyundai tetap menghadirkan mobil hybrid di Indonesia dengan keyakinan, meskipun tanpa adanya insentif

Hyundai akan mematuhi semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya
Insentif pemerintah tidak membuat Hyundai merasa puas dengan mobil hybrid.
Insentif pemerintah tidak membuat Hyundai merasa puas dengan mobil hybrid.

Pro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI
Mendag Zulhas Iri Volume Perdagangan Korsel - Vietnam Lebih Tinggi dari RI

Capaian volume perdagangan Korsel dan Vietnam yang mencapai hampir USD85 miliar. Sedangkan Ri-Korsel baru mencapai USD 24,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soal Elon Musk Tak Kunjung Bangun Pabrik Tesla di Indonesia: Kita Tak Bergantung ke 1-2 Merek
Jokowi Soal Elon Musk Tak Kunjung Bangun Pabrik Tesla di Indonesia: Kita Tak Bergantung ke 1-2 Merek

Jokowi optimistis pembangunan industri kendaraan listrik dari hulu ke hilir akan membuat investor berbondong-bondong investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Protes Kebijakan GMT Berpotensi Ganggu Hilirisasi di Indonesia
Menteri Bahlil Protes Kebijakan GMT Berpotensi Ganggu Hilirisasi di Indonesia

Penerapan kebijakan tersebut dinilai hanya menguntungkan negara maju yang daya saing investasinya lebih kuat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Menohok Mahfud Sindir Proyek IKN Belum Ada Investor Asing
VIDEO: Menohok Mahfud Sindir Proyek IKN Belum Ada Investor Asing "Cari Terus Mas Bahlil!"

Mahfud MD meminta Bahlil untuk terus mencari investor

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Ngadu ke Jokowi, Sering Ditegur Luhut Karena Kerjanya Lama
VIDEO: Bahlil Ngadu ke Jokowi, Sering Ditegur Luhut Karena Kerjanya Lama

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia ikut meresmikan pabrik dan ekosistem baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry Green Power Korea Selatan

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Sebut Investasi Proyek IKN Nusantara Sepi Peminat, Menteri Bahlil: Kalau Sayang Negara Bicara Masuk Akal
Timnas AMIN Sebut Investasi Proyek IKN Nusantara Sepi Peminat, Menteri Bahlil: Kalau Sayang Negara Bicara Masuk Akal

Bahlil kembali menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang saat ini fokus untuk menggaet para pengusaha dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Di Depan Jokowi, Bahlil Mengaku Selalu Ditegur Luhut Kalau Kerjanya Lambat
Di Depan Jokowi, Bahlil Mengaku Selalu Ditegur Luhut Kalau Kerjanya Lambat

Bahlil mengungkapkan semua proses hingga peresmian pabrik HLI Green Power Korea Selatan karena arahan dari Luhut.

Baca Selengkapnya